13 - Angry and Kiss

14.9K 1.3K 129
                                    

Jeon Heejin as Hana Jeffany

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Heejin as Hana Jeffany

Sebelum masa kerja bakti selesai, Naren menyempatkan diri untuk mencari Hana sampai sudut sekolah dengan berlari yang bahkan mampu membuat perut Naren terasa kram karena goncangan itu. Setelah mencari cukup lama, akhirnya Naren menemukan gadis yang ia cari di depan toilet putri dan langsung menghampiri Hana yang sedang berjalan dengan salah satu temannya.

Senyum Naren mengembang. Sahabat Hana yang sedari tadi menyaksikan interaksi salah tingkah pada kedua remaja itu berniat untuk sedikit menggoda keduanya agar mereka memiliki waktu bicara.

"Hai, Han. Ikut gue sebentar, yuk? Ada sesuatu yang pengen gue omongin sama lo."

Naren mengulurkan tangannya yang membuat si gadis manis di hadapannya ini tampak berpikir sejenak sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi bersama Naren dan meninggalkan sahabatnya tersebut. Mereka pergi ke kantin, kondisi di sana juga ramai karena banyak yang menghindari kegiatan kerja bakti.

Setelah memilih tempat duduk yang kosong, Naren menatap Hana dengan pandangan berbinar. Sumpah mimpinya terwujud bukan sebagai seorang pengagum rahasia.

"Jadi, Naren, rumornya itu bener apa salah?" Tanya Hana to the point.

Naren dengan senang hati mengangguk. Jika orang-orang di sana memperhatikan kegiatan mereka, sudah bisa di pastikan penghuni kantin bisa melihat betapa tulusnya tatapan Naren pada Hana. Namun sayangnya tidak ada yang memperhatikan mereka.

Ouh, kecuali seseorang yang berdiri di dekat koperasi yang letaknya tidak jauh dari arah kantin.

"Iya, Han. Gue suka sama lo udah lama banget. Dari jaman MPLS malah, bahkan sampe sekarang gue masih suka sama lo." Tangan mungil gadis itu di genggam erat oleh Naren. Senyum manis hasil dari salah tingkah Hana mengembang malu. Ini terlalu canggung untuknya.

"Terima kasih ya udah mau bales perasaan gue? Jujur gue seneng banget pas dapet surat dari lo tentang pernyataan confess lo ke gue. Tapi maaf, gue gak bisa jadiin lo pacar. Bukan maksud gue mau ghostingin lo, tapi gue punya alasan yang gak bisa gue kasih tau ke lo, Han. I'm sorry."

Loh?

Sedikit demi sedikit pikiran negatif Hana mulai bermunculan. Apa jangan-jangan Naren sudah memiliki kekasih dan karena itu juga Naren cuma terima confess-nya tanpa bertindak lebih lanjut? Aish harapan Hana harus hancur sekarang. Sepertinya ia terlambat untuk memberi informasi ini.

"Kita bener-bener gak bisa lanjut ya, Ren? Gue suka banget sama lo."

Haduh, pertanyaan Hana membuat Naren sangat bingung sekarang. Kalau ia berpacaran dengan Hana, tidak mungkin juga. Memang dalam 1-3 bulan ke depan ia masih bisa mengajak Hana jalan-jalan, tetapi kalau kehamilannya sudah menginjak 4-9 bulan dan ia masih nekat untuk mengajak Hana melakukan date, ck ck ck sudah pasti akan ketahuan. Belum lagi karena bobot Naren yang akan bertambah setiap bulannya, apa Hana masih mau dengannya nanti?

Crazy Challenge || NOMIN [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang