Bagian 9

146 12 0
                                    

Rose membanting pintu rumahnya dan bergegas masuk dengan cepat berjalan menaiki tangga dan menerobos masuk kekamar kai.

Kai yang sedang duduk dimeja memainkan laptopnya pun langsung malirik terkejut dengan kehadiran rose yang masuk tiba tiba ke kamarnya.

"Kau gila kenapa masuk ke kamarku." Ucap kai langsung emosi.
"Aku gila? Kau yang gila."
"Kenapa kau bersikap seperti menerima perjodohanmu dengan jisso."amuk rose
"Aku memang menerima perjodohan itu, kenapa kau yang repot." Jawab kai
"Kau benar-benar sudah gila,brengsek."
"Kau menerima perjodohan dengan kekasih sahabatmu sendiri, secara terang-terangan kau menyakiti Suho."teriak rose penuh emosi
"Bukan hanya Suho yang tersakiti tapi jisso dan,,,."
"Jennie." Kini emosi rose benar benar meledak.
"Kau jangan pernah ikut campur urusan ku." Tegas kai.
"Oh jelas aku harus ikut campur, kau menyakiti sahabatku bodoh."

PRANGGG
Kai membanting ponsel miliknya yang membuat kegaduhan dikamarnya mengundang kedua orangtuanya.

"Ada apa ini?."tanya park seo Joon berlari kekamar kai menghampiri kedua anaknya.
"Dengar baik-baik park jongin, jauhi jisso dan jangan pernah mempersulitnya." Ucap rose penuh penekanan.
Rose pergi meninggalkan kamar kai, masuk dan membanting pintu kamarnya.

"Ada apa sayang." Tanya Yoona panik.
"Eomma aku ingin sendiri." Ucap kai pelan
"Tapi Jongin-na,,
"Eomma ku mohon."
Park seo Joon membawa Yoona keluar dan membiarkan kai menenangkan dulu pikirannya.


Disekolah rose baru sampai dikelasnya, biasanya terlihat ketiga sahabatnya, namun kali ini yang terlihat hanya Lisa yang sedang menunggunya.
"Lisa-ya, jisso dan Jennie kemana." Tanya rose
"Jisso sedang diatap, Jennie,, aku tidak tahu, ponselnya susah dihubungi, tapi kata eommanya dia sudah berangkat sekolah pagi-pagi."jawab Lisa menghela nafasnya.

Rose beranjak dari tempat duduknya.
"Kau mau kemana."tanya Lisa
"Keatap, mau ikut." Jawab Rose.
Lisa dan rose pun menyusul jisso keatap sekolah.

"Aku harus bagaimana Rosie, Lisa." Tanya jisso dengan nada lemah
"Aku yakin Jennie sekarang kecewa padaku." Lanjut jisso
"Ini bukan salahmu, aku yakin Jennie tahu itu." Jawab Lisa
"Kau tenang saja jisso-ya, aku pasti membantumu membatalkan perjodohan ini." Ucap rose menepuk bahu jisso.
"Sekarang Kita kekelas, sebentar lagi masuk."ajak Lisa.

Semua murid masuk ke kelas, Namun Jennie,dia tidak ada dikelasnya, jisso menatap kursi Jennie lama sampai akhirnya ia memilih merebahkan kepalanya diatas meja.
Lisa dan rose tampak sangat khawatir dengan keadaan kedua sahabatnya.

Berbeda halnya di kelas Chanyeol, ia tampak asik mengobrol dengan Exo dan redvelvet.
"Chanyeol nanti pulang sekolah kau mau kan mengantar ku ketoko buku, ada buku yang harus kubeli."ajak Wendy antusias
"Tidak bisa aku sibuk."jawab Chanyeol
"Ooh ayolah Chan, kali ini saja." Paksa Wendi sambil menampilkan aegyo-nya.
"Sudah lah Chan kau antar saja Wendy, lagipula kantormu kan ada asistenmu." Ucap Baekhyun tampak gemas dengan Chanyeol dan Wendy.

Chanyeol mendelikan matanya lalu menghela nafasnya pasrah.
"Arraseo, tapi hanya ketoko buku dan jangan lama." Ucap Chanyeol akhirnya mengikuti keinginan Wendy

"Yeayyyy oke deh." Jawab Wendy penuh kemenangan.
Sementara itu kai dan Suho hanya diam melamun, ya kai sudah menceritakan semuanya pada Suho.

Flashback
"Ada apa kai, tumben kau menyuruhku kesekolah pagi-pagi." Tanya Suho berjalan menghampiri kai di balkon sekolah.
"Ada hal yang sangat penting, yang ingin aku bicarakan." Ucap kai serius
"Penting? Eoh aku jadi sedikit takut." Ucap Suho sedikit bercanda.
Kai hanya menghela nafasnya
"Oke apa yang ingin kau bicarakan." Tanya Suho.
"Aku dan jisso dijodohkan." Ucap kai tanpa basa basi.
Suho melototkan matanya lalu tertawa..
"Haha lelucon mu tidak lucu park jongin." Suho di sela tawanya.
"Kau tak percaya." Tanya kai
"Mana yang lain? Mereka sembunyi dimana? Oh ayoklah keluar aku tidak sedang ulangtahun, tidak perlu memberiku kejutan seperti ini." Gurau Suho
"Suho,,, aku serius."kai
"Semalam kita melakukan pertemuan keluarga, aku tidak tahu siapa wanita yang akan dijodohkan denganku, dan ternyata yang datang ke pertemuan itu jisso dan keluarganya, lalu mereka membahas perjodohan kami." Jelas kai.
Suho terdiam sejenak mendengar penjelasan kai.
"Kau serius." Tanya Suho.
Kai mengangguk, sementara Suho terdiam mencerna ucapan kai.
"Lalu bagaimana dengan kau." Tanya Suho
"Terus jisso, ia menolaknya kan?."Suho
"Kalian membatalkannya kan?."
"Kalian menolak kan?."Tanya Suho yang terus melontarkan pertanyaan pada kai.
"Suho dengarkan aku, kedua orangtua ku tidak memaksa hubungan ini, tapi keluarga jisso, mereka sepertinya menekan jisso." Jelas kai.
Suho mengusap kasar wajahnya, memejamkan matanya menahan emosi.
"Teruskan." Ucap Suho menyuruh kai untuk meneruskan ceritanya.
"Disana aku tidak langsung menentang perjodohan itu." Ucap kai, Suho melototkan matanya mendengar kai lalu
BUGHHH
"Kau menerimanya."tanya Suho penuh emosi dan kai yang sudah tersungkur karena pukulannya tepat mengenai wajahnya.
"Kau menerima perjodohan dengan kekasih sahabatmu sendiri?, Brengsek kau kai." Suho hendak memukul kai namun ada sebuah tangan yang dengan cepat menahan Suho.
"Jennie."lirih kai
"Suho-ssi, dengarkan dulu penjelasan kai."ucap Jennie panik menahan tangan Suho.
"Kau tahu?, Si brengsek ini ingin mengkhianati Sabahat nya sendiri." Ucap Suho penuh emosi
"Arraseo arraseo, tapi kau jangan emosi seperti ini, dengarkan dulu penjelasan nya, jangan selesai kan masalah dengan emosi, arraseo?." Ucap Jennie menenangkan Suho.
Suho menghela nafasnya kasar memejamkan matanya berharap emosinya mereda.
Lalu Jennie membantu kai untuk bangun .
"Selesaikan semua masalahmu dengan baik." Ucapnya pada kai
"Aku pergi dulu."ucap Jennie meninggal kan kai dan Suho berdua.

Unforgettable story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang