spesial chapter II

1.6K 148 0
                                    





-
Langkah kaki bergema di lorong menuju ruangan CEO,
Mew menoleh ke arah pintu yang di buka,
Sosok cantik dengan pakaian sexy itu berjalan ke arah mew dan duduk dengan sensual di depan nya,
Bahkan wanita ini tidak punya sopan santun mengetuk pintu,  membuat mew memutar bola malas dan apa itu?  Baju yang terbelah di dada dan bibir merah ini sperti seorang pelakor yang akan mengincar mangsanya
"ini,  semua tugasmu sudah di siapkan di berkas ini.  Pakaian, bayaran,  serta semua jadwalnya"

"hanya itu,?  Kau tidak merindukanku? "

"kau pasti sudah tahu tentang kematian ibuku,  saat ini kita hanya terikat kontrak dari perusahaan mu,  aku akan segera mengirim galangan dana ke rekening bosmu,  dan katakan juga padanya bahwa aku tidak ingin mengalami kerugian dalam kerja sama ini"
Mew lantas berdiri mengambil jasnya,
Dia hendak berjalan ke arah pintu namun tiba² dua lengan cantik melingkar memeluk erat perutnya,

Dengan cekatan mew mengehempaskan tangan itu dengan kasar
"apa² kau ini!! "

"kita baru saja bertemu,  bisakah kita berbicara sebentar"

"kau pikir aku mau mengikuti ucapanmu"

"sekali ini saja mew,  semenjak ibumu meninggal aku berhenti dari 'chungloratHospital' aku hanya  merindukanmu "

"omong kosong apa ini, "

"sungguh,  aku sudah melupakan tentang ibumu yang akan menjodohkan kita,  bisakah kita berteman?  Aku hanya ingin menjadi temanmu"

Mew terdiam,   tidak seharusnya mew bersikap kasar lada gadis itu
"eum,  baiklah "



































-
Gulf tengah duduk di taman panti itu,  melihat anak²nya  yang bermain bersama anak² panti. ah, mereka sudah dewasa gulf merasa bersyukur karena anak² itu tumbuh dengan baik,
Gulf berjalan ke arah mereka,
"kita harus segera pulang,  hari sudah semakin sore daddy sebentar lagi pasti akan pulang"

"buna,  tapi natta masih ingin bermain"
Gadis kecil itu merengut sedih,  menatap gulf yang hanya tersenyum lembut

"jika daddy pulang tidak melihat kita,  daddy pasti akan marah natta"

"biarkan saja buna,  lagipula aku bersama kalian daddy tidak akan bisa marah"
Celetuk alex yang memasukan tangan ke saku celananya, terlihat dewasa.

"tidak begitu alex,  daddy akan khawatir jika kita pulang terlambat na"

Gulf berusaha membujuk kedua anaknya,  setelah mendapat anggukan dari keduanya gulf segera menggandeng kedua anaknya, berjalan menuju kursi yang tengah ada bibi panti yang duduk apik di sana,  dia sudah cukup tua jadi bibi panti tidak bisa banyak bergerak

"bibi aku akan pulang sekarang, "

"phi kana kenapa pulang sekarang? "
Pertanyaan itu terlontar dari mulut salah satu anak panti

"nanti jika kami ada waktu kami akan main lagi kemari na,, "

Bibi panti tersenyum menatap gulf
"tentu kana,  datanglah lagi kemari"

"eum,,,  kalo begitu kami pamit dulu na"






















***
Ini sudah pukul 10pm tapi mew belum kembali ke mension juga.
Gulf terus menunggu di teras setelah menidurkan kedua anaknya  dengan menyialangkan tangan di dada,  dia pikir saat pulang mew pasti sudah di rumah mengingat semenjak ada anak²nya suaminya itu tidak pernah pulang larut malam meskipun pekerjaan nya penting,

Dia terus meniup tanganya yang kedinginan, 
"mungkin kali ini pekerjaanya sangat penting,  tapi kenapa dia tidak bisa di hubungi juga. Hahh,,  lebih baik aku menunggunya dengan tidur saja"

Tepat saat gulf hendak masuk ke dalam,  suara klakson mobil mencapai indra pendengaranya
"phi mew"

Gulf melihat mew yang berjalan sempoyongan dan dipapah oleh earth,
Dengan cekatan gulf menbantu  memegang mew
"kenapa phi mew seperti ini earth?  Apa dia minum? "
Gulf heran,  setau dia mew tidak pernah minum² lagi di luar semenjak hidup bersamanya, apalagi sampai sempoyongan seperti ini,  apa separah itu suaminya minum

"saya tidak tahu kana,  tadi saat saya menunggu di kantin perusahaan tiba² tuan muda menyuruh saya menjempunya di bar"

Apa!! Bahkan earth tidak tahu,  apa mungkin dia pergi bersama klien nya?
Pikir gulf.

Setelah sampai di kamar itu kana membaringkan tubuh mew,  dan mengangganti pakaiannya.
Mew masih tidak sadar bau alkohor sangat menyengat,  apa mungkin suaminya ini meminum alkohol kadar tinggi,

Tunggu!! Gulf mencium bau parfum wanita
"phi. bersama siapa kamu minum? "
Pikiran gulf mulai tidak bisa fokus,
"phi,,  kau tidak mungkin bersama wanita kan? "

Mew tidak menjawab,  dan seketika tubuh gulf menegang saat  mendengar getaran ponsel mew.

Dengan perlahan gulf mengambil ponsel mew di dalam saku jasnya,
Gulf berjalan ke arah jendela dia membuka pesan itu.

DEG!!!
Hati gulf nyeri,  tubunya meremang,  buliran air mata itu turun perlahan di balik mata yang memerah itu.

Xxxxx: terima kasih untuk malam ini.

Tubuh gulf bergetar,  dia berusaha menepis pikiran konyolnya
"ini tidak mungkin, "

DEG!
Gulf terkejut saat tiba² mew memluknya dari belakang,
Membalik tubuh gulf dan mencium bibirnya lembut,  gulf memjamkan matanya mersakan lumatan itu.
Namun tiba² hatinya nyeri kembali
Dia mendorong tubuh mew perlahan

"kau mabuk phi? "

Dengan tatapan sayu mew tersenyum sendu
"tidak kana,  aku memang minum tapi toleransi alkohol ku tinggi kana"

Gulf menggeleng tak percaya,  jelas sekali mew mabuk bisa saja tadi mew meminun alkohor kadar tinggi dan membuat mew mabuk
"dengan siapa kamu minum? "

Bukannya menjawab mew malah mendorong tubuh gulf ke jendela besar itu,  dan mencium bibirnya dengan sensual

TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang