✧ O8 Bandit

2.5K 288 14
                                    

Kini Aylin tengah tertidur sambil menyenderkan kepalanya pada jendela yang berada di sampingnya. Aylin sudah tertidur cukup lama, ia sangat pulas sampai ada suara yang mengusik nya saat ia tertidur.

Lantas Aylin yang mendengar ada suara yang cukup mengganggu pun langsung membuka matanya, saat Aylin membuka matanya ia melihat Bibi Hana yang tampak sedang panik.

Aylin yang penasaran pun langsung bertanya kepada Bibi Hana, "Ada apa Bibi ?? apa yang terjadi, kenapa di luar berisik sekali ? apa kita sudah sampai ??" tanya Aylin kepada Bibi Hana

Hana yang baru menyadari Nonanya terbangun pun bertambah panik, "Kita belum sampai Nona, namun sekarang kita sedang di sergap oleh para bandit" jawab Hana dengan gemetar, ia takut Nonanya terluka

Aylin yang mendengar ada para bandit yang menyergap kereta kudanya pun membuka gorden jendela yang berada di sampingnya, ia melihat para ksatria tengah melawan para bandit tersebut dengan sekuat tenaga.

Kekuatan para bandit dan para ksatria imbang, karena itulah para ksatria sedikit kelelahan menyeimbangi kekuatan para bandit tersebut. Aylin yang melihat itupun tersenyum namun bukan senyum bahagia atau apa, itu adalah yang menakutkan bila di lihat orang awam.

"Aku akan membantu para ksatria, kamu diam saja di sini Bibi" ucap Aylin yang langsung keluar dari gerbong kereta kudanya

Hana yang mendengar itupun agak shock, bagaimana ia bisa berkata seperti itu saat nyawanya tengah terancam. Hana sungguh tidak habis thinking dengan kelakuan Nona mudanya itu, biasanya nona nona muda diluar sana bila ada bandit yang menyerang akan meringkuk ketakutan atau menangis.

Sedangkan nona mudanya ini malah ingin membantu para ksatria yang sedang melindunginya, sungguh antimenstrim.

Sedangkan di luar gerbong kereta kuda sudah ada Aylin yang tengah melihat para ksatria nya dan para bandit itu bertarung dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Ketua dari para bandit yang menyadari ada yang sedang mengawasi pun langsung melihat kebelakang, dan benar saja di sana ada seorang perempuan yang melihat pertarungan mereka. Ya siapa lagi kalau bukan Aylin, ketua itu melihat Aylin dengan tatapan aneh.

Ketua tersebut menghampiri Aylin yang masi melihati nya dengan tatapan yang sulit dijelaskan, antara marah dan tatapan akan haus darah (?) ia juga tidak mengerti akan tatapan itu.

Namun dilihat dari pakaiannya ia seperti nona muda daripara ksatria ini, hahahaha sungguh memuaskan melihat nona muda itu keluar dari keretanya dengan sendirinya. Sungguh nona muda itu mengantarkan nyawanya sendiri kepada ku. Monolog ketua dari para bandit itu

"Hei nak apa yang kau lakukan di situ hahaha kau mau mati ya" teriak ketua bandit itu yang menyebabkan semua mata kini tertuju pada Aylin

Sedangkan Aylin yang ditatap oleh semua orang kini malah bersmirk. Aylin berjalan mengambil pedang yang ada di depannya, entah milik siapa pedang itu.

Para ksatria yang melihat nona mudanya itu mengambil pedang sontak membulatkan matanya, "Nona masuklah saya dan yang lain akan membereskan para bandit ini" ucap salah satu ksatria keluarga Estheà

Aylin yang mendengar itupun langsung menjawab, "Aku hanya ingin meregangkan otot otot ku paman, biarkan aku membantu" ucap Aylin yang langsung berlari yang menyerang ketua bandit itu dengan brutal

Sedangkan ketua bandit yabg mendapat serangan tiba tiba dari nona muda itupun tampak kaget, namun ia langsung menyembunyikan raut wajah kagetnya itu dengan raut wajah sombong.

"Lihat saja kau akan mati di tangan ku nona kecil" ucap ketua bandit tersebut dengan percaya diri

Aylin yang mendengar itu pun tersenyum miring, "Kita lihat saja nanti paman gendut" ucap Aylin

"Dasar sialan kau" ucap ketua bandit tersebut yang tidak terima dikatai gendut.

Pertarungan berjalan sengit, ada beberapa ksatria dan para bandit yang sudah tewas. Sedangkan Aylin kini masih melawan ketua bandit itu dengan sekuat tenaganya.

"Kau lumayan juga untuk ukuran nona muda, tapi aku akan menghabisi mu" ucap ketua bandit tersebut

"Brisik" ucap Aylin sambil menghindari serangan

Aylin yang sudah agak lelah bermain main, "Hah aku agak lelah, mari hentikan main main ini. Aku takut kakak akan khawatir" gumam Aylin namun masi bisa di dengar oleh ketua bandit

"Hahahah kau mau menyerah sekarang nona" tebak ketua bandit, namun tidak tepat sasaran

"Cih, dalam mimpimu" decih Aylin sambil mengayunkan pedangnya dan langsung mengenai tangan ketua bandit

Ketua bandit yang mendapat serangan mendadak pun tidak tinggal diam dan berniat membalas nya, namun terlambat karena Aylin kini tengah menusuk tepat di bagian jantung ketua bandit itu. Yang menyebabkan ketua bandit itu muntah darah dan langsung kehilangan kesadarannya.

Tidak puas dengan ketua bandit itu yang langsung pingsan kini Aylin tengah memukul wajah ketua bandit itu dengan emosi yang membelunjak entah karena apa tiba tiba emosinya tidak bisa di kendalikan.

BUGH

BUGH

BUGH

BUGHH

Suara pukulan yang cukup keras itu langsung mengundang perhatian dari para ksatria dan para bandit, mereka tercengang melihat nona muda kini sedang memukul mukul wajah ketua bandit itu dengan membabi buta, mereka cukup merinding dengan kekuatan nona muda itu.

Sedangkan para bandit yang melihat ketuanya sudah terkapar mengenaskan pun langsung berhambur pergi karena takut nasib mereka akan sama dengan ketua nya itu.

Aylin yang sudah puas memukul ketua bandit itu pun langsung menghampiri para ksatria yang masih terbengong melihat keberutalan Aylin tadi.

"Bereskan ini semua dan mari lanjut berangkat ke Abraurocsk" ucap Aylin yang langsung memasuki kereta kudanya dengan darah di beberapa bagian gaun barunya itu.

"Sialan gaun baru ku sudah tercemari oleh darah manusia manusia kotor" gumam Aylin saat sudah duduk di kereta kudanya itu

Sedangkan Hana yang melihat nona mudanya dengan keadaan seperti itu hampir saja pingsan, "NONA, yaampun apa yang terjadi ?? apa kah nona baik baik saja ?" tanya Hana sambil mengguncang guncangan kan tubuh Aylin

"Aku tidak apa apa Bibi, aku lelah biarkan aku istirahat sebentar" ucap Aylin sambil memejamkan matanya

Hana yang mendengar itupun tidak menanyakan apapun lagi dan hanya diam sambil melihat keadaan nona nya itu.

"Tidak ada luka sama sekali, syukurlah" gumam Hana saat ia sadar nona mudanya tidak mendapat luka sama sekali dari para bandit.











。 ゚•┈୨♡୧┈•゚。








‌ ‌‌  ‌, ´´; __ , ´´; ‌‌ ‌ ‌
 ‌ ; 𓂂 · ˔ · 𓂂 ‌ ‌ ; ‌
 ‌ ´ っ♡ c ‌ ‌ ‌'
See u next chapter yeorobun 👋🏻💓

The lady with white roses Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang