17 - Pesta Panas

15K 1.1K 60
                                    

Acara pentas seni pun akhirnya berakhir. Semuanya menikmati acara tersebut dari kelas 10, 11, 12, maupun anak alumni yang juga kagum dengan bakat-bakat adik kelasnya yang begitu meningkat. Setidaknya bakat mereka mampu menaikan derajat nama Sekolah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00. Sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, bahwa akan dilaksanakan pesta bebas ala anak remaja. Yang pasti guru-guru disekolah itu sudah pulang, hanya menyisakan satpam dan petugas keamanan lainnya.

Jevano dan Naren bertemu pada toilet laki-laki. Mereka memang memutuskan untuk berganti pakaian agak terlambat agar tidak terlalu ramai. Sekarang hanya menyisakan mereka berdua di dalam toilet.

"Jealous ya, Pak? Haha. Ekspresi lo lucu banget tadi."

"Ga lucu, Na." Tertawa Naren terpaksa terhenti. Sepertinya bercanda Naren kelewatan lagi.

Dari pada keduanya harus diam-diaman yang membuat suasana menjadi canggung, Naren langsung masuk ke salah satu bilik toilet untuk mandi sejenak dan mengganti pakaiannya agar lebih santai. Jevano pun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Naren tadi.

Keduanya pun keluar bersamaan setelah selesai dengan acara mandinya. Bau cotton candy yang begitu manis menarik perhatian Jevano. Naren juga tertarik dengan wangi tubuh Jevano yang masih sama dengan yang ia cium tadi pagi.

"Jev, pintu toiletnya tutup deh. Gue mau request."

Bukannya melakukan hal yang Naren minta, Jevano malah menautkan alisnya karena tidak paham kode apa yang Naren pinta. Apa maksud 'request' yang Naren bilang?

"Ck, lama lo ah!"

Dengan sigap Naren langsung menutup pintu toilet dan menahan pintu tersebut dengan tongkat pel agar tidak ada yang bisa membuka pintu toilet itu. Kemudian Naren mendekat kearah Jevano.

"Bau mint dari tubuh lo enak banget. Gue boleh peluk lo ga?"

"Ga."

Jevano langsung pergi meninggalkan Naren sendiri. Hal itu membuat Naren merengut dan mulai mengelus perutnya yang mulai menggembung.

"Dek, Daddy kamu jelek banget. Ga usah ditemenin ya? Jelek banget pokoknya." Ujar Naren pada janin di dalam perutnya.



"Gimana? Lo udah nemu?" Tanya Jevano pada Galih dan Raka. Keduanya mengangkat bahunya masing-masing.

"Lagian lo tumben banget mau ikut dansa. Tahun - tahun sebelumnya aja lo ga pernah ikut beginian." Tanya Raka pada Jevano.

Galih senyum-senyum sendiri mendengar celetukan Raka. Pasangan baru yang tidak disengaja itu benar-benar membuat momen yang begitu lucu. Bahkan ini pertama kalinya Galih melihat Jevano cemburu.

Galih tidak tahu saja kalau dulu Jevano sering merasa cemburu karena gebetannya lebih dekat dengan Galih.

Kasihan Raka, korban rahasia dari teman-temannya ini. Tolong seseorang beritahu rahasia ini pada Raka sekarang.

Waktu jadwal dansa tinggal 5 menit lagi. Naren yang sudah berbincang canda tawa dengan Hana pun sudah siap untuk melakukan yang terbaik agar Hana bisa merasa puas. Sekaligus balas dendam dengan perbuatan Jevano tadi saat di toilet.

"Baik, tolong minta perhatiannya semua! Disini gue sebagai pembawa acara, bukan pembawa acara sih. Gue yang bakal atur jadwal yang akan kita lakuin biar pesta kita semakin meriah. Kalian pasti tau lah ya gimana party remaja yang menyenangkan? Kali ini kita bakal adain dansa berpasangan. Jadi yang ga ada gandengan bisa cari pasangan secara random untuk diajak dansa bareng ya. Tolong bapak dj mainin musiknya!!" Seru Tzara yang dimeriahi tepuk tangan dari seluruh murid serta alumni yang sudah siap dengan pasangannya masing-masing.

Crazy Challenge || NOMIN [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang