01 | PROLOGUE

11.6K 698 97
                                    

Gambar-gambar hanya visualisasi untuk memudahkan penulis berimajinasi. Sangat dianjurkan untuk membayangkan visual orang lain jika tidak berkenan dengan visualisasi yang disediakan^^

Cerita ini murni buatan purpleliyy jika ada kesamaan dalam bentuk apapun, itu hanya sebuah kebetulan Silakan komentar dan jangan lupa kasih bintangnya kalau kalian suka, ya☆

.
.
.
.
.

**LEAH**


Aku tidak pernah menyangka akan menikahi lelaki manja, cengeng, polos, dan lemot seperti Zadkiel Rangga Davis. Pria 27 tahun yang tingkahnya seperti bocah SD yang belum cukup umur, padahal sudah mau kepala tiga 3 tahun lagi.

Kei, sapaan akrabnya.

Walau Kei selalu terlihat merepotkan dan tidak bisa diandalkan, tetapi sebenarnya, dialah sosok yang kubutuhkan selama ini. Sosok yang bisa mendengarkanku lebih baik dari siapa pun di dunia ini.

Tak bisa kupungkiri. Sebelumnya, aku juga menganggap Kei aneh dan sangat tidak macho! Rambutnya blonde, irisnya keabu-abuan, kulitnya putih licin seperti wanita. Suka merengek, merajuk, dan ketika marah terlihat seperti perempuan datang bulan.

Namun, lama-kelamaan, aku paham. Kei seperti sebuah kertas putih dari surga. Tak mengerti banyak hal, tetapi punya hati putih yang suci tanpa coretan.

Ada yang berpendapat, Kei terkena sindrom peter pan. Tadinya, aku tidak tahu apa itu. Lalu, aku mencari tahu. Ternyata, itu adalah sebuah sindrom yang terjadi pada orang dewasa, yang mana mereka tak mengalami kematangan baik dalam hal tingkah laku juga pola pikirnya.

Kei normal, dia tidak gila. Kalau ada yang berani mengatainya, akan aku hancurkan kepalanya supaya pikiran piciknya itu menghilang! Awas saja.

Zadkiel Rangga Davis adalah cowok blasteran Inggris dan Indonesia. Ayahnya, Robert Davis, lahir dan besar di Birmingham, Inggris. Mewarisi gen rambut blonde dan mata abu-abunya kepada Kei. Lalu ibunya, Laksmi Dewiyanti, lahir dan besar di Bandung, Indonesia. Mewarisi sekujur wajah dan warna kulitnya kepada Kei.

Tuan Robert dan Nyonya Laksmi---yang sekarang aku panggil Mommy dan Daddy, bertemu di sebuah universitas ketika sama-sama belajar di Inggris. Jatuh cinta, berpacaran, lalu menikah. Kemudian, dengan bahan-bahan cinta yang terpilih, mereka mengolah Kei hingga terciptalah anak satu-satunya mereka yang manja itu ke dunia kejam ini.

Setelah besar---tetapi tetap kekanak-kanakan, Kei bertemu denganku, membuatku kagum, membuatku jatuh cinta, dan membuatku tak dapat hidup tanpanya.

Dulu, aku hanya wanita gila kerja yang tak terlalu membutuhkan lelaki sebab merasa dapat melakukan banyak hal sendiri. Apalagi, aku banyak sekali dibuat patah hati. Semakin malas saja menjalin kasih.

Nyatanya, salah.

Aku tidak bisa. Aku butuh lelaki... ah, bukan. Aku butuh Kei. Cowok tak bisa diandalkan itu harus ada di sekelilingku supaya aku tetap waras dan bahagia.

Kei, Sayang, terimakasih telah lahir ke dunia. Mommy Laksmi, Daddy Robert, terimakasih telah jatuh cinta dan membuatku dapat menemukan Kei-ku yang paling baik sedunia.

"Leah, Leaaah! Siniii!

Dan yang paling berisik sedunia....

Ya ampun, padahal aku sedang memujinya, tapi dia mulai ribut memanggil-manggil. Paling-paling, ada kecoak di kamar mandi.

"Kenapa lagi? Kecoaaak?" seruku agak malas.

"Cicaaak. Cepetan Leah, Kei mau mandiii. Takut, ada duaaa."

Aku menghela napas banyak-banyak, lalu berdiri dari kursi dapur ini. Menghampirinya di kamar mandi, lantas mengusirkan dua cicak yang entah sedang berpacaran atau mau berkelahi itu dari tembok kamar mandi.

"Udah," kataku pendek.

"Makasih, Leah," senyumnya lucu, lalu mengecup pipiku. "Sekarang, Kei mau mandi. Misi, Leah, jangan di sini." Dia mendorong pelan tubuhku ke luar kamar mandi.

"Ya siapa juga yang mau di sini, males banget ngeliatin kamu mandi," kataku sinis.

"Hehe, iyaaa, Leah galak. Leah semangat nulisnya." Dia melambaikan tangan, lalu menutup pintu kamar mandinya begitu saja.

Astaga... lelaki menyebalkan itu. Masih suka tidak menyangka, kalau satu-satunya manusia yang paling mendukungku dalam segala hal yang kusukai, adalah dia. Zadkiel. Hanya dia yang mengerti apa yang kuingin dan apa yang tidak kuingin di dunia yang kerap tak bersahabat ini.

 Hanya dia yang mengerti apa yang kuingin dan apa yang tidak kuingin di dunia yang kerap tak bersahabat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CATATAN:
Semoga ini akan jadi cerita yang ringan, menyenangkan, dan menggemaskan! Hehe.

Semoga kalian maklum sama Kei, ya... Kasihan, jangan dimarahin (´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')♡ yang boleh marahin Kei cuma Leah. Selain dia, gak boleh ada yang marahin Kei. Nanti digigit sampai pingsan sama Leah😂😂😂

LEAH and HER PETERPAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang