chapter 09

2.1K 225 1
                                    

Gulf tengah berada di kursi besar ruang tamu, dia hanya terduduk sembari memegang tongkatnya,
Mew mengatakan ayah mertuanya akan datang jadi gulf hanya bisa berdiri sembari menunggu kedatangan ayah mertuanya itu,
Meskipun dia tidak tahu entah kapan ayah mertuanya akan datang
Tapi gulf berinisyatip menyambutnya
Dia tidak ingin bersikap salah di depan sang ayah mertuanya

Hahh,  gulf merentangkan kakinya yang terasa pegal karna sedari tadi dia hanya duduk tegap
Perkiraan gulf ini pasti sudah memasuki waktu petang,  tapi ayahnya tidak kunjung datang
Namun seketika suara pintu di buka membuat gulf terkesiap
Apa itu ayah mertuanya?

Suara langkah kaki mendekati tempat gulf yang sedang duduk memandang kosong ke depan dengan tangan memegang erat tongkatnya

"apa kou pengantin dari putraku"
Tuan jong berjalan dan mendudukan diri di kursi single king size itu, menyilangkan kakinya dan bersender di sopa itu

Gulf tersenyum manis,  ada rasa takut yang sedang dia khawatirkan, dia takut ayah mertuanya tidak bisa menerima  pengantin putranya
Dari awal gulf sudah tahu rencana nyonya jong dan dia harus berusaha akting semaksimal mungkin
"iya tuan,,, mmm ayah. "
Ini sangat canggung gulf tidak pernah berinteraksi dengan orang besar seperti tuan jong, gulf sering mendengar cerita tentang tuan jongcheveevat beliau adalah orang yang sangat kaya raya
"maaf ayah,  phi mew sedang pergi ke phuket untuk pekerjaan nya"

"aku tahu,  aku akan menunggunya di sini"

"apa ayah membutuhkan sesuatu,  ayah perlu teh atau kopi?"

"tidak perlu, perjalanan dari swiss cukup melelahkan aku hanya ingin bersantai di sini"

"ah baiklah aku akan menyiapkan makan malam ke dapur"
Belum sempat gulf berdiri tuan jong menahanya untuk kembali duduk

"di sini saja,  ada yang ingin aku bicarakan denganmu"

Bolehkah gulf berharap mew segera datang dia tidak ingin salah berucap,
"tentu ayah "

"aku sangat berharap seseorang yang menjadi pendamping mew adalah orang tulus yang mencintainya"

DEG
Gulf menegang apa maksud ayah mertuanya? apa dia tahu tentang kontrak itu?

"aku tidak ingin hidupnya sama sepertiku, semua wanita yang mendekatiku hanya menginginkan hartaku, aku tidak peduli pengantin mew pria atau wanita tapi aku hanya ingin mereka benar² tulus dengan putraku"

Tuan jong melihat ke arah gulf yang menatap kosong ke arah depan
"buta.  Kou buta gulf? "
Tuan jong mengeryit sedari tadi dia melihat gulf  seperti menatap kosong ke arah depan

Gulf menunduk, dia takut ayah mertuanya akan marah
"maaf ayah,  aku seorang tuna netra sebuah kecelakaan 5 tahun lalu membuatku mengalami kebutaan"
Gulf menahan tangisnya entah mengapa setiap mengingat kejadian itu dia selalu ingin menangis

Tuan jong mengalihkan pandangan nya ke sembarang arah,  istrinya bahkan tidak memberi tahu bahwa kekasih mew itu seorang tuna netra
"dimana kou bertemu dengan putraku?"

Pertanyaan sang ayah mertua membuat gulf meremang,  apa yang harus dia katakan,
"aku,,,,, "

"kami bertemu di rumah sakit"

Suara mew mengalihkan pandangan tuan jong ke arah pintu.
Mew baru tiba  berjalan mengahmpiri gulf dan duduk di sebelahnya begitupun earth yang ikut berdiri di samping asisten pribadi tuan jong

"kami bertemu di rumah sakit,  saat aku ingin menemui ibu dan kebetulan dia sedang menemani ibunya yang di rawat di rumah sakit kita ayah,  saat itu aku langsung jatuh cinta padanya dia begitu mandiri dan sederhana"
Dalam hati mew rasanya muak memuji pria buta yang kini menjadi istri kontraknya

Dan gulf tentu saja dia senang,  meskipun dia tahu mew tidak bersungguh sungguh mengatakan itu
"ahahaha,,, "
Tuan jong tertawa kecil
"sepertinya pertanyaanku tadi membuat istrimu kebingungan mew"

Mew hanya tersenyum dia ingin mengalihkan pembicaraan ini
"kapan ayah kembali dari swiss"

"tadi siang aku langsung menuju kemari karna aku rasa aku penasaran dengan istrimu, dan,,,  istrimu manis sekali. putraku kou pintar sekali dia juga baik dan sederhana"

Gulf tersenyum,  sykurlah jika. Ayah mertuanya menyukainya

"gulf kembalilah ke kamar kita aku akan berbicara dulu dengan ayahku"

Gulf lantas berdiri dan berjalan menuju kamar mew,  dia cukup mengerti dengan ucapan kamar kita yang mew maksud

TUna NEtra (MG)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang