Milan, Italia
Kastil Wisteria.
Valentina memandang layar handphonenya dengan kening berkerut.Tak ada jawaban.
Genap satu minggu Alice sangat sukar dihubungi. Kemana wanita serakah dan haus akan harta itu? Seharusnya sekarang ia telah memegang satu sampai lima lembaran kerja milik sang mendiang, ayah dari Hanzo Akuma, Araide.
Malam ini ada jamuan resmi yang diadakan di salah satu pasangan yang romantis; yakni keluarga Wisteria. Dimana Cecilion yang membuat jamuan itu bersama Carmilla yang sedang menyambut tamu.
Seluruh undangan dibagikan secara terpisah untuk Paxley dan hanya dirinya yang bisa memenuhinya.
Namun ada yang aneh.
Carmilla, nyonya Wisteria itu berbisik pada suaminya. Mengatakan sesuatu yang entah apa itu, direspons oleh anggukan Cecilion. Wajahnya berubah sumringah melihat kedatangan seseorang.
Valentina memerhatikan itu melalui sepasang manik tajamnya. Rupanya tuan rumah pemilik jamuan ini sedang menunggu seseorang.
Tak lama ia berspekulasi, muncul seseorang yang sudah lama ia cari keberadaannya. Gelas di tangannya nyaris ia hancurkan ketika melihat perempuan berambut burgundy itu masuk sambil menggandeng seorang pria di sampingnya.
Amarah yang bergejolak di dalam hatinya berganti penuh keterkejutan melihat sosok di samping Lesley Vance.
Rambut seputih bulan itu bersinar dibawah temaram chandelier, belum lagi garis wajahnya yang rupawan dan memesona itu menarik perhatian para penghuni yang mendatangi jamuan keluarga Wisteria. Kehadirannya membuat beberapa orang yang melihatnya merasa gempar.
Kasak-kusuk menemani kesendiriannya, mereka memerhatikan pasangan Lesley itu sedang mengobrol dengan sejoli Wisteria. Dengan tangan gemetar akan emosi, ia bisa melihat pria di samping Lesley menoleh. Iris keunguan itu melihatnya.
Pria tersebut merangkul Lesley semakin mendekat. Seolah memberi tahu bahwa dialah merupakan orang yang berhasil menemukan perempuan tersebut. Vance yang telah lama diincarnya berada dalam rengkuhan cucunya sendiri.
Gusion Paxley.
Aura yang ditunjukkan pria itu tidak lagi seperti orang biasa pada umumnya. Tidak ada lagi tampilan rambut cokelat dan topeng polos itu di wajahnya. Tak ada lagi sikap ramah-tamah penuh kepalsuan yang ditunjukkannya.
Bak pangeran yang selama ini dikutuk menjadi buruk rupa, kini seolah ada keajaiban Gusion berubah menjadi seorang pria rupawan yang memiliki netra berbahaya dan mengintimidasi hanya dengan keberadaannya disini.
Tak cukup dengan kemunculan Lesley yang sudah lama tidak dilihat publik, kini ia harus dihadapkan dengan rupa cucunya yang sangat berbeda 180 derajat.
Tentu insiden ini cukup menyudutkan Valentina sebagai pendiri Paxley.
"Ha! Siapa yang menyangka kalau kau benar-benar Night Owl, Gusion?" desisnya sambil memutar otak untuk menyusun rencana kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 27: Before the Storm
Lesley tahu cepat atau lambat Gusion memutuskan untuk menunjukkan identitasnya kepada publik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Flakes
Hayran KurguAssassin itu masuk ke dalam jendela kamarnya. Menemuinya yang sedang terlelap. Dia memerhatikannya sepanjang malam. Mempertanyakan alasannya kemari. Mengabaikan kegelapan yang telah menyimpan banyak kisah miliknya. Setidaknya, sampai sang putri mula...