chapter 08

2.1K 221 1
                                    

Gulf berdiri di samping meja makan berukuran besar serta panjang itu, 
Meja yang di lapisi kaca anti pecah itu di sejajarkan pula 3 kursi di masing² sisi dan 2 kursi di masing² ujung

Gulf bisa mendengar suara langkah kaki yang mengarah ke arah nya,  langkah kaki itu berhenti di ujung anak tangga menuju lantai atas

"di mana kepala pelayan"

" bibi sedang di dapur sebentar lagi makan malamnya akan siap"

Mew mengerut,  setelah memdengar ucapan pemuda itu
"aku tidak peduli kou akan makan malam atau tidak"
Mew hendak berjalan

"tidak phi,  makan malam ini untukmu,  aku memasakanya untukmu"

Mew memutar bola mata malas, 
"earth suruh bibi mengantarkan kopi keruanganku"

Mew berjalan menyusuri tangga setelah berucap
Bibi yang baru saja dari dapur membawa makanan terhennti,  di belakang istri tuan nya
Dia melihat pundak kana yang bergetar
Gulf tidak menangis tapi dia berusaha menahan semua rasa sakit hatinya,  percuma gulf menangis dia tidak bisa memaksa mew untuk menghargainya

Bibi berjalan dan meletakan makanan di atas meja
"tidak apa kana,  kita bisa memakannya bersama bukan. ini pasti sangat enak"

"terima kasih bibi tapi kenapa phi mew tidak ingin memakan masakanku"

" kana,,  bibi sudah bilang tuan muda jarang makan di rumah,  dan,,  mungkin dia sedang lelah "

Earth yang melihat pemandangan itu juga menghapiri gulf
"iya kana,  tuan mew baru pulang dari phuket beliau baru saja melihat proyek cafenya di luar kota,  mungkin tuan muda lelah"

Gulf tersenyum,  tidak seharusnya dia bersedih pada dasarnya penikahan ini memang bukan yang di inginkan mew,
Gulf harus sadar akan posisinya sebagi istri kontraknya

"nah ayo makan,, sebelum makananya dingin kembali,  earth kou juga pasti lapar"

"tentu saja bibi"

Kedua orang yang baru saja gulf kenal sudah sangat menghargainya,  lantas gulf juga ikut duduk di meja makan itu








































:
:
Pagi ini gulf bangun lebih pagi,  dia yakini ini sudah sekitar pukul 5 pagi,  dia harus membiasakan diri bangun lebih dulu sebelum suaminya

Gulf pergi ke ruang makan, dan segera menyiapkan sarapan untuk sang suami
"apa semuanya sudah beres bi"

Kepala pelayan hanya tersenyum,  dia senang istri tuan nya tidak murung lagi
"sudah kana, "

"pukul berapa sekarang "

"ini sudah pukul 5:30 kana "

Gulf tersenyum dia akan berusaha membiasakan diri dengan keseharian suaminya
"aku akan membangunkan phi mew kalo begitu"

"kana tahu kamarnya"

"bibi,,  meskipun penglihatanku kurang tapi daya ingatku sangat tajam, kemarin earth mengantarku ke depan pintu kamar phi mew"

Gulf berjalan menyusri anak tangga dengan bantuan tongkatnya,  salah salah gulf bisa terjatuh dari tangga ini

Setelah sampai di depan kamar mew,  gulf mengetuk pintunya namun tidak ada sahutan dari dalam,  dia perlahan membuka gagang pintu itu
"auh tidak di kunci apa aku masuk saja"

Gulf berjalan ke dalam kamar mew,  dia bingung harus berbuat apa dia tidak tahu keadaan kamar itu,

Sebenarnya mew sedang bersiap di depan cermin besar di kamar itu,  dia tidak mendengar suara ketukan,  dan sedikit terkejut melihat gulf masuk ke kamarnya dia ingin marah tapi mood nya hari ini sangat bagus,  dia akan segera membuka lounching cafe pertamanya di phuket jadi mew membuang rasa kesalnya

"ada apa"

"ah,  phi sudah bangun , maaf aku masuk ke kamarmu tanpa permisi aku pikir phi mew masih tertidur"

"aku bahkan sudah bersiap.  Turun terlebih dahulu aku akan segera ke bawah"

Gulf lantas berjalan meninggalkan kamar itu
Dia terus tersenyum di perjalanan menuju ruang makan,  mew tidak bersikap ketus lagi padanya itu cukup membuat gulf senang.

Mew tiba di meja makan itu dia langsung duduk dan menikmati sarapannya,
Pandangannya teralih melihat gulf yang hanya berdiri di samping kepala pelayan dan ke empat maidnya
"duduklah dan sarapan denganku,  kou bukan pelayan di rumah ini aku tidak ingin ibuku marah padaku"

Gulf celinguk,  dia lantas duduk di kursi dekat mew, mencari roti di hadapanya untuk di makan

Mew yang melihat itu heran dia memangku dagu dengan tanganya,
"kenapa kou tidak melakukan operasi mata,  aku merasa risih melihatmu yang selalu kesulitan melakukan hal apapun"
Entah itu perhatian atau kejengkelan tapi ucapan mew membuat hati gulf sedikit nyeri, 

"aku ingin melakukanya,  tapi opersi mata itu sangat mahal dan lagipula siapa yang akan memberikan korneo matanya pada orang lain meskipun di bayar mahal. "
Gulf kembali memegang tongkatnya erat mengurungkan niat untuk memakan roti yang baru dia pegang

"maaf jika aku membuat phi terganggu"

"terserah, lagipula semua ini akan berakhir dalam 3 bulan"
Ucapan dingin mew membuat gulf, sedikit sakit hati,  bukan apa² tapi entah mengapa gulf merasa mulai nyaman di lingkungan ini, 

"aku sudah selesai,  nanti malam ayahku akan datang kesini tolong ingat ucapan ibuku,  aku akan pergi ke phuket jadi mungkin ayahku akan banyak bertanya padamu"

Mew berdiri dan merapihkan pakaianya,  lalu dia berjalan meninggalkan mension di ikuti earth.

TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang