Cinta pertama, adalah cinta yang takan pernah terlupa.
Seperti dia yang selalu hadir sampai dimana aku tak lagi dapat melihat dunia lagi.
🍁🍁🍁
Suara air yang tersiram terdengar bersamaan dengan tawa riang beberapa lelaki yang berdiri mengeliringi lelaki lain yang terdiam dengan tubuh basah karna air itu.
"Makannya jalan itu hati-hati jadi basahkan?" Lelaki bermata sipit dengan seragam bak anak brandalan ini berkata pada dia yang menunduk ketakutan.
"Kenapa diam? Dasar cupu! Kau laki-laki kan? Huh laki-laki tidak ada beraninya" kini lelaki bergigi bagai kelinci ikut berucap, dia berjalan hampiri Lelaki berkacamata dan seragam yang dimasukan kedalam begitu membuat Lelaki ini nampak sangat culun untuk mereka lihat.
"Sudahlah Kook, Pecundang ini bukan lelaki, aku ragu apa didalam celananya itu Benar belalai apa kerang laut." June. Lelaki dengan tinggi sedikit lebih pendek dari lelaki culun yang tengah dibuli.
"Sedang apa kalian!" Suara lelaki paruh baya terdengar membuat Ketiga orang itu segera sedikit menjauh dari siculun yang basah.
"Slamat siang sore pak Won, Saya hanya memberi nasihat pada Ji untuk berjalan agar hati-hati, dia terpeleset dan terkena air bekas kepelan." Mino berucap pada Pak won sang guru BK yang tengah berkeliling sekolah untuk mengcek semua kelas kosong.
"Apa itu benar Ji?" Ji mengangguk,
"Saya sedang terburu-buru untuk pulang pak, dan kaki saya tak sengaja tersandung Ember ini" Pak won memberi tatapan menyelidik, mencari kebohongan dibalik perkataan Ji.
"Bailah jika begitu pulang kalian, Ini sudah sore! Ingat jangan berkeliaran memakai seragam dan pulang langsung kerumah!" Tegas ucapan Pak won di balas anggukan oleh ke 4 lelaki ini.
Dengan perlahan Mino, Jungkook dan June berjalan lebih dulu, diikuti Ji dari belakang sebelum melangkah lelaki berkacamata itu menunduk memberi salam pamit pada Pak won.
"Ji?"
Langkah Ji terhenti ketika pak won memanggil,
"Iya pak, "
"Mandilah segera agar kau tak masuk angin, besok kau ada Perlombaan jadi jangan sampai sakit" Ji tersenyum dan mengangguk sopan,
"Iya pak terimakasih atas perhatian anda"
🍁🍁🍁
Orang berkata jika masa SMA itu adalah Masa terbaik bagi remaja, Masa dimana akan selalu terkenang, Bagaimana cara hidup bersenang-senang bersama teman-teman, mejalin sebuah kasih serta kenakalan remaja yang menyenangkan.
Mungkin. Untuk sebagian orang itu sangat menyenangkan dan membahagiakan, Namun untuk lelaki itu berbeda. Masa SMA adalah masa paling buruk untuknya.
Sejak awal sekolah Lelaki bernama Asli Ji Isa Kim, Mengalami pembulian yang cukup parah dan semakin parah ketika ia naik kelas 2. Hanya karna dia anak pendiam, Berpenampilan culun dengan semua kancing seragam yang di pasang, ditambah dengan rambut berponi dan kacamata minus berbentuk bulat.
Menjadikan Ji murid yang selalu dijahili, dihina dan cemoohkan oleh murid berkasta tinggi, dia dijauhi bukan hanya karna penampilan cupunya namun dia juga murid yang sekolah karna Beasiswa. Dia masuk pada sekolah Elit ternama Korea.
Namun Ji adalah lelaki yang kuat. Dia selalu menerima tanpa menyimpan dendam pada semua yang menjahili, kenapa? Karna dia menyadari ketidak berdayaannya, dia akan mengecewakan sang ibu jika dia berbuat masalah dengan melawan para pembuli. Maka dari itu, Ji memilih diam akan segalanya.