chapter 34

2.2K 213 8
                                    






Mew menegang setelah memarkirkan mobilnya di,  penginapan keluarag jong, 
Tubuhnya menegang tak sia sia dia menghabiskan waktu berjam jam di perjalanan, ternyata ucapan sang ayah benar
Dia melihat sosok yang dia rindukan tengah meyiram tanaman di sana
Mew bisa melihat tubuh gulf yang agak berisi dan perutnya yang sudah buncit, 
Padahal baru kemarin mew ke phuket,  dan dia sempat berniat untuk menginap di penginapan ini,  dan bodohnya dia malah mengikuti ucapan baifern untuk kembali ke bangkok.


Mew berjalan tak percaya, dia langsung memeluk tubuh gulf dari belakang,
Lingkaran tanganya tidak bisa memenuhi perut gulf,  karna perut itu terasa sangat besar,
Dia hanya memeluk langsung istri dan anaknya secara besamaan,
Pelukan yang selalu mew impikan


Gulf tentu terkejut,  dia menunduk dan melihat sebuah tangan kekar memeluknya
Dia termenung,  dia tahu jelas tangan itu milik siapa
"aku merindukanmu kana"

Ucapan lirih mew,  terdengar parau di telinga gulf, apa sesakit itu merindukannya,  apa suaminya benar² merindukanya,
Gulf tersadar,  dia langsung melepaskan tangan itu.

"lepaskan aku phii!! "

Mew terkejut mendengar,  ucapan tinggi dari istrinya
"ada apa,,,  kana ini aku suamimu! Aku merindukanmu kana kenapa kamu pergi begitu saja tanpa menungguku"

"apa yang harus ku tunggu,  ketika ibumu sendiri mengusirku dan menolak kehadiran calon cucunya"
Gulf mulai terisak,  andaikan dia tidak mengingat kejadian tadi malam dia pasti sudah menghambur memeluk suaminya itu
"untuk apa menemuiku,  kou bahkan telah menghianatiku!!!! Phi"

Mew menggeleng
"aku tidak menghianatimu"
Dia memeluk gulf yang terus memberontak
"tolong percaya padaku kana"

"lepaskan!!!  Aku bahkan melihatmu bercinta dengan seorang wanita di dalam mobil"

Gulf melihatnya,  dia pasti salah paham
Mew terus menahan gulf yang memberontak dalam pelukannya
"itu tidak benar kana,  itu salah paham"

Kana, meraung menangis dia lemah seperti seorang gadis, karna mentalnya saat ini benar² di ujung kekuatannya dia belum siap bertemu dengan suaminya,  bayangan malam itu melintas di kepalanya
"lepasss!! Hikss,,, aku ti-dak ingin hiks,,  melihatmu phi,,, "

Mew juga sama terpukulnya,  mendengar tangisan itu,  yang saat ini bisa dia lakukan hanya memeluk sang istri yang mulai melemah,
Perlahan dia merasakan gulf terhenti dari tangisannya,

Gulf memegangi perutnya yang terasa sakit,  tubuhnya di tahan oleh mew ketika merasa tububnya melemah
"phi,,  sakit phiiii!! "

"kana, ada apa"
Mew panik melihat kana yang mulai kehilangan kesadaranya,
Dengan gematar dia segera menggendong gulf masuk ke rumah itu,

Kepala pelayan terkejut di ambang pintu,  dia segera keluar saat mendengar taangisan keras gulf.
"tuan muda"

"panggil dokter ke sini bi"

"baik tuan muda"


































-
Sekitar hampir 1jam mew menunggu gulf di samping ranjang itu,  gulf masih belum sadar mew terus menggenggam tangan gulf dan berdoa sembari memejamkan matanya.

"phi mew"
Mew terkejut lega mendengar suara gulf yang mulai sadar.
Dan berusaha mendudukan dirinya bersadar pada kepala ranjang

"bagaimana keadaan mu,  apa perutmu terasa sakit"

Gulf tidak menjawab,  mungkin dia masih marah pada mew
"jangan seperti ini gulf,  aku khawatir pada anak kita dan juga dirimu, "

"akhiri saja hubungan ini phi"
Mew terkejut tak percaya,  matanya berlinang sayu, mengapa kananya mengatakan itu

"apa maksudmu,,, kana aku mencarimu selama ini dan tiba² kamu mengatakan itu, "

"penghianatan tidak bisa di maafkan phi, "

"dengarkan aku,  aku tidak menghianatimu kana"

"lalu apa hubunganmu dengan wanita yang bercinta denganmu semalam hah!!! "

Mew mendekat memegang tangan gulf
"dengarkan penjelasanku,  wanita itu baifern ibu menjodohkanku denganya,  namun malam itu bukan seperti yang kamu bayangkan,,,  saat itu  aku di bawah pengaruh alkohol,  aku hanya melihatmu di diri wanita itu aku merindukanmu hingha aku tidak sadar dengan perlakuanku padanya,  tapi sungguh kana aku langsung tersadar "

Gulf mengigit bibirnya,  dia bingung harus percaya atau tidak jika iya, mengapa ibunya tega sekali menjodohkan putranya dengan orang lain di saat sang putra tengah mencari keberadaan gulf dan anaknya
"aku berjanji aku tidak akan meninggalkanmu lagi kana,dan maafkan aku"
Mew memeluk gulf yang masih terdiam

Kana, masih terdiam memproses ucapan suaminya,  dia juga tahu mew adalah orang yang tidak mudah tertarik dengan orang lain,  mew juga tidak mungkin berbohong padanya,  dan dia juga tidak mungkin besikap egois dan tidak mempercayai suaminya,  dia tidak ingin seperti ibu mertuanya karena salah paham nasib anaknya di pertaruhkan,
Gulf masih memikirkan kehidupan putra putrinya.

Perlahan gulf luluh dan membalas pelukan suaminya
"aku merindukanmu phi"

Mew tersenyum,  menangkup wajah istri tercintanya
"apa kamu memaafkan aku? "

Gulf mengangguk
"lupakan saja phi,, "

Mew tersenyum,  dia mengecup bibir gufl yang tidak pernah dia sentuh lagi,

"nanti saja melepas rindunya ada yang ingin aku bicarakan"

Gulf terkejut mendengar,  suara dokter itu
"phi bai? "

"kou mengenalnya? "

"ya phi,  dia phi bai dokter yang dulu sering membantuku dan merawat ibuku"

Gulf melihat bright yang berjalan ke arahnya
"bagaimana bisa phi bai di sini? "

"aku memang sedang berlibur di phuket dengan istriku win,  aku baru kembali dari london satu minggu lalu jadi aku bernecana berlibur dengan win,  tapi tiba² aku dapat panggilan untuk memeriksa istri putra jongcheveevat"

TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang