16

634 109 72
                                    

Haiiii, adakah yang menunggu???
Jangan lupa vote dan komennya yaa readers yang baik

Menatap lekat kayu yang telat tertancap pada tanah dengan tulisan nama neneknya serta tanggal lahir dan juga berpulangnya pada Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap lekat kayu yang telat tertancap pada tanah dengan tulisan nama neneknya serta tanggal lahir dan juga berpulangnya pada Tuhan. Kinan menoleh pada ibunya yang terduduk disamping makam masih dengan tangisnya yang tak kunjung reda. Kinan tau, ibunya sangat menyayangi nenek. Namun tatapannya beralih pada pria dibelakang sang ibu yang kini tengah memayungi dari gerimis yang tak kunjung berhenti dari beberapa jam lalu, iya... dia Haruto, Watanabe Haruto.

"Kak, udah sepi, hujannya juga makin lama makin banyak" ucap Keano mendongkak, menatap Kinan yang kini berdiri dibelakang tubuh Keano sambil memayungi tubuh keduanya.

"Yuk kita ke ibu, bujuk ibu pulang, besok kita kesini lagi" Kinan mendekat bersama Keano kearah Haruto dan juga ibunya, pemakaman juga sudah sepi dari setengah jam lalu, dan menyisakan mereka berempat.

"Bu" panggil Kinan dan kini pandangannya beralih pada Haruto yang juga menoleh kearahnya, dengan cepat Kinan membuang pandang dan mendengus sebal.

"Pulang yukk, besok kita kesini lagi, kasian Keano kedinginan, nenek udah bahagia bu, ga ngerasain sakit lagi" Kinan kini menoleh pada nisan kayu itu lalu tersenyum sedih.

Keano mendekat pada ibunya lalu memeluk, membuat sang ibu kini menatap anak laki - lakinya itu lalu tersenyum.

"Keano kedinginan ya?" tanya Yoona dengan suara serak yang segera dijawab anggukan kepala Keano.

Yoona menoleh kesampingnya lalu tersenyum melihat Haruto yang masih setia memayunginya.

"Maaf ya ruto, tante malah ngerepotin kamu" ucap Yoona tidak enak.

Haruto menggeleng cepat. "engga kok tante, ruto ga ngerasa direpotin"

Kinan sendiri hanya mendengus sebal mendengarnya lalu perlahan menarik ibunya agar bangkit berdiri.

"kita pulang sekarang ya buu" bujuk Kinan lembut. Yoona mengangguk dan mengusap tangan anak gadisnya yang kini memeluk pundaknya.

"Nek, kami pulang yaaa" ucap Kinan sendu pada nisan itu lalu menyusul ibunya yang telah berjalan lebih dulu bersama Keano kearah parkiran makam.

"Ki" panggil Haruto setelah keduanya berjalan dalam diam, pria itu melirik Kinan yang hanya menatap lurus dengan mata bengkaknya.

Menghembuskan nafasnya lelah, Haruto kini menarik tangan Kinan lalu menggenggamnya. Tak ada penolakan walau Kinan tidak membalas genggamannya.

"aku harap kamu ga marah" ucap Haruto.

"aku tau aku salah, tapi tolong jangan diemin aku kayak gini" lanjut pria itu walau Kinan tidak menyahutinya.

Haruto kembali menghela nafasnya berusaha bersabar, melepas genggamannya lalu kini menarik pundak Kinan untuk dipeluknya pundak itu sambil berjalan kearah mobilnya.

Bcoz C.O.T.Y - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang