Bagian 2

216 18 1
                                    

Kringgggg
Suara alarm menggema membuat gadis yang tengah tidur terusik, Rose melenguh mengerjapkan matanya perlahan tangan nya meraba raba meja mencari letak keberadaan alarm lalu mematikannya, rose beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi dan bersiap berangkat kesekolah barunya.

Im yonna sedang sibuk mempersiapkan makanan untuk sarapan sedangkan park seo Joon ia duduk manis dengan tablet di tangannya sepertinya ia sedang memeriksa pekerjaannya.
Rose membuka pintu kamarnya bersamaan dengan kai yang juga bersiap turun kebawah , mata mereka bertemu kala sama sama keluar dari kamarnya, ya kamar rose dan kai bersebelahan .
Rose hanya memutar bola matanya malas,sedang kai ia hanya memasang wajahnya cuek tidak peduli, kai turun terlebih dahulu dan disusul oleh rose.

"Eoh kalian berdua sudah siap, mari sarapan dulu." Ucap yonna lembut.
"Appa,,, kenapa appa memasukan ku ke sekolah yang sama dengannya." Ucap rose berjalan kearah meja makan dengan tatapan kesal.
"Memangnya kenapa sayang, kai kan kakakmu, appa sengaja memasukan mu di sekolah yang sama biar kai bisa menjagamu."jelas ayahnya panjang lebar.
"Sudah ku bilang aku tak suka padanya appa."Rose kini sedang menahan amarahnya.
"Kau pikir aku suka jika satu sekolah denganmu?? Sudah satu rumah saja sudah membuat ku muak." Kini kai yang berdebat dengan rose.
Rose dan kai kini saling menatap penuh amarah.
"Yakkkk,,, kau pikir aku tidak muak padamu?."tanya rose
"Pokoknya aku tidak mau tau, aku ingin pindah sekolah appa." Lanjut rose.
"Sayang tenanglah, kalian jangan bertengkar seperti ini." Lerai yonna
Park seo Joon yang sedari diam menyimak pertengkaran kedua anaknya kini tampak sedang menahan emosinya.

"Seharusnya aku tidak kembali ketempat mengerikan ini." Ucap rose menatap tajam ayahnya.
"Apa maksudmu rose?."tanya sang ayah yang kini beranjak dari tempat duduknya.
"Apa maksudmu dengan tempat mengerikan rose??."lanjut Park seo Joon.
Yoona berlari menghampiri suaminya berniat menenangkannya agar tidak terbawa emosi.
"Ya tempat ini mengerikan, dimana aku harus hidup dengan pria yang menyakiti hati ibuku dan juga dengan wanita yang merebut kebahagian ibuku, dan ditambah laki laki ini.." kini rose menunjuk kai dengan tulunjuk tangannya tepat diwajah kai.
"Laki laki yang menjadi penghancur keluargaku." Lanjut rose wajahnya dipenuhi amarah nya.
Repleks park seo Joon mengangkat tangannya berniat menampar pipi putrinya namun dengan cepat yonna menahan tangan suaminya dengan air mata yang sudah lolos dari pipi yonna .
Kai yang melihat ibunya menangis tak terima berniat membalas ucapan rose, tapi lagi lagi yonna menahan kai dengan menggelang kan kepalanya .
Kai hanya memejamkan matanya menahan emosinya agar tidak meledak didepan ibunya
"Pergi kesekolah sekarang rose, dan jangan pernah membantah perkataan ku lagi, kalau kau tidak menurut kau akan tau akibatnya." Ucap park seo Joon penuh penekanan.
Rose berdecih mendengar ucapan ayahnya dengan ancaman .
Rose menatap tajam kai lalu berjalan keluar dengan cepat.
Terlihat supirnya sedang menunggunya, rose langsung menghampirinya dan menyodorkan tangannya meminta kunci.
"Mana kuncinya." Tanya rose ketus.
"Biar saya yang mengantarnya nona." Jawab supirnya
"Serahkan kuncinya sekarang ahjussi." Lanjut rosé penuh penekanan.
" Tapi nona, bagaimana kalau tuan marah pada saya."
"Saya tidak peduli, cepat berikan kuncinya." Rosé
Mau tidak mau akhirnya supirnya pun memberikan kunci mobil pada rosé.
Rosé berangkat kesekolah dengan mengendarai mobilnya sendiri, ia melajukan mobilnya diatas rata-rata, emosinya kini kembali memuncak mengingat ancaman ayahnya kepada dirinya.

Sementara di dalam rumah, park seo Joon mengusap kasar wajahnya ,ia melihat sang istri yang masih setia menatap kepergian putrinya,air matanya masih membasahi pipi mulus sang istri, tak tega melihat sang istri menangis park seo Joon pun menarik lembut tubuh istrinya kedalam pelukannya ia mengusap kepala yonna lembut lalu menghapus air mata yang ada di pipi yonna.
"Maafkan rosé sayang."lirih park seo Joon
"Ini memang salahku yeobo, aku pantas mendapat kan itu dari rosé." Ucap yonna kembali menangis.
"Tidak, ini bukan salah eomma, semua ini terjadi karena takdir, rosé begitu karna ia belom bisa menerima kenyataan saja." Kini kai ikut menenangkan ibunya.
"Jongin benar sayang, kau jangan menyalahkan dirimu lagi, arraseo? ." Yonna hanya menggangguk paham.
"Jongin-na , eomma mohon jaga rosé ya, dan eomma juga berharap kau bisa menyingkirkan dulu ego mu, Jangan terlalu marah pada nya, kau kakaknya jadi kau harus bisa menjaganya." Ucap lembut Yoona sambil menggenggam tangan kai.
"Aku tidak janji eomma." Jawab kai.
"Jongin-na ,,,."
"Eomma aku harus berangkat sekarang, aku takut telat." Ucap kai memotong omongan ibunya , karna kai tau ibunya akan terus memaksanya agar terus mendekati adik keras kepalanya itu.
"Ah yasudah kau hati hati ya."
Kai pamit lalu pergi meninggalkan kedua orangtuanya , sementara park seo Joon juga ikut pamit ke kantor karna ada meeting penting pagi ini.
Ya mereka berangkat tanpa sarapan, sarapan paginya hancur karna pertengkaran nya dengan rosé.

Unforgettable story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang