..
Setelah itu,
Damar pun menghela nafas,"Jangan pernah mengganggu kantor milik Jaka, siapapun itu, Kalo saja berani macam-macam sekali lagi, kalian atau siapapun akan ku bunuh saat itu juga, tanpa belas kasihan" ucap Damar kepada kedua bodyguard tersebut
Ia beranjak berdiri, dan menuju mobil Jaka,
-Halaman Rumah Jaka-
Tin!!
Tin!!Damar melihat Jaka tengah menyirami tanaman di halaman rumahnya
Jaka menoleh ke arah mobil pribadinya,
Tak lama dari itu, Damar keluar dari Mobil Jaka dan berjalan ke arah Jaka berdiri
"Pura-pura nyiram tanaman, biar dikira rajin ya sama gue?" Ucap Damar pada Jaka
Jaka menghela nafas,
"Ngomong kaya gitu lagi gue siram Lo pakai air ini" ucap Jaka pada DamarDamar pun sedikit terkekeh melihat Jaka kesal,
Dari dalam rumah, keluarlah Airin sembari membawa segelas teh,
"Bang, tehnya udah jadi"
"Silahkan diminum dulu" ucap Airin pada JakaJaka dan Damar mengalihkan pandangannya ke arah Airin
"Iya Airin"
"Taruh saja disitu, nanti Abang kesana" balas JakaNampak kejauhan Airin melihat Damar berdiri di samping Jaka,
"Eh, Ada Damar ya"
"Tumben ngga sama Della" ucap Airin pada DamarDamar mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Eh, iya Bu"
"Della-- ada di rumah, saya ke sini cuma mau antar Mobil Jaka yang bocor tadi, udah selesai di perbaiki sama tukang servisnya" balas Damar pada AirinAirin pun mengangguk mengerti,
"Begitu ya"
"Ngobrolnya masih lama ya, Damar mau di buatin minum apa?" Tawar Airin pada Damar"Eh, ngga usah repot-repot Bu"
"Saya cuma sebentar kok, kasian Della udah nunggu di rumah, habis ini juga langsung pulang" Balas DamarAirin kembali mengangguk mengerti,
"Yasudah, kalo begitu saya masuk ke dalam ya" ucap AirinDamar mengangguk senyum,
"Iya Bu"Setelah Airin masuk ke dalam rumah,
Jaka menoleh ke arah Damar,
"Apa benar tadi ban gue bocor?" Tanya Jaka pada Damar yang tiba2 menaruh curiga pada DamarDamar mengangguk,
"E'emang iya kok" balas Damar nampak gugup"Lo-- ngga percaya?" Tanya Damar pada Jaka,
Jaka mengalihkan pandangannya ke arah ban depan mobilnya,
"Percaya aja"Damar mengangguk senyum,
"Gitu dong" ucap Damar sembari menepuk bahu Jaka,"Nih kunci mobil Lo" ucap damar pada Jaka yang kembali memberikan kunci mobil pribadi milik Jaka pada Jaka
Jaka mengangguk,
"Makasih ya"Damar mengangguk balik,
"Sama2""Kalo gitu gue pamit dulu" ucap Damar
Jaka mengangguk senyum,
Tak beranjak lama Damar membalikkan badannya, tiba2 Jaka mencengkram kuat bahu Damar
Nyut!!"Hei"
"Jangan suka bohong, ngga baik" ucap Damar pada Jaka yang memperdalam cengkraman tangannya di bahu DamarOtomatis Damar Marasa kesakitan pun memekik cukup keras,
"Akh!!"
"S'sakit" pekik Damar"Makanya jangan suka bohong, kata bini gue bohong itu dosa" ucap Jaka pada Damar
Damar mengangguk mengerti, ia tidak tahan akan cengkraman tangan Jaka di bahu nya,
"I'iya deh"
"S'sorry gue bohong tadi""Eh, t'tapi-- gue ceritanya besok aja, soalnya Della udah nunggu gue" jelas Damar pada Jaka
Jaka menghela nafas,
"Jangan pake Della buat alasan Lo" balas Jaka,"J'janji deh, gue ceritanya besok aja, atau ngga nanti gue telepon Lo" ucap Damar pada Jaka
Jaka mengangguk mengerti,
"Oke"Ia melepaskan cengkraman tangannya di bahu Damar,
Damar pun bisa bernafas lega,
"Gila Lo, mau-- matahin tulang gue ya, sakit tauk Jak""Ya maaf" balas Jaka sembari menarik turunkan kedua bahunya
"Udah Sono balik, nih kunci mobil Lo, makasih ya" ucap Jaka pada Damar
Damar mengangguk mengerti,
"Oke deh"-Setelah Damar pergi
Jaka meletakkan alat penyiram tanaman tersebut di samping taman, kemudian ia berjalan menuju ke teras dan duduk sembari meminum teh buatan Airin
Satu tegukan terasa manis, tak terasa hingga tegukan terakhir
Jaka kembali meletakkan gelas yang berisi sebuah teh yang sudah ia minum di meja di sampingnya
Ia memegangi pelipisnya, nampak ada sesuatu yang meresahkan selalu menyelimuti dirinya,
"Masalah apa lagi yang ada di kantor ya"
"Kalau pun ada, gue harus hati2 supaya ngga terlalu besar masalahnya"
"Kenyamanan karyawan juga termasuk hak bagi mereka kan, kasian juga kalo mereka semua kena imbasnya" gumam JakaTak lama dari itu,
"Abang" ucap seseorang mengejutkan Jaka"Astaghfirullah!!" Pekik Jaka terkejut,
Jaka menoleh ke sumber suara tersebut ternyata adalah Airin yang tengah menggendong Arika,
"Haduh, Airin" ucap Jaka setelah ia menghela nafas panjangnya,Airin mengerutkan keningnya ke arah Jaka
"Kenapa Bang?"
"Kaya kaget gitu?" Tanya Airin pada Jaka"Ya emang kaget" balas Jaka
Airin sedikit terkekeh,
"Hehe, maaf deh bang" ucap Airin pada JakaJaka mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Iya gapapa"
"Sini duduk, biar Arika Abang yang gendong" pinta Jaka pada AirinAirin mengangguk senyum, ia memberikan Arika kepada Jaka sementara Airin duduk di kursi di samping Jaka
Airin kembali menoleh ke arah Jaka,
"Abang kenapa tadi? kaya ada yang Abang pikirkan gitu"
"Ya itu kalo Abang mau bagi cerita sih, kalo ngga mau yaudah, gapapa" ucap Airin pada JakaJaka menoleh ke arah Airin,
"Sudah, ngga ada apa2 kok" balas Jaka sedikit tersenyum,"Ngga ada apa2 gimana, dari raut wajah Abang aja kentara banget kalo lagi ada masalah di kantor Abang" ucap Airin pada Jaka
Jaka menghela nafas dan mengangguk,
"Kurang lebihnya begitu Airin, ya namanya juga pekerjaan pasti ada aja masalahnya" balas Jaka"Tapi entah masalah apa yang saat ini datang, Abang juga ngga tau, Abang takut kalo karyawan Abang ngga nyaman bekerja di bawah kendali Abang" ucap Jaka pada Airin
Melihat suaminya yang tengah cemas akan keadaan para karyawannya,
"Bang Jaka jangan ngomong gitu"
"Dimana bang Jaka yang dulu, bang Jaka yang selalu berpikir positif, bang Jaka yang selalu kuat menghadapi segala situasi" jelas Airin pada JakaJaka sedikit tersenyum ke arah Airin,
"Dulu itu selesai ngga selesai cuma berantem aja salah satu caranya"
"Kalo sekarang ngga bisa begitu, kamu kan tau Abang juga pernah masuk penjara gara2 Abang berantem" ucap Jaka"Kalo Abang masuk penjara ke-2 kalinya, gimana nasib kamu sama anak kita nantinya" tambah Jaka
Airin menyimak penjelasan Jaka kali ini,
"Menurut Airin sendiri, Abang sudah lebih baik dari sebelumnya, bukan maksud Airin membandingkan Abang yang dulu"
"Ngga harus berantem sih bang buat nyelesain masalah"
"Airin tau Abang kuat, tapi Cukup buat Airin tau aja, sekarang Abang harus bisa menunjukkan kalo Abang adalah pemimpin yang baik buat karyawan Abang"
"Pemimpin yang loyal sama karyawan Abang, pasti karyawan Abang bakal nyaman sama Abang, Airin jamin deh" jelas Airin pada JakaJaka yang mendengar hal itu pun tersenyum ke arah Airin,
"Makasih ya"
"Abang jadi semangat sekarang"Jaka mengalihkan pandangannya ke arah Arika,
Cup!°°
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU GURUKU ( SEASON 3❤️)
NouvellesJaka sudah mempunyai seorang istri , namun Istrinya adalah guru yang mengajar di SMA