Bagian 17

143 18 2
                                    

Rose dan kai sudah siap dengan seragam sekolahnya, mereka keluar kamar bersamaan lalu menuju meja makan .

"Kalian sudah siap, sarapan dulu eomma sudah memasak spesial untuk kalian."ucap Yoona pada kedua anaknya.

Park seo Joon menatap rose sekilas lalu kembali menfokuskan diri pada sarapan nya, ia tak berniat bertanya lagi karena mungkin akan mengundang perdebatan lagi dengan rose.

"Rose tadi sam ahjussi memberitahu eomma kalau mobilmu ban nya kempes dan itu harus dibawa kebengkel, jadi untuk pagi ini kau berangkat dengan kakakmu ya."ucap Yoona

Rose tak menghiraukan ucapan Yoona ia masih fokus pada sarapannya.

"Rose eomma mu sedang berbicara."park seo Joon akhirnya mengeluarkan suaranya
"Aku bisa naik bis."jawab rose tanpa menatap kedua orangtuanya.
"Jangan naik bis, kalian kan satu sekolah jadi kalian berangkat bersama saja, biar eomma tidak khawatir." Yoona mencoba membujuk putrinya.

Rose membanting kan sendoknya pada piring membuat seluruh mata menatap nya terkejut.

"Ahjumma, berhenti bersikap manis padaku, kau benar-benar membuat nafsu makanku hilang,,,
"ROSÉ,."
"Mwo, appa mau aku menghormati ahjumma ini ?."
"Jangan melewati batas rosé." Park seo Joon menatap tajam rosé.
"Cih, terserah ."rose beranjak dari tempat duduknya lalu pergi, dengan cepat kai juga ikut membereskan sarapannya lalu pamit.

"Eomma aku akan menyusul rosé." Kai berlari mengejar rose.

Kai menarik pergelangan tangan rose
"Apalagi, kau juga ingin berdebat denganku." Bentak Rose

Kai dengan cepat menarik rose lalu memaksanya masuk kedalam mobil.
"Yakkkk apa apaan kau ini, aku tidak ingin satu mobil denganmu ."rose terus berontak sampai akhirnya kai langsung memasangkan sabuk pengaman lalu berlari menuju kursi kemudi .

"Kau gila, hentikan mobilnya sekarang."bentak Rose namun tak dihiraukan oleh kai, kai tetap melanjutkan mobilnya.
"Kau tuli hentikan mobilnya sekarang park jongin."
"Berhenti atau aku akan membunuhmu." Bentak Rose semakin keras.

Kai menginjak rem nya mendadak membuat rose hampir membentur dasboard tapi untungnya kai sudah memasang sabuk pengaman pada rosé.

Rose membuka sabuk pengaman nya dengan cepat namun pintu mobil masih terkunci .

"Buka pintunya."pinta rosé
"Kenapa?, Bukannya kau hanya memintaku menghentikan mobilnya bukan menurunkanmu."tanya kai.
"Buka."
"Kau jangan serakah rosé, kau ingat dulu kau pernah menantangku bermain basket, kau kalah rosé, dan kau berjanji akan mengabulkan permintaan ku." Ucapan kai sontak membuat rose berfikir sejenak mengingat ucapan kai.

"Tapi kalau aku yang menang, berhenti menyalahkan ibuku, dan bersikap baiklah padanya."bisik kai

Rosé tak bisa berkata apa-apa lagi, ia hanya terdiam.

"Rosé, kalau kau memang membenci ku dan ibuku silahkah, itu hak mu tapi kali ini aku mohon berhenti menyakiti hati ibuku dengan kata-kata mu, kalau kau ingin menyumpahi ku silahkan sepuasmu tapi jangan ibuku."
"Aku dan ibuku emang tidak tahu apa yang selama ini kau alami, ibuku juga juga menderita karena kematian ibumu, ia selalu dihantui rasa penyesalan dan bersalah padamu tapi bukankah selama ini juga ibuku selalu bersikap baik padamu, jadi aku mohon jangan lampiaskan kemarahan mu padanya, kalau kau ingin kau bisa lampiaskan semuanya padaku."

"Kau boleh keluar sekarang."ucap kai sambil membuka kunci pintu mobilnya.

Rosé keluar dengan perasaan yang benar-benar kacau ia hanya diam menatapi kepergian mobil kai yang pergi meninggalkan nya di tepi jalan.

Unforgettable story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang