..
Setelah selesai mandi dan sarapan
Jaka pun mengantarkan Airin sampai tepat di gerbang SMA
"Jam 4 ya Bang" pinta Airin pada Jaka untuk menjemputnya nanti
Jaka mengerutkan keningnya ke arah Airin,
"Ha?"
"Kok jam 4?"
"Biasanya jam 3 kan?" Tanya Jaka pada AirinAirin sedikit tersenyum,
"Iya, untuk hari ini aja bang"
"Karena ada rapat di penghujung jam jadi para guru pulang lebih lambat dari biasanya" jelas Airin pada JakaJaka mengangguk mengerti,
Ia tersenyum ke arah Airin,
"Oh, begitu ya"
"Yaudah deh, Abang pastikan Abang kesini tepat pukul 4, kalo lebih mungkin 5 menitan, tunggu Abang ya" pinta Jaka pada AirinAirin mengangguk senyum,
"Iya bang"Airin mencium punggung tangan Jaka,
"Abang berangkat dulu, kamu semangat ngajarnya" ucap Jaka pada Airin
Airin kembali mengangguk senyum,
Setelah mengantar Airin, Jaka langsung menuju ke kantornya
-Kantor-
Keluar dari mobil, Jaka menuju ke ruangannya,
Ia juga sudah ditunggu oleh Damar yang berdiri tak jauh dari ruangan Jaka
"Masuklah" pinta Jaka pada Damar
Damar mengangguk mengerti,
Kemudian ia masuk ke ruangan membuntuti Jaka di belakangnyaJaka menoleh ke arah Damar,
"Duduk" pinta Jaka lagi pada DamarDamar mengangguk,
Ia duduk di sofa ruangan Jaka,"Mau kopi?" Tawar Jaka pada Damar
Damar sedikit tersenyum,
"Ngga perlu"
"Tapi kalo Lo mau buat, buatin juga ngga apa2" ucap Damar pada JakaJaka mengangguk,
"Oke"Setelah Jaka membuat kopi di bar mini di dalam ruangannya, ia pun duduk dan meletakkan kedua kopi buatannya tersebut di atas meja
"Ada apa dengan kejadian kemarin? Bukan gue ngga percaya dengan ban bocor, tapi sepertinya ada hal lain yang buat gue agak ragu kali ini" tanya Jaka pada Damar
Damar menghela nafas,
Setelah itu ia menceritakan semuanya kepada Jaka atas kejadian kemarinJaka yang mendengar hal itu pun mengangguk mengerti, dan inti dari permasalahan ini adalah Remon yang tidak terima Jaka menolak proposal kerjasama kemarin
"Jadi-- ini ulah Remon ya" ucap Jaka
Damar mengangguk,
"Iya, ini 100% ulah dia"
"Bos ngga perlu repot-repot datang ke kantor Remon"
"Kalau saja Remon mau cari gara2 sama bos, ada gue disini, gue yang bakal hadapi dia, bos duduk manis saja" ucap Damar pada JakaJaka sedikit tersenyum,
Ia sedikit menyeruput kopi buatannya dan kembali meletakkannya di atas meja"Damar"
"Berkat Lo kemarin, gue bisa ngantar + jemput bini gue dengan selamat"
"Terimakasih ya" ucap Jaka pada DamarDamar mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Sama2""Tapi untuk urusan seperti itu dan sampai kamu kenapa2, gue juga ngga bakal maafin diri gue sendiri"
"Damar, Lo punya keluarga, kalo seandainya saja kemarin 2 preman itu berhasil ngalahin Lo gimana? Lo mungkin babak belur, dan saat Lo pulang ke rumah, Della Bini Lo pasti Shyok lihat wajah Lo berlumuran Darah" jelas Jaka pada DamarDamar sedikit tersenyum,
"Ini juga demi pekerjaan, pasti ada resikonya" ucap Damar pada Jaka"Tapi Jak, jauh sebelum itu"
"Lo ingat ngga sebelum Lo nawarin gue, buat kerja disini" ucap Damar pada JakaJaka mengangguk,
"Iya, ingat""Setelah gue dipecat di kerjaan gue yang lama, gue nganggur di rumah selama 3 bulan, uang gue bener2 habis saat itu"
"Gue berinisiatif buat cari pekerjaan sana sini buat dana kelahiran calon anak gue dan lamaran itu ngga ada yang keterima satu pun"
"Della yang hamil tua, listrik yang nunggak 2 setengah bulan, belum juga kebutuhan pokok lainnya, mertua gue nyuruh gue buat cerai sama Della, dan juga setengah harta gue jual demi mencukupi kebutuhan rumah tangga gue, gue benar2 ngga punya apa2 selain Della dan calon anak gue" jelas Damar pada Jaka"Tapi, saat itu entah kenapa tiba-tiba Lo telepon gue buat kerja di perusahaan Lo ini Jak"
"Gue-- sangat berterimakasih sama Lo, lo udah banyak banget bantu gue, kalo ngga ada Lo mungkin gue udah Cerai sama Della, dan gue bakal sulit ketemu anak gue karena larangan mertua gue" tambah Damar pada JakaJaka menyimak penjelasan dari Damar dengan seksama, Alasan Jaka kembali menghubungi Damar, karena Damar adalah satu satunya teman sebayanya yang bisa ia percaya dengan kepercayaan penuh
Dan kepercayaan Jaka kepadanya seorang Damar itu bisa di bayar setara oleh Damar sendiri
Selain Kepercayaan dan naluri persahabatan mereka berdua, Kehadiran Damar membuat Pekerjaan Jaka menjadi lebih mudah
Meski Damar adalah mantan berandalan seperti Jaka, Damar selalu meraih ranking 3 besar parallel di sekolah SMP maupun SMA nya dulu, Sementara Jaka pernah meraih 3 terendah dari Bawah
Damar yang bersifat pemikir sebelum bertindak berbeda dengan Jaka, Jaka selalu bertindak tanpa ia pikirkan terlebih dahulu apa akibat dari tindakannya
Jaka mengangguk,
"Apapun itu, kita sama2 punya keuntungan, dan yang gue tau, gue beruntung Lo ada di pihak gue" ucap Jaka pada DamarDamar tersenyum,
"Gue juga beruntung bisa kembali gabung sama lo" ucap Damar pada JakaDamar pun berdiri dari duduknya,
Jaka mengerutkan keningnya ke arah Damar,
"Lho, mau kemana? Ngga ngopi dulu?" Tanya Jaka pada Damar yang tiba2 berdiriDamar meraih secangkir kopi tersebut, ia mengangguk,
"Iya gue ngopi kok Bos"
"Gue ngopinya di depan tapi"
"Dari wajah Lo kelihatan kalo bos ngantuk berat, jadi gue ngopi di depan aja" ucap Damar pada JakaJaka mengangguk,
"Oke Deh""Bos tidur aja, hari ini gue pastikan ngga ada tamu yang datang ke ruangan bos" ucap Damar pada Jaka lagi
"Selamat kembali tidur nyenyak bos, dan jangan lupa sebelum bos tidur, pasang alarm dulu buat sholat Dzuhur dan jemput Bu Airin"
Jaka mengangguk mengerti,
"Terimakasih sudah mengingatkan""Sama2" Tambah Damar yang kembali menutup pintu ruangan Jaka
-Setelah Damar keluar ruangan Jaka-
Jaka kembali menguap
"Hoam!""Ngantuk banget, tidur dulu deh" ucap Jaka
°°
Sementara itu,
-Di Sekolahan-Ketika Airin tengah keluar dari kelas untuk menuju ke ruang guru
Rania, adik kandung dari Rokky memberikan sebuah undangan kepada Airin
"Bu Airin" panggil Rania pada Airin
Airin menoleh ke arah Rania,
"Eh, Rania"
"Ada apa ya?" Tanya Airin pada muridnya tersebut"Em, anu Bu"
"Saya mau ngasih ini ke ibu"
"Dari kak Rokky" ucap Radi pada Airin sembari memberikan sebuah undangan kepada AirinAirin mengerutkan keningnya
"Rokky? Maksudnya kakak kamu kan?"Rania mengangguk senyum,
"Iya Bu"Airin tersenyum,
Ia menerimanya undangan tersebut dan membacanya, bahwa Rokky akan menikah,
"Kakak kamu mau menikah"Rania mengangguk senyum,
"Iya"
"Saya harap ibu sama paman Jaka datang ke acara pernikahan kak Rokky, itu permintaan kak Rokky juga, terutama buat paman Jaka juga" jelas Rania pada AirinAirin tersenyum,
"Ibu pasti datang, begitu juga suami ibu"
"Dia pasti senang denger teman sekelasnya melepas masa lajangnya" ucap Airin pada RaniaRania pun mengangguk senyum,
"Terimakasih Bu Airin"
"Dan silahkan, boleh dilanjutkan kalau ibu mau ke ruangan ibu" ucap Rania pada Airin°°
Next
Ada komentar?
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU GURUKU ( SEASON 3❤️)
Cerita PendekJaka sudah mempunyai seorang istri , namun Istrinya adalah guru yang mengajar di SMA