29. Softcore

37.7K 3.6K 565
                                    

(Tiktok user @chniiee31 as Sammuel visual)

The neighborhood- Softcore
.
.
.
.
Guntur mematikan mesin motornya lalu bergerak turun dengan hati-hati membawa potongan kue yang masih nampak rapi didalam kotaknya itu, Guntur melilitkan benang yang mengait balon besar itu ditangan kanannya, jam menunjukan pukul setengah satu pagi hari saat ia tiba didepan rumah Sammuel.

Guntur meraih sisi pagar beton dengan mudah memanjatnya meski hanya dengan satu tangan, lelaki itu melompat pelan tanpa suara dan berjalan dengan sedikit tegang kearah rumah yang telah sepi itu.

"Yang." Guntur mengetuk pelan kaca jendela didepannya sambil memanggil pelan. lelaki itu melihat cahaya lampu menyala setelahnya, Guntur sedikit memundurkan tubuhnya ketika jendela terbuka dan sosok Sammuel yang terlihat mengantuk sedang mengusap kedua matanya dengan rambut yang berantakan.

"Selamat ulang tahun sayang." Sammuel yang awalnya masih belum sadar betul itu dengan cepat tersadar, ia melihat Guntur yang berdiri didepannya dengan membawa sebuah kue kecil dengan satu lilin yang baru dinyalakanya dan sebuah balon berwarna biru terikat ditangannya serta sebuah bucket berisi rangkaian bunga dan beberapa lembar uang seratus ribuan.

Sammuel terkejut dan tidak bisa menyembunyikan rasa malunya "Astaga,"

Sammuel dengan cepat menoleh melihat keadaan yang masih sepi, lelaki itu bergeser "Masuk." Ucap Sammuel,

Guntur dengan mudah melangkah masuk kedalam kamar Sammuel melalui jendela, ia masih menjaga lilin dikue itu agar tidak mati tertiup angin.

Sammuel dengan cepat memeluk Guntur, Guntur sedikit tersentak namun ia kembali tersadar dan membalas pelukan Sammuel dengan satu tanganya yang bebas.

"Tiup dulu lilinnya yang." Ucap Guntur, Sammuel tertawa kecil dan menoleh masih dengan memeluk erat tubuh Guntur, remaja yang kini berusia 19 tahun itu meniup lilin hingga mati.

"Nggak doa dulu?"

"Udah doa."

"Doanya apa?"

"Biar pacar gue nggak dikira maling aja sih." Guntur tertawa mendengar ucapan Sammuel.

Sammuel bergerak cepat mengecup bibir guntur "Lucu banget lu belajar dari mana jadi so sweet gini?"

"Nanya sama thommas, dikasih saran sama Diva juga soalnya thommas rada kontol, minta saran sama Leon malah curhat." Ucap Guntur, Sammuel tidak dapat menahan tawanya.

"Ini ilma yang bikin, bagus nggak?" Sammuel menerima bucket berisi bunga dan uang itu "Bagus, bilangin makasih ya."

"Lah, lu nggak makasih ke gue?"

"Dih, buat apa?" Sammuel terlihat menahan tawanya ketika menatap Guntur.

Lelaki itu terlihat mengeluh "Lupain aja, lu tua banget sekarang." Ucap Guntur tanpa ancang-ancang.

Sammuel terdiam dan tersadar jika guntur masih berusia 17 tahun sedangkan ia kini telah menginjak umur 19 lewat beberapa jam.

"Y-ya lu juga bentar lagi 18 kali nggak beda jauh anjir, lu sok-sok an banget." Guntur menyeringai tipis melihat jawaban Sammuel yang nampak gugup.

"Dih tua."

"Diem nggak lu." Sammuel menutu mulut guntur dengan cepat hingga menekan hidungnya.

SOFTCORE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang