chapter 13

2.3K 213 8
                                    

Gulf saat ini tengah duduk di ruangan televisi,  tv berukuran besar itu menyala tapi gulf hanya bisa mendengarnya
Gulf. Memfokuskan pendengaranya
Dia sperti mendengar suara pintu utama di buka
Itu pasti nyonya jong,  mew tidak mungkin kembali lebih awal

Dan benar saja dugaan gulf
"apa yang ingin kou bicarakan"

Gulf tadinya hendak berjalan ke arah ruang tamu namun langkahnya terhenti saat mendengar suara ibu mertuanya
"aku ingin mengakhiri pernikahan ini"

Fah mengeryit dan berjalan mendekat ke arah gulf
"setelah ku tinggalkan hampir satu bulan,  dan ini keputusanmu,. Tidak.  Kontrak ini belum selesai dan kou tidak boleh mengakhirinya begitu saja"

"tapi kontarak ini palsu, kou menipuku dan tidak ada jaminan dalam kontrak ini"

"kamu sudah menandatanganinya,  aku tidak peduli kontrak ini palsu atau  bagaimanpun, yang jelas kou harus menjalaninya selama 3bulan, "

Gulf bingung,  mengapa nyonya jong bersikeras mepertahankannya
"aku akan pergi dari sini"

"silahkan tapi,  polisi akan mencarimu ingat aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan"

Gulf terdiam,  sebenarnya  apa masalah nya sampai nyonya jong berusaha menahannya

"aku akan memberimu jaminan uang besar jika kou terus menjalani kontrak itu, well aku tidak peduli kou setuju atau tidak"

Fah berjalan meninggalkan mension itu setelah berucap
Gulf kelu entah apa yang harus dia lakukan,  dia terlanjur setuju dengan kontrak itu
Mungkin gulf harus bertahan,  sampai waktu yang di tentukan lagipula dia akan pergi kemana dia tidak memiliki siapapun di dunia ini



















Hari semakin malam, mew keluar dari mobilnya setelah dari kantor mew benar² mengajak off ke sebuah bar
Meskipun sedikit terhuyung mew masih bisa menyadarkan dirinya mengingat toleransi alkoholnya cukup tinggi

Earth yang di belakang tuanya hanya berjalan santai sembari membawa tas sang tuan muda

"kou masih di sini,  bukankah ibu sudah mengakhiri kontraknya"

Mew terhenti saat melihat gulf yang tengah menyiapkan makan malam bersama kepala pelayannya

"ibu bersikeras menahanku sampai waktu yang di tentukan,  aku juga sadar bahwa nyonya jong mungkin ada alasan tersendiri melakukan ini"

Mew menyipit, 
"ah sial.  Bagaimana ibu mempertahankanmu"

Jujur saja gulf juga merasa bingung,  dia juga sedikit ragu meninggalkan janjinya bagaimana pun kontrak itu memang di setujui olehnya juga

"makanlah terlebih dahulu phi"

Mew sebenarnya malas makan bersama pemuda buta itu,  tapi saat ini aroma makanan itu menggugah selera sekali
"emm aku lapar aku akan memakannya"



*
Di tengah makan malam yang sunyi itu hanya ada mereka berdua kepala pelayan dan earth,  kembali ke kamar masing² untuk istirahat lagipula ini sudah pukul 11:30
"phi,, apa aku boleh menerima donor mata itu"

Mew melirik menatap gulf yang memandang kosong ke depan
"hahh,  itu terserahmu donor mata itu  memang hanya untukmu rumah sakit keluargaku tidak akan seceroboh itu melupakan wasiat pasiennya"

Ah mew ini berbicara seolah seperti orang bijak padahal nyonya jong sendiri yang menipu gulf
"aku akan melakukan donor mata itu,  setelah aku pikir mungkin ini adalah jalan untukku kembali melihat"

Mew berdiri, 
"aku sudah selesai"
Dia berjalan pergi menuju kamarnya






















«
"apa maksud ibu,  ibu bilang akan mengakhirinya "
Mew. Beridri menghadap jendela dengan pemandangan pepohonan malam di depan kamarnya,
Saat. Kembali ke kamar dia memutuskan untuk menghubungi sang ibu

"ibu tidak mungkin mengakhirinya begitu saja,  ayahmu belum memberikan hakmu padamu mew,  coba pikirkan jika dia pergi begitu saja ayahmu akan curiga dan memberikan warisan itu pada anak jalang itu"

"tapi ibu,,,,,"

"jalani saja dulu,  tolong bertahan sampai waktu yang ibu tentukan,,, "

Mew menghela nafas panjang,  dia akan selalu kesulitan menolak keinginan ibunya
"baiklah,,,,  ibu,  tadi pria buta itu mengatakan bahwa dia menyetujui donor mata itu"

"benarkah,? Baguslah setidaknya ibu tidak terlalu merasa bersalah. Antar dia ke rumah sakit besok"

"apa???  Aku!  Kenapa harus aku? "

"kou hanya perlu mengantarnya saja lagipula,  arah rumah sakit searah dengan kantormu"

"baiklah baiklah,,, "

Mew mematikan panggilanya dan melepar ponselnya ke ayas ranjang itu.

"ahh pria buta itu menyusahkanku saja".














Pov, author
Mew  hati hati loh benci jadi cinta kena karma ntar loh,,,,,,  udah buceen tar nyesel lu
Author mau minta pendapatnya dungsss,  menurut kalian ceritanya ngebosenin ga sih,  atau kalian udah pernah baca cerita serupa dari (mg)????

TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang