18 - Persiapan Pernikahan

13K 1.1K 92
                                    

Berjarak sekitar 3 hari setelah tragedi Naren mabuk obat perangsang saat pentas seni kemarin, sekarang dirinya berencana untuk menghampiri rumah baru yang akan menjadi tempat tinggalnya dengan Jevano kelak. Wedding Organizer yang keluarga Jevano sewa sudah mulai merancang segala hal pernikahan dari mulai hidangan makanan, konsep pesta, dan foto prewedding.

Naren benar-benar tidak menyangka bahwa masa mudanya akan sesingkat ini. Beberapa bulan lagi akan ada sosok yang memanggilnya dengan panggilan 'Papi' atau 'Dadda' disela-sela hubungan Jevano dan Naren.

Sepasang mata berbulu lentik tersebut menelusuri sebuah rumah di dalam komplek. Sangat luas, tidak terlalu mewah, dan cocok dengan tipe rumah idaman Naren selama ini.

Tampilan rumah Jevano dan Naren dari depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampilan rumah Jevano dan Naren dari depan

"Gimana? Naren suka sama rumahnya ga sayang?" Tanya Bubu Theo pada Naren.

Naren pun mengangguk setuju, "Suka banget sih, Bu. Halamannya juga luas buat simpen mobil Jevano. Kayaknya tetangganya juga ramah-tamah di komplek ini."

"Jevan juga setuju sama pendapat Naren. Semoga aja ga ada tetangga julid." Ujar Jevano.

Jeffrey, Theo, Naren, Jevano, dan satu pemilik rumah yang menjual rumah tersebut mulai menelusuri ruangan di dalam rumah itu. Ternyata Ruang tamu dan ruang keluarga digabung menjadi satu serta fasilitas yang sudah disiapkan sejak dini dengan rapi mengambil kesan menarik oleh Naren. Rumahnya benar-benar mencerminkan keluarga bahagia yang memiliki suasana cerah sehingga Naren sangat menyukai desain dan juga cat yang dipilih.

Jevano menatap Naren yang sedang tersenyum lebar melihat sekeliling rumah. Sepertinya pemuda itu sangat senang akan menempati rumah itu.

"Wastafelnya rusak ya, Pak?" Tanya Jeffrey pada pria tua yang memantau kegiatan mereka.

"Iya, Pak. Wastafelnya memang rusak. Nanti saya panggil tukang buat ganti keran air sama wastafelnya deh. Soalnya itu juga pecah. Ada lagi kekurangan yang harus saya perbaiki, Pak? Biar sekalian buat si Adek nyaman." Sahut Bapak itu dengan santai.

"Gimana, Naren, Jevano? Ada yang kurang lagi gak?"

"Pintu ruangan disebelah kamar utama bisa di jebol aja ga, Pak? Terus pintunya di pindah ke bagian kamar utama. Jadi pintunya di dalem kamar utama gitu, biar kesannya nyebrang ruangan. Nah, nanti ruangan kosongnya di renovasi jadi bioskop mini sama tempat main game. Kurang lebih kayak gini tampilannya, Pak."

Jevano mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan suatu foto yang ingin ia tunjukkan.

Jevano mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan suatu foto yang ingin ia tunjukkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy Challenge || NOMIN [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang