Bagian 19

143 16 1
                                    

Rose sudah sampai dirumahnya, dan terlihat  banyak orang yang sedang menghias halaman depan.

"Nona muda, kenapa baru pulang, tuan dan nyonya sudah menunggu nona dari tadi." Ucap bibi Jung
"Mianhae bi, aku ada urusan tadi."Rose
"Yasudah sebaiknya sekarang nona masuk dan temui tuan dan nyonya."
"Aniya, bilang saja pada appa, aku lelah dan ingin istirahat."Rose
"Tapi nona, tuan,,,,."Ucapan bibi Jung terhenti karena rose pergi meninggalkan bibi Jung begitu saja.

Hingga malam tiba rumah rose masih ramai dengan orang-orang yang tengah mempersiapkan acara untuk merayakan anniversary pernikahan besok.
Rose mengintip dari jendela kamar nya, ia mengepalkan tangannya dengan wajah yang sudah di penuhi emosi.

"Bagaimana bisa appa merayakan pernikahan semewah ini tepat di hari kematian ibuku."pikir rose.

Tuk tuk tuk ,
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan rose yang tengah mengintip.
"Rosé-ya, ini appa bisa kita bicara sebentar." Ucap park seo Joon dari balik pintu.
"Pergilah aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun."jawab rose
"Rosé, appa mohon sebentar saja."
Tidak ada jawaban dari rose meskipun park seo Joon berkali-kali mengetuk pintu dan rose masih tak kunjung membukakan pintu.
Akhirnya park seo Joon menyerah lalu pergi meninggalkan kamar rose.

Pagi hari Yoona dan park seo Joon serta kai sudah menunggu rose di meja makan, namun rose masih tak kunjung datang.

"Bibi Jung, tolong panggilkan rose untuk sarapan."titah im Yoona
"Maaf nyonya, tapi nona muda tadi sudah berangkat kesekolah pagi pagi sekali."ucap bibi Jung.
"Sudah berangkat kesekolah."
"Iya tuan."

Ya rose berangkat lebih awal untuk menghindari keluarganya lagi, dan itu membuat park seo Joon menghela nafasnya kecewa, niatnya ingin berbicara baik baik dengan rose pun akhirnya gagal lagi.

Rose sudah berada di sekolah berbarengan dengan Jennie.

"Ini "ucap Jennie menyodorkan ponsel milik rose.
"Yak ponselku, kenapa ada di tanganmu."
"Kemarin aku menemukannya di mobil kai dan aku mengambilnya."jawab Jennie.
"Aku juga tak sengaja membaca pesan dari kekasihmu."lanjut Jennie.
"Maksudmu."tanya rose terkejut.
"Sudah berapa lama kau berpacaran dengan Chanyeol."tanya Jennie membuat rose dengan cepat menutup mulut Jennie
Rose menarik lengan Jennie menuju atap sekolah.

"Kenapa kau menarik ku kesini, kau takut? Kau takut orang orang akan tahu kalau kau Roseanne park adalah kekasih seorang park Chanyeol."teriak Jennie membuat rose menunduk kan kepalanya.

"Mianhae."ucap rose pelan.
"Berapa lama kau berpacaran dengannya."tanya Jennie, namun rose masih terdiam tak menjawab.
"Yak Roseanne."
"4 bulan."
"Mwo, selama itu dan aku baru tahu itu sekarang, wahh kalian sangat pintar."Jennie tak habis pikir bagaimana bisa rose merahasiakan hubungannya selama ini.
"Jennie-ya kumohon jangan beritahu siapa pun tentang hubungan kami."pinta rosé.
"Kau telat rose ."ucap Jennie sambil mengacungkan ponselnya
"Kau sedang telponan dengan siapa."
"Jisso dan Lisa, mereka juga sudah mendengarnya barusan, kau tunggu disini mereka sebentar lagi datang."ucap Jennie dengan wajah kecewa.

Rose memejamkan matanya menyesal, bagaimana tidak, ia menyesal karena tak jujur pada sahabatnya di tambah lagi kecerobohan nya meninggalkan ponselnya begitu saja sampai akhirnya Jennie harus tahu sendiri.

Jisso dan Lisa menghampiri rose dan Jennie yang berada di atap , mereka menatap rose dengan wajah yang kecewa

"Rosé-ya, kenapa kau merahasiakan ini dari kami."tanya jisso mencoba untuk tetap tenang
"Kau tau kami seperti orang bodoh karena selalu membicarakan hubungan Wendy dan Chanyeol dan taunya ternyata kau yang menjadi kekasihnya Chanyeol."omel Lisa
"Kau senang melihat kita seperti orang bodoh."tanya Jennie.
"Aniya, tidak begitu, aku punya alasan kenapa merahasiakan ini semua dari kalian."rose

Unforgettable story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang