**
*
*
*
Ruang rawat Dhafian kini tengah ramai. Sangat ramai.
Arianna dengan Delta tengah meyakinkan Dhafian, bahwa dia adalah anak Mereka.
"Plis deh om, Tan. Saya ini bukan anak kalian. Ayah sama bunda saya udah meninggal."
"Kalo om sama Tante mau bercanda apa lagi ngelawak jangan di sini, saya lagi sakit soalnya" sambung Dhafian
"Mereka bukan orang tua kandung kamu Dhafian, dan lagi kami tidak sedang melawak ataupun bercanda."
Dhafian mendengus sebal. Sudah berkali-kali dia meyakinkan orang-orang ini bahwa dia bukan anak mereka yang hilang.
"Kalo om sama Tante seyakin itu saya anak kalian, ada buktinya nggak? Nggak kan? Yaudah!"
"Ada. buktinya ada, tapi gak sekarang, besok atau lusa" Sambung Evelyn.
Dhafian hanya merotasi kan matanya malas saja.
"Bu Dokter pake acara ikut-ikutan segala lagi" gumamnya sebal.
"Kalo pun ada, Trus terbukti Gue bukan anak om sama Tante gimana? Jangan ganggu gue lagi, ok?" Sambung Dhafian
Delta dan Arianna mengangguk.
"Lalu, kalau kamu terbukti Anak saya bagaimana? Mau tidak mau, kamu harus ikut bersama kami, tidak ada penolakan"
"Iya iya! Elah.. ribet amat. Tau dah, gue pen tidur. Bubar-bubar!!"
Ucap Dhafian kesal sembari membaringkan dirinya.
Sedangkan seisi ruangan itu hanya menggeleng saja. Mereka harus sabar sampai hasil DNA nya keluar agar anak itu percaya.
Sebenarnya tak perlu sampai menggunakan tes DNA segala, sebab Akta kelahiran Dhafian ada dengan mereka beserta dokumen lainnya.
Namun anak itu tetap tak percaya karena menurutnya bisa saja itu adalah dokumen yang di palsukan oleh mereka.
Dan untuk masalah Hak asuh, mereka sudah mendapatkan nya walaupun dengan cara kotor.
Kakak dari Dewi beserta keluarganya yang menjadi korban dari Ilham pun, kini tengah di rawat di rumah sakit yang sama.
Ilham sendiri berhasil kabur, namun tentu saja dia tak akan di lepas kan begitu saja. Nolan dengan saudaranya yang lain juga Kafka serta Leo tentunya, tengah melakukan pencarian besar-besaran.
Ilham yang tengah menjadi buronan mereka, harus ekstra hati-hati.
Kedua anaknya yang jarang berada di dekatnya juga tengah waspada.
Bisa saja mereka juga menjadi incaran karena si tua Bangka sialan yang brengsek itu.
******

KAMU SEDANG MEMBACA
DHAFIAN
Fiksi RemajaOrang tuanya yang telah meninggal ternyata menyimpan rahasia besar tentang dirinya. Dhafian Adiasta Seorang pemuda pendek yang tampan berwajah manis nan menggemaskan Berumur 16 tahun yang harus merasakan pahit dan keras nya dunia di umurnya yang mas...