Cynthia Atlanta. Dia adalah gadis cantik dengan segudang prestasi dan sejuta pesona yang dapat meluluhkan kaum adam dalam sekali lirik.
Cynthia, gadis abad 30 yang sangat amat jenius. Di umur yang terbilang cukup muda (23 tahun) dia sudah menjadi ag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
PLAK
Sebuah tamparan mendarat mulus di wajah pelayan itu, yang menyebabkan pipi sebelah kanannya merah. Ya siapa lagi pelaku nya bila bukan....Aylin.
"Apa yang kau maksud, simpanan?? yang benar saja!. Sungguh mulutmu seperti tidak pernah diajarkan tatak ramah" ucap Aylin.
"Sialan dasar wanita j*alang, berani sekali kau menamparku. Akan ku adukan kau ke Marquess Estheà, agar kau mendapatkan hukuman yang setimpal. Dia pasti akan membela ku karena Marquess dan Marchioness adalah teman dari kakaku" ucap pelayan tersebut sambil memegang pipinya yang memerah.
Aylin yang mendengar itupun terkekeh. Kau ingin melaporkan kejadian ini kepada siapa heh?! ayah dan ibu ku?? ahahaha liat saja nanti siapa yang akan di hukum.
"Silahkan, laporkan saja, aku tidak takut sama sekali" ucap Aylin.
"Kau, kau hanya jalang sialan yang hanya bisa merangkak ke tempat tidur para bangsawan. Kau mendapatkan keberanian mu karena akan di bela oleh mereka kan hahaha" ucap pelayan perempuan tersebut sambil tertawa.
Aylin sungguh tersulut emosi sekarang, ia sungguh ingin mencabik cabik wajah pelayan itu.
PLAK
Bunyi tamparan kini terdengar lagi, kini pipi kiri pelayan tersebut yang di tampar oleh Aylin.
"Jaga bicaramu sialan. Aku sudah menahan emosi ku sedari tadi, namun kau terus menerus memancing emosi ku. Kini emosi ku sudah sangat tipis, jadi kuperingati agar kau tidak berbicara sembarangan lagi" ucap Aylin.
Pelayan tersebut agak merinding mendengar suara Aylin. Namun ia tepis dengan emosi nya, tangannya sudah siap menampar Aylin namun terhenti saat dicekal oleh tangan kekar milik Ken.
"Apa yang ingin kau lakukan. Sadar dirilah kau hanya seorang pelayan namun berani sekali mencari masalah dengan seorang putri Marquess dan juga put- lupakan" ucap Ken.
"Hah sungguh aku sudah muak dengan drama murahan seperti ini. Kau kira aku akan mudah di tindas oleh orang seperti mu?? atau kau mengharapakan aku akan menangis nangis saat kau katai seperti itu?? sungguh pemikiran yang kolot" ucap Aylin sambil terkekeh.
"Lagipula dia ini tunangan ku, apa tidak boleh bila aku makan berdua dengannya?? dan kau malah menuduhku aku adalah simpanan tunangan ku sendiri?! lucu sekali" ucap Aylin sambil menunjuk ke arah Ken.
Ken yang ditunjuk dan mendengar dirinya disebut sebagai tunangan oleh Aylin pun tersenyum senang. Ia memeluk pinggang Aylin posesif.
"Benar kata tunangan ku. Aku dan juga tunangan ku ini hanya ingin makan siang dengan damai. Namun kau malah datang dan menggoda ku, sungguh tindakan yang tidak terpuji, tcih" ucap Ken yang ikut memainkan perannya.
Aylin sempat tersentak kaget karena tangan Ken yang melingkar sempurna di pinggangnya, dan Ken yang membantunya memainkan peran sebagai tunangan nya.
Mendengar penjelasan dari Ken dan juga Aylin membuat para pengunjung yang sedang menonton kini sudah paham kenapa Aylin menampar pelayan tersebut. Kini para bangsawan dan juga pelayan pelayan yang ada disana menggunjing pelayan perempuan yang sudah menggoda Ken.
"Cih, dia pantas mendapatkan tamparan"
"Tidak ku sangka ada pelayan yang mempunyai sifat seperti itu disini"
"Benar, padahal ini restoran yang terbilang elit"
"Ckckckck membuatku emosi saja"
"Bisa bisanya ada pelayan seperti itu, aku jadi takut untuk makan disini bersama tunangan ku"
Ya, itulah beberapa gunjingan yang didapatkan pelayan tersebut.
Sedangkan pelayan tersebut kini terduduk di lantai karena shock, niat awal ingin mempermalukan seorang pelanggan (Aylin) karena iri, ternyata malah ia yang dibuat malu.
Sial, sungguh hari yang sangat sial. Ucap pelayan perempuan tersebut dalam hati.
"Mari kita pulang, aku sudah tidak berselera makan" ucap Aylin.
Sebelum Aylin keluar ia sempat membisikan kata kata yang mampu membuat pelayan itu menegang ketakutan. Aylin membisikan, "Kau laporkan saja kepada Marquess dan Marchioness Estheà. Lihatlah nanti, siapa yang akan dibela oleh ayah, ibu, dan juga kakaku" bisik Aylin.
Setelah membisikan kata kata itu ia pergi keluar terlebih dahulu, sedangkan Ken membayar makanan yang belum disentuh sama sekali oleh Ken dan juga Aylin. Sebesar 20 keping emas.
"Perbaikilah karyawan mu, aku tidak ingin hal ini terjadi lagi. Untungnya Aylin-ku orang yang sangat cerdik" ucap Ken kepada pemilik restoran.
Ken menyusul Aylin yang sekarang sudah duduk manis di dalam kereta kuda.
Ia melihat Aylin yang sedang mengerucutkan bibirnya, ah sepertinya ia sangat kesal.
Kereta kuda yang mereka tumpangi sudah bergerak sekarang.
"Jadi...aku ini tunangan mu ya??" tanya Ken, becanda.
Aylin yang mendengar itu pipinya langsung memerah.
"Hei aku ini hanya bercanda okey, dan terimakasih atas bantuanmu. Kita jadi bisa keluar dari sana dengan cepat" ucap Aylin.
Harenza menganggukkan kepalanya, "Sebenarnya jika kau ingin aku menjadi tunangan mu aku akan menerimanya dengan senang hati, atau sepulang ini aku langsung mengajukan proposal pertunangan kepada Marquess??" pikir Ken.
Aylin yang mendengar itu langsung melotot kaget, hei ia ingin menikmati kekayaan ayahnya dan juga kakaknya. Dan juga, ia ingin menikmati masa masa single nya dan tidak ingin memiliki hubungan dengan siapa siapa, untuk sekarang. Ia ingin menikmati masa muda terlebih dahulu.
Ken yang dipelototi seperti itu meneguk ludah kasar, Aylin sangat menyeramkan bila sedang marah. "Aku hanya bercanda okey" ucap Ken.
"Maafkan aku" ucap Ken sambil menunduk.
"Baiklah, sekarang diam. Aku sungguh mengantuk sekarang" ucap Aylin, dan tak lama setelah itu ia tertidur pulas.
Ken yang melihat Aylin sepertinya tidak nyaman saat sedang tertidur pun berinisiatif untuk meminjamkan bahunya untuk Aylin bersandar.