chapter 37

2K 172 2
                                    


Gulf mendongkak ke arah mew yang tengah menatapnya intens
"bukan begitu phi,  tapi jika bukan karena ayah aku pasti saat ini berada di swiss"

"ohhh,,,  begitu ya! "



Melihat mew yang berjalan meninggalkan kamar itu, gulf berdiri dan ingin menahan mew mungkin mew marah tapi kan seharunya dirinya yang marah bukan suaminya itu
"phi tunggu,,  dengarkan aku dulu"

Mew terdiam saat tanganya di tahan oleh gulf
" lepaskan aku kana,,,, "

"apa kau marah? "

Mew menghela nafas, dia juga tidak tahu dia marah atau tidak dan marah karena apa. yang jelas mew tidak ingin melihat arm entahlah setiap melihat arm mew selalu teringat pertengkaran orang tuanya,  di tambah gulf tidak ingin ikut denganya itu membuat mew kesal,

"kamu marah hanya karena aku mengikuti keinginan ayahmu,  tapi coba kamu pikirkan phi, jika bukan karena ayah mungkin saat ini aku tidak ada di hadapanmu,,,,, "

Perlahan mew mengontrol emosinya dia tidak ingin bertengkar dengan gulf,  dia juga tidak ingin kelepasan lagi dan berteriak pada gulf
"aku akan pergi! "
Entahlah yang jelas dia merasa harus menenangkan dirinya

Gulf tidak bisa bertindak lagi,  dia tidak bisa menahan suaminya lagi mendengar ucapan mew yang dingin membuatnya kelu.  Dia seperti suaminya yang dulu





































Gulf berjalan kembali ke kamar tamu itu,  arm sudah sadar?
"kau sudah sadar?  Tidurlah dulu tubuhmu masih lemah aku akan menyiapkan makanan untukmu"

"tunggu"

Gulf teridam saat mendengar panggilan arm,  lantas dia berbalik melihat arm
"terima kasih, sudah menolongku"

Apa, gulf terheran seorang arm meminta maaf padahal gulf pikir arm sama seperti keluarga jongcheveevat lainnya yang sangat angkuh.
"emm tidak apa², tunggulah di sini dulu"
Gulf segera berjalan meninggalkan kamar itu setelah menimpali ucapan arm,  dia mungkin harus membuat bubur biasanya orang sakit hanya di beri bubur, kepala pelayan belum kembali padahal ini sudah hampir siang

Di tengah lamunannya tiba² suara telepon berdering,  gulf tidak ambil pusing untung menjawab panggilan nya
Dia segera mengambil telpon yang berada di sampong sofa ruang tv
"halo"

"kana,,, ini bibi"

"bibi dimana?  Apa belum selesai belanjanya? "

"maafkan bibi kana,,  tiba² suami bibi sakit mungkin bibi tidak akan bekerja sementara"

"auh,, baiklah tidak apa²"

"kana baik² saja kan,,, di sana ada tuan muda bersama kana jadi bibi berpikir tidak apa² bibi mengambil cuti"

Gulf berpikir,  dia tidak mungkin mengatakan bahwa phi mew nya sedang tidak ada terlebih,  ada arm di sini ah lagipula phi mew nya pasti akan kembali lagi gulf tahu suaminya itu tidak akan bisa marah terlalu lama padanya,

"tentu bibi aku baik² saja bersama phi mew"

Gulf mematikan kembali telponnya,  setelah kepala pelayan berpamitan padanya.
























TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang