TUna NEtra (MG)END

spesial chapter III

Gulf kembali mendorong tubuh mew,
"hentikan phi!!!  Kau minum dengan wanita kan phi"

Mew menggeleng,  dia kembali mencium ceruk leher gulf

"l-lepasss,,, "

Plakkkk!!!!

Mew terdiam memegang pipinya yang memerah, gulf menampar pipi mew dengan keras sehingga membuat warna kemerahan di sana.
Nafas gulf terengah² dia terisak mentap sang suami
"kau sadar sekarang phi?  Dengan siapa kamu minum!!!!! "

Mew menatap gulf pilu,  dia sadar dia pergi dengan siapa
Tapi kenapa gulf. Menamparnya
"aku minum dengan klien ku kana"

"klien?  Klien mana yang mengirim pesan dengan ucapan terima kasih untuk malam ini,!! Phii!!  Aku tidak bodoh dengan yang di maksud dengan pesan ini"

Kana memperlihatkan pesan itu di hadapan mew yang masih kebingungan,
Sialll,,, itu pasti baifern seharusnya dia tidak percaya pada gadis gila itu
"maafkan aku kana,,,  tapi aku benar² tidak memiliki hubungan apapun denganya"

Mata gulf memerah,  dia tersenyum remeh ke arah jendela
"siapa gadis itu? "

Mew kelu,  dia tidak. Mungkin mengatakan siapa gadis itu
"baifern,,, "
Ah sial,  mulutnya ini malah berucap padahal di hatinya tidak ingin membuat gulf salah paham

Melihat ekspresi gulf yang terkejut mew was was,  apa yang akan di lakukan gulf dia pasti akan marah dan menangis,. Oh sungguh tolong mew tidak ingin menyakiti kananya palagi membuatnya menangis

"hah,,, jadi gadis itu. Apa kau bosan denganku phi sehingga memilih berselingkuh dengannya? "

Tepat,  gulf pasti berpikir seperti itu
"tidak kana sungguh,  percaya padaku itu tidak benar"

Gulf menggeleng,  dia berjalan cepat keluar kamar sembari terisak
Mew berlari mengejar gulf yang terus berjalan ke arah kamar kedua anaknya

Mew terdiam di balik pintu saat pintu di kunci di dalam,
Saat ini gulf tidak akan mempercayainya mungkin membiarkan kana menenangkan diri dulu lebih baik, besok mungkin mew akan menjelaskannya lagi.

-
Pagi menjelang,    mew terbangun dari tidurnya,  tubuhnya terasa pegal. Mungkin karena dia tidur di sopa dekart kamar kedua anaknya,  semalaman dia tidak bisa tidur karena memikirkan gulf dan itu membuatnya prustasi

Mew berjalan ke arah,  meja makan di sana ada kedua anaknya yang seperti biasa duduk di tempatnya masing²
"dimana buna? "

"apa daddy tidak akan ke kantor?  Mengapa pakaian daddy seperti itu? "
Celetuk alexander

Mew  mencibir,  lantas dia duduk di kursinya
"sebentar lagi,,,"

Gulf berjalan duduk di kursi samping nattasya dengan susu yang dia bawa, kali ini dia tidak menyiapkan teh panas untuk suaminya bahkan duduk saja menghindari mew, memang semenjak kematian orang tua mew  mereka tidak memperkejakan pelayan jadi gulf yang bertugas membersihkan rumah sendiri.

Mew yang melihat tingkah gulf,  menatap sipit ke arah gulf
"kenapa kau duduk di sana? "

"......"
Gulf tidak menjawab,  dan itu membuat mew jengkel

"apa karena semalam?  Tolong percaya padaku ini pasti akal²lan gadis itu"

"......."

"apa kau akan seperti ini terus hah? "

Alex dan natta kebingungan melihat tingkah kedua orang tuanya,  dan alex tidak suka saat daddynya meninggikan suara pada bunanya
"jangan berbicara keras seperti itu pada buna, daddy"

Ck
Mew berdecak,
"aku akan pergi ke kantor.... "
Mew berdiri setelah berucap dia berjalan menaiki tangga untuk bersiap.

***
Saat tiba di kantor semua karyawan kaku melihat aura menyeramkan dari bos mereka
"panggilkan off ke ruanganku"

-
Inilah sekarang mew yang terus menatap off dan off yang tegang merasa akan di intograsi,  hanya terdiam di salah satu sofa di ruangan itu
"ada apa? "

"batalkan kerja sama dengan brand 'dior thailand'itu"

"apa!! Tapi kenapa!!! "

"aku tidak suka orang yang membuat kanaku mendiamkanku"
Mew berucap dingin dengan tatapan tajam nya,
Membuat off mengiyakan saja dari pada dia kena amuk bosnya ini

"baiklahhhh,,,, tapi apa alasanya"

"katakan bahwa model mereka yang bernama baifern telah membuat kanaku mendiamkanku"

"dan katakan pada gadis itu jangan macam² denganku,  buat karirnya hancur buat dia menyesal karena menganggu rumah tanggaku"

Mew,  sangat menakutkan hanya karena istrinya mendiamkan dia
"baiklah,,,,"