Khawatir

4.9K 517 9
                                    

Seolah ingat sesuatu Jisoo terbangun dengan kaget dari tidur santainya. Bahkan melempar handphonenya begitu saja kelantai, tak lagi peduli pada level gamenya.

"Unnie kenapa?"

Tanya Chaeyoung yang bingung dengan tindakan Jisoo. Sedang Jennie masih terkaget, mengelus dadanya karena jisoo tiba-tiba terbangun dari tidurnya secara mendadak padahal dia ada di samping Jisoo.

"Kau mengagetkanku unnie"

Tak merespon keduanya. Jisoo langsung berlari kedepan. Diikuti Jennie dan Chaeyoung yang penasaran.

"Unnie kenapa?"

Tanya Chaeyoung kembali dia sangat penasaran karena wajah Jisoo nampak panik sekali.

"Unnie jangan buat aku penasaran"

Jennie menarik Jisoo yang akan membuka pintu. Hingga Jisoo menatap keduanya dengan penuh kekhawatiran dan mata yang berkaca. Entah kenapa Jisoo merasa bersalah.

"Lisa tak kuat udara dingin"

Setelah itu tak lagi mempedulikan Jennie dan Chaeyoung , dia keluar mencari Lisa. Dan Maknae kesayangannya tak ada. Air matanya lolos begitu saja. Kenapa dia melupakan ini? Sedang Jennie dan Chaeyoung mematung di depan pintu seolah tak bisa menggerakan tubuhnya.

"Lisayaa... ayo masuk"

Suara lirih Jisoo membuat Jennie dan Chaeyoung segera keluar. Lisa tak ada di bangku biasa ketika ketiganya menghukum lisa yang jail. Saat keluar mereka biasanya melihat senyum lebar milik Lisa dan di susul kecupan manis dipipi... meminta maaf. Kini di depan rumah berwarna pink itu hanya ada bangku dan meja kosong. Chaeyoung yang memegang hape dengan sigap membuka handphonenya untuk menelpon lisa. Tapi kemudian memilih membuka grup mereka ketika nama Lisa tertera di notifukasi pesannya.

"Unnie aku pergi mencari makanan dengan irene unnie"

Mendengar pesan yang di bacakan Chaeyoung. Kini mereka duduk dengan termenung. Bagaimana bisa mereka lupa. Lisa tak pernah kuat dingin. Membiarkan lebih dari setengah jam di luar dengan baju pendeknya.

"Pabo ya... kenapa kau bodoh sekali"

Jisoo merutuki tindakannya yang kini benar2 tak bijak sama sekali. Merasa sangat bodoh karena melupakan hal penting ini. Lisa pasti akan sakit.

"Kenapa aku tak memasakannya saja atau memilih makanan yang baik untuk di pesan. Dia hanya lapar"

Lirih Chaeyoung yang jelas terdengar Jennie dan Jisoo. Walau tak menggerutu Jennie menangis sedari tadi dalam diam. Dia sangat merasa bersalah. Pergi dengan Irene? Apa Irene tahu makanan yang bisa di makan Lisa? Dia sangat tahu Lisa akan memakan apapun tanpa bertanya karena merasa tidak enak. Dalam hati Jennie kini berharap Irene tidak salah memilihkan Lisa makanan.

Drrt drrt drrrt

"Jennie yaa aku harus bagaimana?"

Di sebrang telpon terdengar suara irene yang bergetar. Sangat serak dan menangis membuat Jennie yang mengangkat telponnya di landa khawatir berlebihan.

"Maksudmu unnie?"

Bertanya dengan mengigit bibir bawahnya Jennie berharap tak akan mendengar kabar buruk.

"Lisa... dia masuk ICU"

Setelah mencoba menenangkan diri walau sangat tidak mungkin tenang Irene berucap.

"Ya unnie jangan bercanda"

Teriak Jennie tiba-tiba membuat Jisoo dan Chaeyoung kini menatapnya khawatir. Jennie bergetar takut.

"Aku tidak bercanda sekarang dia ada di rumah sakit"

"Beritahu lokasinya aku akan kesana sekarang"

Tak menghiraukan Jisoo dan Chaeyoung yang bertanya-tanya Jennie langsung mengambil kunci mobil dan tasnya. Dia bergegas untuk ke rumah sakit sesuai yang irene beritahu.

PESONA MAKNAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang