0.9

10K 890 4
                                    


*

*

*

*

*

*

   Dhafi tengah di berada di IGD, Aiden Dan yang lain membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan secepatnya melihat banyaknya darah yang tergenang.

Baru sehari yang Lalu dia bertemu dengan adiknya yang hilang secara langsung. Sekarang? Adiknya malah mengalami kecelakaan.

Dia benar-benar stress sekarang. Bahkan, baru kali ini dia sesetres ini.

Nolan sudah menghubungi keluarga mereka. Mungkin sebentar lagi akan tiba.

Suara langkah kaki terdengar saling menyaut. Mereka menoleh, mendapati wajah sang ibu yang sangat khawatir dan mata memerah, sehabis menangis.

Aiden berdiri dari duduknya, mengahalangi sang ibu yang ingin masuk ke ruang UGD. Kemudian memeluk wanita itu dengan eratnya kala dia memberontak dengan brutal.

"Anak ku.. bayi kecil ku... Lepas Aiden, lepas!! Aku ingin melihat anakku!! Dia membutuhkan ku di dalam sana Aiden. Lepaskan aku!!!" Berontak ibunya.

Arianna kembali menangis, meracau, berteriak secara histeris ingin memaksa masuk untuk melihat putra tersayang nya.

Mereka yang melihat itu ikut merasakan sedih yang amat mendalam. Tangisan yang di keluarkan arianna membuat para Gunung es itu mencair.
Begitu pula dengan Delta.

Untuk kedua kalinya dia melihat wanitanya Terpuruk seperti ini setelah 15 tahun lalu. Dan baru akhir-akhir ini dia melihat istrinya kembali cerah.

Delta mendekati putranya, menyuruhnya untuk melepaskan ibu nya dan kemudian Delta membawanya kedalam pelukan hangat dan menenangkan.

Arianna mencengkeram kuat Jas yang di kenakan Delta. Menguarkan rasa sedihnya.
Delta mengelus rambut istri nya, dan membawanya untuk duduk.

"Tenang lah Arianna. Ian pasti kuat. Dia pasti bisa melewati nya. Ingatlah, bahwa Ian bisa hidup di Dunia yang keras ini sendiri selama 3 tahun"

"Tidak delta.. hiks, ini berbeda.. hiks.. putra ku..."

Hanya tangisan arianna yang terdengar, Selain itu tak ada. Mereka hanya diam. Sedih dengan caranya masing-masing.

Mereka berjanji, setelah ini akan membuat Putra kesayangan keluarga Dragomir merasa bahagia setelah bertahun-tahun lamanya.

Dan mereka juga berjanji, akan membuat Ilham, menanggung akibatnya untuk semua ini.

Dokter keluar dengan tergesa membuat mereka mengalihkan atensinya. Dokter itu pergi entah kemana dan kemudian kembali dengan Evelyn di belakangnya.

"Evelyn!" Cegat Arianna.

Evelyn yang di panggil menoleh, memberhentikan langkahnya.

"Evelyn... Adikmu.."

"Iya, aku tahu" ucap Evelyn.

Kemudian Evelyn memasuki ruang UGD itu.
Ini bukan rumah sakit miliknya, tapi milik temannya. Jadi tak masalah jika dia ikut andil dalam Penanganan adiknya.

Arianna bisa merasa sedikit tenang. Sebab, Evelyn yang turun tangan langsung dalam menangani Putra kecilnya.

Evelyn menyandang status dokter terbaik di umurnya yang masih terbilang muda.
Evelyn bahkan sudah menangani berbagai macam kondisi seperti.

DHAFIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang