Bel pulang berbunyi nyaring yang membuat siswa-siswi berhamburan keluar sekolah. Hari ini mereka pulang lebih cepat karena para guru mengadakan rapat untuk kegiatan Olimpiade Minggu depan. Hal ini bertabrakan dengan kepulangan keluarga Hartawan dan Maheswara dari Jawa Tengah. Jevano berinisiatif untuk menjemput mereka karena sebentar lagi pesawat yang mereka tumpangi mendarat.
Namun, sepertinya niat baik Jevano harus diurungkan saat ini.
"Jevano!" Pergerakan Jevano berhenti saat ada sosok yang ia kenal tengah berlari seraya memanggil-manggil namanya. Bola mata pemuda itu berputar malas saat Ica mulai menghampirinya. Apa lagi yang gadis itu inginkan?
Jevano nampak bingung dengan apa yang Ica lakukan, pasalnya baru saja gadis itu sampai dan langsung naik ke atas motor, tepatnya dibelakang Jevano.
"Lo ngapain anjir? Turun." Titah Jevano.
"Apaan sih, Jev? Gue mau pulang bareng sama lo. Sekalian kita ngedate hari ini sampe malem." Jawab Ica.
"Ga, Ca. Gue mau langsung jemput keluarga gue di Bandara. Turun ga lu?!"
"Oke, gue turun. Tapi gue sebar ya videonya? Lo ga inget tentang perjanjian kita? Lo pacar gue sekarang, Jevan."
Shit. Lagi-lagi Ica mengancam Jevano dengan video itu. Pemuda itu terdiam, dirinya berpikir agar tidak salah ambil keputusan yang membahayakan kondisinya atau Naren dikemudian hari. Hingga tidak lama kemudian, Jevano mengiyakan ajakan Ica dan membatalkan jadwal menjemput keluarganya di Bandara.
"Gue bilang Naren dulu kalo gue batal jemput dia."
Ica menyunggingkan senyumnya dibelakang Jevano. Matanya sesekali melirik pesan apa yang diberikan pada Naren, tetapi tidak penting juga karena yang paling penting dirinya bisa sedekat ini dengan Jevano. Sejak awal Ica memang tidak suka dengan Naren yang selalu membuat onar dan memancing Jevano bertengkar.
Jevano tersenyum melihat tingkah gemas Naren. Hari ini ia mendapat keuntungan yang lumayan besar karena antusias suaminya.
Bisik-bisik yang cukup nyaring dari warga sekolah terkait kedekatan Ica dan Jevano sudah menyebar. Bahkan beberapa diantaranya bilang kalau mereka itu cocok semenjak momen mereka yang berdansa di Pentas Seni waktu itu. Jessica menahan muntah mendengar bisikan-bisikan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Challenge || NOMIN [End] ✓
Fiksi Penggemar⚠️MATURE STORY⚠️ Local Story Jevano dan Naren adalah sepasang musuh bebuyutan. Sifatnya yang bertolak belakang mengundang pandangan sengit di antara mereka. Pada akhirnya, keduanya sepakat untuk mengakhiri permusuhannya dengan cara memainkan permai...