chapter 11

2.2K 230 1
                                    

"ibumu sudah meninggal"..

Deg

Gulf membisu hancur sudah harapan gulf,  "apa maksud nyonya? "

Nyonya jong memutar bola malas
"mungkin ini waktunya aku memberi tahumu,,  sebenarnya ibumu sudah tidak bisa di selamatkan lagi saat kontrak itu di tandatangani"

Gulf harus bereksperi apa thor.  Dia bingung dan juga tidak percaya
"bohong.  Nyonya jong berbohongkan"

"aku seorang dokter untuk apa aku berbohong,  kanker otaknya sudah merambat keseluruh saraf nya meskipun di operasi upaya itu akan sia sia,  tapi ibumu berpesan padaku untuk mendonorkan matanya padamu"

Tangis gulf pecah,  dia terkejut dengan penuturan ibu mertuanya
"apa,, hiksss,, jadi selama ini hikss nyonya menipuku hiks,, TAPI KENAPA NYONYA MELAKUKAN ITU padaku!!!  Apa salahku hikss"

Fah melihat gulf yang tersungkur kelantai dan menangis pilu,  hanya berekspresi datar
"sudahlah bukankah itu bagus untukmu kou juga akan segera melihat kembali"

Gulf terus menunduk dan menangis
"tidak. Aku tidak menginginkan penglihatanku,  nyonya sudah berbohong padaku dan menipuku apa nyonya seorang dokter hah?!! "
Gulf merasa kecewa dengan keadaan ini mengapa nyonya jong tega membohonginya apa salah gulf padanya,  padahal gulf sudah berharaf bahwa sang ibu akan kembali menjalani hidupnya.
Sebuah penyesalan untuk gulf adalah betapa bodoh dirinya karna termakan rayuan orang kaya yang berjanji menjamin keselamatan sang ibu bahkan dirinya tidak bisa hadir di hari terakhir sang ibu

"apa orang kaya berlaku seperti itu pada orang miskin sepertiku!!! "

"ada apa ini"
Mew kembali ke mension untuk mengambil berkas yang tertinggal namun alangkah terkejutnya saat dia mendengar tuturan kata dari ibunya, 

"mew kou kembali"

"apa maksud ucapan ibu"

"ucapan yang mana? "

"ibu membohongi nya tentang operasi itu"

Gulf yang menyadari kehadiran mew lantas berjalan menghampiri suaminya melempar asal tongkatnya dan menarik kerah kemeja mew
"apa orang sepertimu memang tidak punya hati hah?  Mengapa kalian tega memanfaatkan orang buta sepertiku"

Mew hanya diam tidak melawan,  dia juga merasa kecewa dengan ibunya mengapa ibunya sejahat itu
"maaf. "
Mew berucap lirih seakan mengerti perasaan gulf

"maaf untuk kesalahan ibuku"

Fah mengeryit
"untuk apa kamu meminta maaf padanya, itu bukan kesalahan kita memang ibunya harus meninggal dengan cara seperti itu,  seharusnya dia berterima kasih karna kita sudah menampungnya dan akan mengoperasi matanya"

Gulf melemah,  dia lelah.. perlahan pandanganya buram

Brukk
Gulf ambruk pingsan untungnya mew segera menahanya
"gulf,,,"




































*
Ucapan nyonya jong seakan dejavu di mimpi gulf,  gulf berdoa semoga itu benar² mimpi namun takdir berkata lain
Saat dirinya mulai sadar dia justru di hadapi kenyataan yang mengenaskan.
Dia melihat data kematian dari rumah sakit 'chungloratHospital'
Ny. Nattarin traipipattanapong
Kematian 11:42
Hari senin ****
Kanker otak stadium akhir

Tubuh gulf kembali melemas ibunya meninggal 3 hari yang lalu,  sesaat setelah gulf menikah
Entah takdir apa yang mempermainkannya

"mengapa nyonya jong melakukan ini"

Mew sedari tadi berdiri di sisi ranjang hanya terdiam bibirnya kelu untuk meminta maaf ratusan kali, 
Terlebih sang ibu yang pergi tanpa rasa bersalah

"kapan kou siap melakukan operasi nya"

Pertanyaan apa itu.  Apa ada seorang anak yang mau mengambil mata ibunya hanya untuk melihat dunia yang kejam ini
"entahlah,,,  aku tidak ingin melihat dunia dengan mata dari ibuku"

Gulf berucap dingin,  dan itu membuat mew heran,  mungkin sesakit itu hati gulf menerima kenyataan ini
"baikalah aku akan mengatakanya pada ibuku,  beritahu aku jika kou siap"

Melihat gulf yang hanya terdiam, 
Mew merasa jengah dia memasukan kedua tanganya ke saku celananya dan berjalan meninggalkan kamar tamu itu.

"hikss,,,  mengapa orang kaya tidak memiliki perasaan hikss,, "
Gulf menutup wajahnya yang menangis
Terisak.














Ini sudah larut malam mew kembali dari kantornya pukul dini hari,. Dia terlambat datang ke meeting nya karna masalah tadi siang terlebih gulf pingsan cukup lama,
Untungnya dia adalah boss nya

Mew berjalan menyusuri mension mewah itu langkahnya terhenti di ruang makan dan melihat ke arah pintu kamar tamu
"bibi,,,, !!!!!"

Mendengar sang tuan muda memanggilnya kepala pelayan itu segera datang menghampiri tuannya
"iya tuan muda"

"apa dia sudah makan"
Hey em mew mulai memperhatikan gerak gerik istri kontraknya:>

Sang kepala pelayan jelas mengerti dengan yang di maksud dia oleh tuan mudanya
"tuan gulf bahkan tidak keluar kamar dari siang,  saya khawatir beliau sakit jika tidak makan tuan muda"

Mew terlihat berpikir,  mengapa dia mengurung diri di kamar itu
"earth bawa tasku ke ruang kerjaku"

"baik tuan"

Mew berjalan ke arah kamar tamu,  membuka pintunya perlahan
Dia mendapati gulf yang melamun ke arah jendela
Apa orang buta bisa menenangkan dirinya dengan melihat pemandangan luar, 
"kou masih memikirkan ibumu?"

Tak ada jawaban,  mew mencobanya lagi
"apa kou akan meratapi penyesalanmu,  dan berharap ibumu kembali hidup"

TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang