Cha Eunwo

1.8K 231 7
                                    

Taman bermain ini benar-benar di sewa oleh Jaehyun untuk menghibur Lisa. Setelah makan tadi mereka benar-benar pergi untuk bersenang2. Jika yang lainnya masih semangat berlari kesana kemari menikmati wahana permainan Lisa. Memilih duduk di salah satu bangku karena merasa mulai lelah. Dan mengamati mereka yang bercanda. Di bangkunya Lisa terkekeh lucu saat bambam kompak di kerjain yang lain.

"Minumlah kau pasti haus"

Eunwo datang memberi air mineral Lisa. Sejak tadi pemuda itu memang curi-curi pandang Lisa dari jauh. Dan benar wajah Lisa nampak sekali lelahnya.

"Terima kasih ken yang paling ganteng"

Jawab Lisa bercanda keduanya memang cukup akrab. Dengan panggilan ken dan barbie. Bukan apa-apa para sahabat mereka sendiri yang menjuluki.

"Kita harus pulang, kau nampak lelah"

Setelah Lisa minum eunwo kembali berbicara. Mata Lisa tak pernah bisa bohong tentang kondisinya.

"Nooo... aku masih ingin bermain. Kapan lagi coba jaehyun baik hati menyewa tempat ini"

Penolakan itu tampak lucu bagi eunwo. Lisa sangat menggemaskan dengan ekspresinya.

"Kau bisa memintanya kembali. Kami pasti menuruti permintaanmu sekarang kau harus istirahat. Badanmu terlihat lelah"

Dengan eunwo Lisa sebenarnya tak bisa membantah. Pria ini terlalu lembut dan juga penuh kasih. Hingga setiap kali di dekatnya tulang2nya rasanya melunak. Selain visualnya yang luar biasa. Senyum teduhnya sangat menenangkan. Lisa kadang berpikir. Manusia paling sempurna itu adalah Eunwo. Tuhan menciptakannya kala tengah tersenyum mungkin.

"Aku masih ingin di sini bersama kalian. Aku merasa baik-baik saja walau rasanya dunia jahat"

Balas Lisa dengan wajah memelasnya. Dia tak ingin pulang. Karena di apartemennya tak ada siapapun. Para unnienya tentu sedang istirahat mengingat jadwal saat ini menjelang comeback. Dia tak ingin merepotkan mereka.

"Baiklah baiklah jangan memasang wajah seperti itu"

Laki laki itu mengalah. Lisa sangat imut ketika memasang wajah memelasnya. Dan eunwo tak sanggup hanya sekedar bilang tidak. Pada gadis cantik itu.

"Jadi apa yang kau pikirkan, kau nampak beberapa kali memandang kami sangat dalam dan melamun"

Tanya eunwo yang kini lebih intens menatap Lisa yang sedang terkekeh mendengar candaan para sahabatnya.

"Aku sangat beruntung memiliki kalian"

Lisa menjawab dengan tatapan yang sendu. Entahlah suasana hatinya mudah berubah kini. Mungkin karena ada sesuatu yang membuatnya sedih. Kadang kala dia ingin berhenti tapi dia kemudian menyadari banyak hal yang dia korbankan untuk mencapai semua ini. Dia tak ingin orang tuanya khawatir.

"1 orang yang memberiku komentar jahat. Ada kalian yang memberiku banyak cinta. Entah apa jadinya aku jika aku tak memiliki kalian. Mungkin saja 1 komentar. Satu nadiku akan terputus"

Jelas terlihat si pemilik senyum paling cerah itu nampak tak baik-baik saja. Dan Eunwo memekik dalam hati. Ingin mendekap erat gadis ini. Tapi dia tak mampu. Didepan Lisa dia harus selalu berpura-pura menyimpan rasanya sedalam mungkin. Agar persahabatan yang terjalin tetap seperti seharusnya.

"Menjadi IDOL tak seperti yang aku pikirkan ketika kecil dulu. Dimasalah orang yang tak aku perbuatpun kadang namaku terseret. Dan itu cukup menyebalkan sebab para pembenciku akan berbondong2 memberi hujatan dan menghinaku"

Lisa tersenyum masam. Dia merasa lelah kini. Tapi ada tanggung jawab besar yang dia pikul. Dia tak bisa menyerah atau berhenti sesuka hatinya.

"Rasanya begitu tak adil tapi pikiran manusia kadang-kadang tak senormalnya manusia. Ada saja hal hal yang jika sudah benci segala kebaikan kita akan tertutup begitu saja"

PESONA MAKNAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang