13. 𝓣𝓮𝓪𝓻𝓼 𝓪𝓷𝓭 𝓛𝓸𝓼𝓽

379 66 19
                                    

Lesley agak terkejut mendapati salah seorang pelayan tiba-tiba masuk ke ruang santai. Dia hampir saja menumpahkan jus jeruknya karena kedatangan orang asing yang merupakan karyawan disini.

"Oh, maafkan aku!"

Pelayan itu segera berlalu dari hadapannya, menghentikan kegiatan Lesley yang sedang mengirim file perusahaan ke cloud drive miliknya. Ini bukan sekali-dua kali ia menemukan keanehan yang dialaminya semenjak kembali ke Inggris.

Pertama, setibanya ia di bandara, mobil jemputan yang Harley kirimkan bukan mobil yang Lesley kenali, begitu pula dengan supirnya. Awalnya Lesley tidak begitu memikirkannya karena mungkin supir biasanya sedang sibuk sampai mengirimkan orang lain.

Kedua, adanya pelayan yang ceroboh dengan menjatuhkan makanan. Selama Lesley besar disini, dia merasa kinerja orang-orang disini semakin memburuk.

Ketiga, tukang kebun yang memangkas habis taman bunga kesayangan ibunya. Ditemukan alasannya bahwa tukang kebun itu sedang mabuk karena minum-minum di bar. Anehnya, Lyssa Vance tidak menemukan adanya kejanggalan seperti ini dan Harley bukanlah orang yang peka jadi Lesley agak mewaspadai suasana rumah.

Lesley menyadari hampir sebagian pekerja disini bukanlah orang yang dia kenali lagi.

"Harley, apa mother mengganti para pekerja yang sudah lama disini?" tanya Lesley sedikit mencurigai suasana dirumah ini.

Harley tahu siapa objek yang disebut kakaknya itu, dia mengangguk. "Aku tidak tahu alasan mother menggantinya, tetapi kurasa karena insiden makan malam sebelum kakak kemari."

"Apa yang terjadi?"

"Asisten mother tewas karena mengonsumsi racun dari makanan yang dibuat oleh salah satu koki kita." jawab Harley dengan kening mengerinyit. Dia mengalihkan pandangannya dari laptop. "Kakak jelas mengenal watak mother seperti apa. Jika melihat kejadian ini berada di luar dugaannya, dia menjadi sangat histeris."

Lesley teringat masa kecilnya yang harus menerima cambukan dari ibunya karena pernah mencoba kabur dari rumah. Dia menutup tabnya usai mengirimkan semua file penting.

"Harley, apa kamu mau bertemu dengan Gusion?"

"Suamimu? Apa dia ikut ke London?" tanya Harley kembali menyibukkan dirinya meretas sebuah teka-teki yang merupakan kode pelelangan black market didekatnya.

"Dia menyusulku ke London." jawab Lesley pendek. Dia memainkan jemarinya kemudian menghela napasnya. "Mungkin Gusion juga ingin mengetahui keadaan Vance yang sebenarnya menerima bantuan dari Paxley."

"You have a good husband, hm?" Harley berpaling kepada kakaknya yang sedang memikirkan sifat lelaki itu.

"Benar, dia suami yang baik. Tapi kau tahu pernikahan ini hanya mengembalikan posisi Vance lebih normal saja." Lesley mengusap kepala adiknya, sepertinya Harley berhasil memecahkan kode itu sehingga dia mulai bersantai sambil mengunyah kue kering dimulutnya.

Harley terdiam melihat kakaknya, ia tidak ingin mengatakan bahwa diam-diam ia berkomunikasi dengan Gusion kalau ia membantu suami kakaknya meretas informasi di Italia agar Lesley cepat pulang. Dia hanya membantu agar setidaknya Gusion mudah mengambil inti kelemahan perusahaan itu saja.

"Membicarakan Night Owl..."

Harley menatap tajam karena baru saja ia memikirkan keselamatan kakaknya. "Sis, aku sudah memperingatkanmu..."

"Aku tahu, Harley!" potong Lesley karena sepertinya Harley mengetahui sesuatu mengenai assassin tersebut. "Bagaimana mungkin aku bisa tenang tanpa mengetahui apapun? Aku seringkali melihat insiden yang dilakukan assassin itu. Menutup mulut orang-orang berpengaruh, membunuh orang tanpa belas kasih, bahkan dia sempat menemui—"

Night FlakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang