8🍁🍁🍁

829 202 43
                                    

Cinta harus diiringi dengan kepercayaan.

Maka dari itu aku percaya meski akhirnya aku tau apa yang akan terjadi.

🍁🍁🍁

Seminggu telah berlalu, kini mereka telah menjadi Kita. Masih belum dipercayai namun itulah yang terjadi,

Ji melirik Jennie yang terdiam menatap jalan raya, dibus menuju sekolah berdua, Jennie merelakan diri untuk tidak memakai jasa supir dan memilih menaiki bus bersama Ji yang setiap pagi datang menuju luar perumahan untuk berangkat sekolah
Bersama.

"Kau sudah sarapan?" Ji bertanya, Jennie melirik dan tersenyum,

"Hm, kau sendiri?" Ji menggeleng pelan,

"Nanti sarapan saja dikelas, aku membawa roti untukmu" Ji mengangguk dengan senyuman,

"Jim..." Jennie melirik Ji yang menatap penasaran,

"Kenapa?"

"Jangan jadi lemah. Jika ada yang membulimu aku ingin kau melawannya. Aku tidak ingin mempunyai kekasih yang selalu mengalah, aku sudah bahas ini 3 hari lalu, tapi kau tak pernah lakukan, lihatlah bibirmu terluka karna kemarin kau diam saja saat Jaehyun pukuli"

Ji terdiam sejenak, tatapan Jennie yang khawatir membuatnya tersenyum,

"Aku akan berusaha agar tidak dibuli lagi, " Jennie menghela nafas,

"Lakukan bukan hanya bicara saja" Ji mengangguk dengan ucapan Jennie.

"Iya, aku akan melakukannya" Ji berucap, Jennie tersenyum,

"Kau harus kuat mengerti?" Ji mengangguk, dia biarkan Jennie bersandar pada bahunya.

Seminggu ini dia rasakan sebuah kebahagiaan karna yang didambakan telah dia dapatkan. Maka dari itu Ji akan menjagamu. Sampai dimana Ji tak lagi bisa menggengam dirimu.

🍁🍁🍁

Lisa memandang Ji yang tengah membawa 2 minuman dari kantin untuk menuju Rooftop, sudah hampir 2 bulan ini dia tak bersama Jennie, Lisa merasa kesal karna sahabatnya menghabiskan waktu dengan kutu buku seperti Ji.

"Heh pecundang!" Lisa menghadang Ji dengan berdiri ditengah Lorong, menatap Ji dengan pandang tak suka,

"Senang? Senang kau bisa bersama Jennie? Heh jangan pernah bermimpi! Aku ingin kau jauhi dia! Aku tidak ingin sahabatku bersanding dengan kasta bawah sepertimu!" Lisa berucap dengan suara lengkingnya, Ji hanya diam,

"Maaf lisa, aku tidak bisa. Jennie kekasihku sekarang" Lisa menggerakan giginya, ia hendak mengambil 2 gelas jus itu,

Ji yang tau segera menghindar dan berjalan selangkah melewati Lisa,

"Bajingan!" Lisa berbalik menatap Ji dengan kesal, dia mengepalkan tangannya dan hendak menampar Ji,

Namun Ji segera berlari meninggalkan Lisa yang berteriak kesal, Ji tidak ingin melawan seorang gadis, dia tak serendah itu dan lagi Lisa bermulut pedas, gadis ini akan berbicara bagai kereta api sangat cepat hingga membuat telinga berdengung.

Ji terus berlari, Saat ia hendak menaiki tangga menuju Rooftop, dia terhenti saat dia melihat seorang siswa yang diseret menuju belakang sekolah oleh 2 siswa lain,

Dia mencoba untuk tidak ikut campur namun dia sedikit penasaran, hanya dia satu-satunya siswa yang masuk jalur beasiswa dan hanyalah dia lah yang selalu dibuli, Ji menghela nafas ia memilih mengikuti siswa yang diseret itu.

Ji terdiam kaget saat Siswa itu dipukuli oleh 2 orang siswa lain, dia segera menyimpan 2 jus dibangku rusak sampingnya lantas Ji berlari dan memukul kuat satu-persatu wajah Siswa bernametag suho kim & Oh Sehun

JI ISA KIM {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang