Redvelvet tengah menjalani syuting untuk penggemar mereka. Tapi sedari tadi Irene nampak gusar dengan beberapa kali melamun sembari melihat awan. Wendy yang cukup penasaran akhirnya bertanya.
"Kau sedang ada masalah unnie? Kau memandang langit begitu lekat"
Suara wendy mampu mengalihkan Irene yang melamun. Dia nampak menoleh dan tersenyum masam. Hatinya gelisah.
"Wendy ah... kau pernah jatuh cinta?"
Irene malah balik bertanya. Dengan wajah sendunya. Membuat wendy terheran-heran. Tak biasanya wajah Irene nampak murung. Biasanya selalu memasang wajah dingin.
"Apa yang kau coba tanyakan unnie?"
Wendy ingin sekali menggoda tapi karena ini Irene dia tak bisa bercanda sebagaimana mestinya.
"Aku sedang jatuh cinta"
Lirih Irene membuat wendy sekuat tenaga menahan tawanya. Dia tak ingin membuat sang ratu marah karena menertawakannya.
"Dan aku gelisah saat memikirkannya. Aku merindukannya wendy ah.. aku harus bagaimana?"
Menarik nafas sejenak untuk mengontrol diri agar tak tertawa. Wendy menatap Irene serius.
"Hubungi dia dan katakan kau merindukannya"
Saran wendy membuat Irene tambah lesu. Sebab dia sadar diri tak mungkin Irene menghubungi Lisa tanpa alasan yang jelas. Dan itu membuat hati irene sedih
"Aku tak punya alasan untuk menghubunginya. Akupun tak begitu dekat dengannya"
Walau heran dengan sikap menggemaskan irene yang ini. Dan baru pertama kali di tunjukan pada wendy.
Dalam hati wendy bertanya."Siapakah sosok luar biasa yang mampu melelehkan hati seorang Bae IRENE"
Wendy merasa perutnya tergelitik sikap irene begitu lucu.
"Kau bisa menanyakan kabarnya sebagai seorang teman itu hal yang wajar bukan?"
Irene menatap wendy cukup lama. Sarannya tak salah. Hanya saya irene entah kenapa begitu malu.
"Aku mendengar dari fansnya jika dia tengah demam. Aku khawatir"
Cerita irene tentang kenapa dia begitu gelisah hari ini. Syuting mereka bukan di seoul. Jadi membuatnya begitu frustasi jika saja masih di kota yang sama. Dia akan memberanikan diri mendatangi Lisa secara langsung.
"Fans? Apa kau jatuh cinta dengan seorang idol unnie?"
Wendy awalnya tak ingin tahu tentang banyak hal. Tapi cerita irene kemudian membuat jiwa keponya terbangun. Karena dulu seingatnya Irene tak ingin berdampingan dengan seorang Idol. Dan irene menganggukan kepalanya dengan malu. Pipi putihnya bersemu membuat wendy terkekeh kecil.
"Siapa dia? Bolehkah aku tahu unnie?
Dan rasa penasaran wendy bertambah besar ketika melihat si ice kutub malu-malu.
"Dia seorang idol yang sangat terkenal. Aura dan Kharismanya menunjukan bahwa dia benar-benar seorang bintang. Dia memiliki suara yang bagus tapi di industri kita, dia terkenal sebagai penari yang hebat. Dia sangat menawan. Sikap dan rupanya luar biasa. Dia memiliki pengaruh yang luar biasa. Setiap kali namanya di sebut orang-orang akan berteriak histeris. Dan yang sangat mengaggumkan dari sikap dan sifat yang dia miliki. Dia sosok yang bijak dan begitu rendah hati"
Irene menjabarkan sosok Lisa dengan senyum manisnya. Matanya nampak bersinar. Wanita ini memang benar-benar sedang jatuh cinta.
"Kau menjabarkannya seperti remaja jatuh cinta"