Sudah sekitar 5 hari setelah Naren dan Jevano memilih rumah masa depan mereka, kini mereka sedang sibuk untuk mempersiapkan dekorasi gedung dan juga foto kenangan sebelum mereka menikah. Mereka tetap mencetak undangan untuk mengundang orang-orang terdekat, teman-teman kantor Jeffrey dan Yudha, serta beberapa orang yang tidak dikenal disekitar lokasi pernikahan untuk datang.
Mereka sudah memutuskan untuk menikah di Gedung Serbaguna Bhakti Ibu, di daerah Pacitan, Jawa Timur. Waktu melepas lajang mereka tinggal tersisa 1 Minggu sebelum akhirnya resmi menikah. Jevano pun turut izin tidak masuk sekolah selama dua Minggu untuk mempersiapkan segalanya sampai acara pernikahannya selesai.
Naren menatap Jevano pada cermin Salon dan mengusak rambut hitam pekat milik Jevano yang sebentar lagi akan berubah warna sesuai keinginan Naren. Sejak kemarin Naren terlihat begitu ceria dan merasakan sangat bahagia ketika dirinya tahu bahwa akan menikah dengan Jevano.
Ia juga merasa senang diterima dengan baik oleh keluarga Hartawan dan selalu menyayanginya layaknya seorang pangeran.
"Dibikin blonde ya Jev?" Tanya Naren dengan wajah berseri-seri. Entah mengapa dirinya ingin sekali melihat Jevano berambut Blonde. Namun, Naren juga akan mewarnai rambutnya dengan warna yang sama dengan Jevano nantinya, lebih tepatnya pula warna tersebut sangat cocok dengan pakaian resepsi pernikahannya nanti.
"Iya. Tapi buat foto prewedding gue mau pake warna cokelat. Terus lo pake warna biru."
Naren mengangguk ribut. Dirinya begitu bersemangat karena senang akan melihat Jevano tampil dengan rambut baru. Jevano akan debut di galerinya menggunakan rambut berwarna blonde oh Tuhan.
"Deal! Hair color spray-nya ada kan mbak buat warna biru sama cokelat?"
"Ada, mas. Kita punya banyak jenis warna cokelat sama biru. Nanti masnya tinggal pilih aja mau pakai warna yang mana."
Naren semakin tersenyum lebar. Matanya menjalar ke penjuru arah mencari handphonenya yang sedari tadi ia taruh di suatu tempat tetapi ia lupa dimana menaruh benda pipih tersebut. Ia ingin mengambil selfie camera untuk memotret dirinya sendiri.
Pemuda berwajah manis itu duduk di sebelah Jeno sebelum keduanya disuruh bersiap untuk duduk diam dan melihat cat rambut yang di olesi ke rambut keduanya. Satu foto sudah terambil dengan cantik. Saatnya Naren ingin memosting fotonya itu ke Instagram.
Tanpa Naren sadari Jevano pun memotret behind the scene pengambilan gambar Naren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Challenge || NOMIN [End] ✓
Fiksi Penggemar⚠️MATURE STORY⚠️ Local Story Jevano dan Naren adalah sepasang musuh bebuyutan. Sifatnya yang bertolak belakang mengundang pandangan sengit di antara mereka. Pada akhirnya, keduanya sepakat untuk mengakhiri permusuhannya dengan cara memainkan permai...