24 | Just Two of Us

2.2K 301 161
                                    

Vote duluuu dooong, Sayanggg... supaya aku semangat bikinnya, hehe. Jangan lupa komen juga agar makin mantaf🤠🖖🏻

.
.
.
.

Tatapan-tatapan menegangkan dipadu ujaran-ujaran menggentarkan. Jantung terpacu keras, lalu mata dibuat basah. Deskripsi singkat tuk mewakili kesan pertemuan di malam silam.

Leah dan Laksmi, dua wanita berbeda latar belakang, usia, dan generasi. Sama-sama berinisial 'L', sama-sama disayangi oleh Kei. Mereka berdua berakhir damai dan saling memahami.

Hari ini, beberapa hari setelah peristiwa itu terjadi. Leah dan pacarnya hendak menghibur diri. Ah, bukan. Lebih tepatnya, mau merayakan anniversary yang ketiga bulan.

 Lebih tepatnya, mau merayakan anniversary yang ketiga bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leah menatap Kei dari kejauhan. Lelaki lebih muda 2 tahun darinya itu, ia suruh untuk membeli tiket film selagi Leah membeli pop corn dan minuman.

Ini kali pertama mereka ke bioskop setelah berpacaran 3 bulan. Parah sekali, bukan?

Soalnya, Leah lebih suka baca buku dan menonton serial drama ketimbang menonton film di bioskop. Kalau Kei, sama. Ia pun jarang menonton film, tetapi alasannya lain: Kei sering tidak mengerti atau salah persepsi terhadap film yang ia tonton, sehingga ia pusing sendiri dan malas untuk menghabiskan si film.

Di hari Sabtu-Minggu, mereka sering bertemu juga, sih. Namun, daripada menonton film-film terkini, mereka lebih memilih ke tempat-tempat makan, taman-taman, juga tempat bermain seperti di mall-mall, Dufan, atau pasar malam terdekat.

Leah tiba di dekat Kei. Menyunggingkan senyum, lalu memberikan plastik berisi minuman dan pop corn.

Kei menerima dengan senyuman. "Udah ada tiketnya," lapornya kemudian sambil menunjukkan tiket di tangan.

"Iya." Leah tersenyum. "Duduk situ, yuk!" Ia menunjuk.

Pemuda itu setuju. Mereka pun berjalan menuju kursi-kursi tunggu yang empuk. 16 menit lagi waktu yang harus mereka tunggu.

Kei mengenakan kaus lengan pendek berwarna putih, sementara Leah memakai sweatshirt lengan panjang berwarna oranye. Keduanya sama-sama mengenakan celana jins panjang.

"Kak Leah, ini filmnya gak ada darah-darahnya, kan? Atau yang berantem-beranteman gitu? Kei enggak suka...," ucap Kei pelan, masih berjalan bersama.

"Enggak. Ini kan genrenya romance-comedy, gak mungkinlah ada adegan gore. Tapi gak tahu deh kalau adegan action, siapa tahu mereka harus berantem karena merebutkan cewek?" Leah menebak. Sebelah tangan yang tak memegang plastik pop corn dan minuman, digunakan tuk menggandeng lengan kesukaannya.

Kei diam saja sambil berpikir, hingga tiba di kursi empuk tujuan, mereka pun duduk bersebelahan.

Leah melepas gandengan, hanya untuk mengeluarkan pop corn dari plastiknya. Lalu, kembali menggandeng Kei dengan rapat, di atas kursi empuk berwarna hijau tua.

LEAH and HER PETERPAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang