chapter 29

2.4K 214 7
                                    

Tuan jong tersenyum remeh, 
Dia sudah menduga semua keluarganya hanya menginginkan hartanya
"tidak, mungkin aku akan kembali mengambil alih perusahaan itu lagipula aku masih cukup muda untuk menjadi CEO di sana,  "

"jadi untuk apa syarat itu, jika semua nya sia sia"
Fah berdiri dengan amarahnya menghadap suaminya
"hahhh,  sudah cukup kou menghianatiku tidak lagi untuk mempermainkanku"

"aku tahu kou bertahan karna hartaku,  fah. "
Lagi, mew harus melihat pertengkaran yang dulu pernah terjadi pada kedua orang tuanya
Mew hanya mentap pertengkaran itu,  hatinya kecewa dengan sikap kedua orang tuanya meskipun mew sudah dewasa tapi bukan berarti mereka harus bertengkar di hadapannya, terlebih di depan selingkuhan ayahnya. Luna pasti sedang tertawa bahagia melihat pemandangan ini.

"apalagi?  Tidak ada wanita yang akan bertahan setelah di hianati,  aku hanya ingin meminta hakku dan putraku mew!!"
Fah meninggikan suaranya,  dan itu membuat tuan jong marah namun tuan jong berusaha mengontrol emosinya

"kou ingin hakmu,  dan mew,  maka aku akan memberikan chunglorat serta mension kedua untukmu dan mew, ,,,pergilah aku tidak ingin memilki istri sepertkmu"

"hahh,  itu bagus sifatmu mulai terlihat,  selain tidak punya hati kou juga benar² munafik jongcheveevat!!!!! "

Tuan jong tertawa
"hahahaha,,,  kou mengatakan bahwa aku tidak punya hati. Lalu bagaimana denganmu yang tega membuang menantuku beserta calon cucuku!!!! "

Semua orang terkejut,  luna melotot tak percaya.

"aku akan, memberikan hak kepemilikan itu pada calon cucuku,,, calon anak dari gulf dan putraku"

Mereka lebih terkejut,  begitupun mew yang segera berdiri melihat sang ayah menatap ibunya.

Luna menggeleng dia berdiri,  mengahmpiri tuan jong
"tidak bisa,,,  itu bukan syarat darimu,  anak itu juga adalah anak dari seorang pria aneh yang bisa hamil,,,  kou tidak bisa melakukan itu "

"kenapa?  Kalian tidak terima? Aku tidak peduli ini keputusanku"

Tuan jong memanggil para penjaga di luar mension itu
"bawa mereka pergi...mereka bukan keluargaku lagi"
Penjaga itu hanya saling mengangguk mengerti

"tunggu ayah,  kou mengetahui dimana kanaku? "
Mew bertahan dari tarikan salah satu penjaga yang menyeretnya

Tuan jong memalingkan wajahnya, 
Ini juga hukuman untuk mew karna tidak bisa bersikap tegas pada pendirianya
Tuan jong tidak akan memberitahukan dimana gulf sebelum dirinya bisa bersikap tegas dan tidak lagi menunduk pada fah.

"pargi,,, kou tidak perlu mencari menantuku"

"tidak ayah tolong katakan dimana gulf,,,  hiks,,,  ayah kumohon, ,,, aku ingin menemuinya"
Mew berusaha menarik diri dari penjaga yang terus menyeretnya ke luar.
























-
Mew berjalan lunglai memasuki mensionnya,  di ikuti sang ibu yang melihat jengah pada mew
"jangan lemah hanya karna ayahmu memutuskan ikatan anak dan ayah denganmu mew"

Mew terhenti dari langkahnya mendengar ucapan remeh dari sang ibu
"aku tidak peduli,  bagiku tidak ada ikatan keluarga di kehidupanku."
Mew berbalik menghadap fah,  di ambang pintu
"aku di lahirkan tanpa kasih sayang orang tua,  dan bahkan saat ayahku sendiri mengecewakanku di usiaku 10 tahun, ibuku juga hanya terus mengekangku dan mengikatku di peraturanya. Kou!!  Selalu mengendalikan kehidupanku.  Bahkan ibu tidak pernah bertanya sekali saja padaku tentang apa yang ku inginkan,  dan apa aku menyetujuinya atau tidak,  itu tidak pernah bahkan aku hanya meminta restu ibu untuk hubunganku dengan gulf!!  Ibu tidak memberikanya,  "

Fah menatap datar ke arah mew,  yang kacau melihat mew yang berantakan hati fah tidak tersentuh sama sekali,  yang ada di pikirannya mew hanya boleh patuh padanya tidak dengan orang lain atau bahkan gulf dan ayahnya sama sekali
"berhenti bicara omong kosong, lupakan tentang pria miskin itu,  "

Brakkkk
Mew mendorong sebuah guci besar yang tersedia di pojok ruangan itu,  guci itu tak jauh dari jangkauan nya sehingga dengan mudah mew mendorongnya
Dia ingin melampiasakan rasa sakitnya

Fah yang melotot,  melihat tingkah gila mew, geram
"apa apaan kou!!! Jadi kou memilih kehilangan ku,  ibumu yang telah membesarkanmu"

Mew terdiam,  tidak.  Dia tidak ingin kehilangan sang ibu hatinya selalu sakit mengingat kejadian 21 tahun lalu,  dimana sang ibu yang menangis histeris dan tidak bisa di ajak bicara saat melihat ayahnya berselingkuh dengan wanita jalang itu,  dalam hati mew dia ingin selalu melindungi sang ibu.

"tidak.  Tolong jangan menyakiti diri ibu lagi"
Mew berhambur memeluk sang ibu yang gemetar,
"jangan membuat ibu kecewa lagi mew,,,  cukup ayahmu ibu tidak ingin kehilanganmu dan membagimu dengan yang lain".






























"kita harus membunuh anak yang di kandung pria miskin itu arm"

"sungguh. Tapi dimana kita menemukan kaka ipar itu ibu? "

"kita harus mencarinya"

"jika kita berhasil membunuh kandunganya,  bolehkah aku menjadikan dia milikku bu? "

"apapun itu arm"

TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang