8

624 93 24
                                    

Adakah yang menungguu???

Kinan mengerjap lambat kala mendengar raungan suara ponselnya yang begitu berisik pagi ini, diambilnya dari atas nakas lalu melihat ternyata alarm yang ia setel mengerjakan tugasnya, ia segera mematikan alarm itu lalu menaruh kembali ponselnya, me...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kinan mengerjap lambat kala mendengar raungan suara ponselnya yang begitu berisik pagi ini, diambilnya dari atas nakas lalu melihat ternyata alarm yang ia setel mengerjakan tugasnya, ia segera mematikan alarm itu lalu menaruh kembali ponselnya, menatap lama pada langit langit kamar hingga akhirnya ia tersadar bahwa ada 1 manusia lagi dirumah ini yang semalam menumpang bermalam dirumahnya.

Turun dengan cepat dari atas ranjangnya, ia setengah berlari keluar kamar dan menemukan manusia yang ia maksud adalah Haruto, musuh tidak jelasnya itu, masih terlelap diatas sofa dengan keadaan yang memprihatikan, kaki panjang pria itu yang tidak muat hingga melewati pinggir sofa, kasihan melihatnya, Kinan mendekat lalu menepuk tangan pria itu pelan.

"to..." panggilnya pelan.

"rutoooo"

Haruto sendiri yang merasa terusik tidurnya kini perlahan menggeliatkan tubuhnya lalu menoleh dengan mata menyipitnya,  mendapati Kinan yang memakai piyama tidurnya dan rambut setengah acak acakan.

"jam berapa?" tanya pria itu dengan suara seraknya, tidak tau bahwa Kinan yang mendengarnya merasakan perasaan aneh pada dadanya.

"jam 6, balik sana lo, gua mau beres beres rumah" usir Kinan setelahnya dengan nada sarkasnya.

"ck, udah ditemenin, ga tau diri banget lo" gumam pria itu yang masih berbaring kini mengusap wajahnya kasar, melirik Kinan yang hanya memutar bola matanya malas dan berlalu kearah dapur.

Kinan sendiri pergi kearah wastafel lalu membasuh wajahnya sebentar, melihat isi dalem rice cooker yang ternyata sudah tersisa seperempat, ia cepat cepat mengelap wajahnya asal pada piyama yang ia gunakan lalu memasak nasi seperti kegiatan pagi biasanya.

"gua balik" suara dari belakangnya mengagetkan Kinan yang tengah memegang panci berisi beras yang baru saja ia cuci, membuat air dalam panci itu setengah tumpah mengenai piyamanya.

"lo bisa ga, ga usah kaya setan, ngagetin aja sihh!!!" pekik Kinan kesal lalu berbalik, menatap Haruto begitu bengis, yang ditatap malah menatap kearah piyama Kinan dan meneguk ludahnya kasar.

"gua cuma mau pamit" jantung Haruto masih saja berdetak begitu kencang, mengalihkan tatapannya pada mata Kinan yang lebih baik ia lihat daripada pakaian gadis itu yang basah karena ulahnya.

"ya udah sana balik, ngapain lagi masih disini" gadis itu berbalik, Haruto mendadak kesal mendengarnya, ia menemani gadis itu semalaman karena rasa takut gadis itu akan kesendirian dan juga karena suruhan mamahnya, lalu... ini balasannya, gadis itu tidak bisa sekali saja bersikap lembut atau baik padanya. Selalu saja mengundang rasa kesal Haruto muncul dihatinya. Perlahan ia dekati tubuh yang masih membelakanginya itu dan kini menunduk menyetarakan wajahnya pada samping wajah Kinan, terlihat bahwa gadis itu menegang atas ulahnya. Tau Kinan akan bergeser, dengan cepat Haruto menaruh kedua tangannya pada sisi meja hingga mengunci pergerakan Kinan.

Bcoz C.O.T.Y - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang