Dalam hening perpustakaan, Jennie pandangi Ji yang begitu tenang membaca buku, Ia merasa bosan diwaktu istirahat ini namun lelaki ini malah mengajaknya diam diperpustakaan untuk apa???
"Aku memberimu kesempatan bukan untuk membuatku bosan! Apa kau berniat main-main Loser???" Ji menatap Jennie yang begitu bosan dan kesal, Ji tersenyum,
"Ini adalah tempat yang baik untuk kita berdua." Jennie mengerutkan halisnya, ia lihat Ji yang melirik arah jendela menatap Mino dan yang lain yang berada di Kantin.
"Baik? Baik darimana!" Jennie hampir saja menyentak dengan keras, jika saja dia tidak ingat pengawasnya Minyoung mungkin dia akan memarahi Ji dengan suara khasnya.
"Orang-orang akan membicarakanmu jika kau berjalan bersamaku, Mino akan membenci mu dan reputasi mu hancur ketika mereka tau kau memberi kesempatan pada orang yang suka kau bully" Jennie terdiam ketika Ji berucap dengan tenang,
Ia pun sadar jika apa yang Ji ucapkan benar adanya.Namun ia tak menyangka lelaki ini melakukan sesuatu hal untuk membuatnya tetap baik-baik saja, Ji memikirkan semuanya tanpa ia sadari.
"Aku tak perduli itu semua dan jangan memikirkan hidupku, pikirkan saja hidupmu sendiri" Jennie berucap,
"Selama aku mencintamu Jennie. Aku akan selalu perduli dan memikirkan kehidupanmu" Jennie hanya memandang malas,
"Jangan merepotkan dirimu sendiri, aku saja tak perduli padamu jadi masing-masing saja." Ji hela nafas,
"Itu karna kau tak mencintaiku dan aku tau itu, kau memberiku kesempatan bukan? Jadi terima saja." Jennie hanya mendengus,
Ia tak pernah takut reputasinya hancur, ia tak pernah takut Mino membencinya karna semua itu tidak akan mungkin terjadi meski dia bersama Ji. Jangan remehkan pesona dari Jennie.
"Apa kau lapar?" Ji kembali bertanya,
"Kau pikir???" Ji tersenyum ia berdiri,
"Ayo kita makan masih ada 1 jam sampai istirahat ke 2 ini selesai"
🍁
Angin pada siang menuju sore ini terasa sejuk terasa, mengingat musim dingin akan segera datang, keduanya saling terdiam diatas Rooftop dengan sang gadis yang menatap kaget dengan apa yang dia lihat,
Jennie perhatikan Ji yang membuka bekal makanan yang terdapat nasi goreng kimchie,
"Makanlah, Ibuku yang memasaknya" Ji berikan bekalnya pada Jennie,
"Kenapa kita tidak beli dikantin saja? Aku kurang menyukai nasi goreng ini. " Jennie menatap malas, Ji tersenyum,
"Cobalah dulu, Ini makanlah" Ji mengambil sesendok nasi, ia arahkan pada mulut Jennie yang masih tertutup,
"Apa kau ingin bersikap romantis loser??? " Ji mengangguk,
"A Jennie" Jennie menghela nafas ia mendekat dan melahap pelan sesendok nasi itu,
Jennie rasakan sensasi masakan yang terasa enak ketika ia kunyah perlahan, Jennie melirik Ji yang ikut memakan memakai sendok yang sama,
"Ya! Ohok...kau!" Ji menatap bingung Jennie yang menatapnya kaget,
"Kenapa?"
"Kau memakai sendok yang sama denganku???!!! Lancang sekali" Ji tatap wajah kesal yang Jennie tunjukan, Ji tersenyum,
"Lihatlah" Jennie lihat Sendok yang dia pikir bekasnya ternyata sendok baru sedangkan Sendok bekasnya berada di tutup tapeware yang disimpan siatas Tissue.
Semburan merah dipipi Jennie yang membuatnya merona atas salah sangka terhadap Ji, ia hampir melupakan rasa lezat dari nasi goreng atas hal ini.
"Belum waktunya aku merasakan air liur mu" Jennie meenatap kesal ia pukul cukup keras bahu Ji,
![](https://img.wattpad.com/cover/307490093-288-k370248.jpg)