"Unnie kau menyebalkan"
Sesaat jisoo membuka pintu Lisa langsung mengatakan hal yang membuatnya heran. Wajah yang biasa tersenyum lebar itu nampak kesal.
"Ada apa denganmu?"
Jisoo bertanya sembari mengikuti Lisa yang tergesa untuk duduk di sofa apartemennya.
"Kau menyebalkan"
"Wae?"
Jisoo bertanya-tanya apa dia berbuat kesalahan atau melupakan sesuatu tentang Lisa. Sungguh tak biasanya Lisa seperti sekarang.
"Kemari peluk aku. Kau terus saja sibuk dan melupakanku"
"Melupakanmu? Bagaimana mungkin setiap saat aku mengirimimu pesan"
Kini Jisoo sudah memeluk Lisa yang tengah berbaring di pahanya. Dan mengelus kepala anak itu. Hal yang paling di sukai Lisa.
"Aku melihatmu menyapa oppa2 itu di acaramu kemarin. Bukankah seharusnya kau biasa aja. Itu menyebalkan untuk di lihat"
Ucapnya yang sudah berubah posisi menelungkupkan kepalanya di perut Jisoo.
"Apa yang salah? Aku menyapanya karena saling mengenal. Kami berteman kan"
"Yang salah adalah para fans itu menjodohkanmu dengannya. Apa kau menyukainya?"
Entahlah Jisoo hanya tersenyum menanggapinya. Dia tak mau Lisa salah paham jika dia terus mengelak. Kadang Lisa memang begini.
"Kau cemburu?"
"Nee... karena kau unnieku milikku"
Lisa menggemaskan di saat seperti ini. Tak biasanya dia manja dan cemburu. Dan itu menggemaskan.
"Lantas bagaimana denganmu ...yang berpergian menonton konser dengan yang lain juga dengan kakak2anmu di thailand sana?"
Tanya Jisoo. Dia mengetahui ini karena media sosialnya ramai soal Lisa. Entah lah jika bungsu ini beraksi. Di pastikan media sosial pasti heboh. Efek Lisa selalu luar biasa.
"Mereka teman dan kakakku, kau juga mengenalnya tak ada yang salah"
"Aku juga berteman dengannya tak ada yang salah"
Jisoo dengan lembut berbicara. Dia benar-benar tak ingin maknae kesayangannya ini marah. Karena jika sekali marah sulit sekali di bujuk. Dia hanya akan diam sepanjang dia bosan sendiri. Dan itu akan sangat lama.
"Kau harus selalu menyayangiku lebih dari siapapun"
Ucapnya yang masih betah memeluk perut Jisoo. Sisi Lisa yang ini mungkin hanya Jisoo yang mampu membuatnya.
"Appa dan Eomma"
"Kau harus mengutamakan mereka"
Lisa mungkin meminta Jisoo menyayanginya lebih dari siapapun tapi untuk kedua orang tua. Jisoo tak boleh menyampingkan mereka.
"Tapi kau harus memperioritaskanku"
Tapi juga dia mendominasi. Lisa akan menjadi hal pertama jisoo perhatikan sebelum yang lain.
"Unnie dan oppaku?"
"Mereka sudah ada yang menyayangi jadi kau harus lebih menyayangiku"
Dengan gemas jisoo mencium kepala lisa. Sisi lembut jisoo yang ini hanya Lisa pula yang mendapatkannya. Mungkin Jennie menempel padanya Rose yang dia perlakukan dengan lembut. Dan seseorang yang selalu mendapat elusan kasih sayang dan tatapan cinta adalah Lisa.
"Baiklah aku akan lebih menyayangimu dari siapapun...lantas bagaimana denganmu?"
"Aku memintanya padamu tentu saja aku akan melakukan hal yang sama. Apa aku pernah egois selama ini huh?"