Teman-teman, lihatlah apa yang kutemukan di dalam ponsel Kei.
Dia menggambar animasi-animasi yang kuyakini adalah aku dan dia. Entah kapan dia menggambarnya. Pastinya, belum lama. Sebab, usia pernikahan kami masih seumur embrio jagung, alias masih baru sekali, lebih tepatnya 4 hari.
Ya ampun... bagaimana ini? Itu sangat menggemaskan. Aku tak berhenti menatapnya, padahal sudah satu jam. Untungnya Kei sudah cukup umur, jadi aku tak merasa bersalah sudah membuatnya menggambar sesuatu yang agak NSFW begitu.
Yang jelas, aku terharu. Sepertinya, Kei sangat mencintaiku dan selalu memikirkanku di saat waktunya kosong. Hihi.
Kini, kami sudah kembali ke rumah. Aku tinggal di rumah Kei yang besar tetapi tidak banyak penghuninya. Kalau ketambahan aku, tentunya tidak akan menyusahkan, melainkan menyenangkan. Oke, maafkan aku yang kepedean.
Tiga malam berada di hotel bintang lima cukup menjadi kenangan yang manis untuk aku dan Kei. Kalau bulan madu, entahlah. Tampaknya agak sulit. Kei sibuk sekali, meskipun sebenarnya aku ingin.
Aku sedang berbaring di atas ranjang kamarku dan Kei. Kamar bercat ungu muda dengan barang-barang yang mayoritasnya berwarna putih, dan ungu tentu saja.
Sekarang, pukul 4.37 sore. Kei belum pulang kerja, maka aku sendirian, setelah selesai membantu Mommy memasak untuk makan malam. Oh ya, Daddy juga belum pulang dari kampus, mungkin sebentar lagi.
Tadi, Mommy bilang, "Istirahat dulu gih kamu di atas."
Maka, di sinilah aku. Merebahkan badan sambil memandangi langit-langit yang dihiasi lampu panjang—sering disebut 'Lampu Tumblr Estetik'.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAH and HER PETERPAN ✔️
RomanceKei, cowok blasteran yang ekstra manja disuruh menikah oleh ayahnya supaya tidak lagi manja. Kei yang submisif pun nurut-nurut saja, tapi harus menikah dengan siapa? Kemudian, Leah si cewek ambisius, feminin, dan sedikit galak itu tiba-tiba bertemu...