14 - Sebuah Penjelasan

13.9K 1.3K 115
                                    

Suara dentuman pulpen dan meja yang saling bersentuhan kini memenuhi ruang CCTV di bagian dalam ruang OSIS. Galih, seorang remaja yang telah menjadi saksi adegan mengejutkan di Rooftop, ia masih menunggu kehadiran Jevano dan ingin meminta penjelasan pada pemuda itu. Bagaimana jika kejadian itu dilihat atau diketahui juga oleh Rendy? Sudah dipastikan kalau nanti Galih juga akan mendapat imbasnya juga.

Jujur, Galih masih sangat terkejut dengan kelakuan Jevano. Sahabat yang selama ini Raka dan Galih tahu adalah sosok yang tidak tertarik dengan percintaan dan tidak pernah membahas tentang dia dekat dengan seseorang kini mendapatkan sahabatnya itu sedang berciuman di Rooftop Sekolah? Dengan adik kekasihnya sendiri pula.

Ceklek...

Pintu ruang CCTV terbuka. Tanpa memutar tubuhnya pun Galih sudah tahu kalau yang datang adalah Jevano. Sahabatnya itu memutar kursi yang diduduki oleh Galih. Dalam hati Jevano sudah mengumpat berbagai kata kasar, namun ia harus menahannya terhadap Galih agar pemuda itu tidak membocorkan rahasianya.

"Jelasin ke gua."

Jevano menghela nafasnya dan mulai beranjak dari posisinya menuju pintu lalu mengunci pintu tersebut. Tidak lupa juga ia menutup kaca-kaca transparan dengan gorden hitam yang sudah terpasang di sana.

Oke, semoga tidak ada lagi yang mendengar percakapan antara mereka.

"Oke, Gal. Di sini gue menaruh kepercayaan gue ke Lo buat rahasiain ini sampai waktu yang tepat dateng. Gue harap lo bisa dipercaya ya? Gue bukannya mau jadi orang gak percayaan sama sahabat sendiri, cuma kali ini masalah gue serius." Ujar Jevano dengan suara cukup berat di dengar.

Dahi Galih mengernyit, sepertinya kali ini memang masalah serius.

"Jadi lo mau ngobrol serius ya? Oke dah kalo gitu, gue gak bisa jamin rahasia lo bakal aman di gue, tapi sebisa mungkin gue akan jaga rahasia lo itu, Jev. Gue juga berani sumpah, dah. Apalagi kita berdua temenan juga udah lumayan lama. Jadi apa yang mau lo kasih tau tentang lo sama Naren?"

Jevano menarik salah kursi yang berada di Meja seberang dan meletakkannya dekat dengan kursi Galih. Empat mata saling tatap menyalurkan rasa penasaran, khawatir, dan juga merasa bersalah. Entah reaksi apa yang akan dikeluarkan oleh Galih nantinya setelah Jevano memberitahukan rahasia ini pada pemuda itu.

"Lo inget, waktu gue di skors dan Naren ngajakin gue damai tapi gue malah ngajak dia buat taruh balap? Gue yakin antara gue atau Raka pasti udah cerita ini ke lo." Galih mengangguk sebagai jawaban, lalu mulai memperhatikan ucapan demi ucapan yang di lontarkan oleh sahabatnya.

"Naren kalah. Gue juga gak tau dapet ide ini dari mana dan karena apa, gue bawa dia ke apartemen gue dan ngelakuin hal tidak senonoh malem itu."

Ekspresi Galih membuat Jevano tambah khawatir, takut sahabatnya itu meninggalkannya saat pemuda itu tau kalau ia menghamili seseorang.

"Terus?"

"Naren hamil."

"HAH?!"

Nah kan.

Raut wajah pemuda tersebut berubah drastis. Berita sebesar ini dan Jevano baru memberitahunya? Bukan main. Sosok Jevano yang ia kenal dengan teman terpolos di sirkel pertemanannya ternyata adalah sosok yang melangkah lebih jauh dari pada dirinya dan juga Raka. Lebih mengejutkannya lagi saat ia mengatakan kalau ia menghamili musuhnya sendiri? Ya memang beberapa minggu terakhir Jevano terlihat lebih akrab dengan Naren, tetapi ia tidak berekspetasi sampai sejauh ini.

Jevano yang paham dengan kebingungan Galih langsung cepat tanggap untuk menepuk pundak sahabatnya itu.

"Tenang, gue bakal undang lo ke acara nikahan gue sama Naren nanti kalo udah dapet restu om Yudha."

Crazy Challenge || NOMIN [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang