Suara musik terdengar temani Jennie yang berdiam diri diatas ranjang, alunan musik dari Sam smith. Membuat suasana menjadi sendu terasa, ditemani rintik hujan yang jatuh membasahi bumi secara perlahan.Jennie duduk bersandar didashboard, dengan sebuah buku Novel yang dipegang namun tak ia baca, pandang gadis ini justru fokus menatap langit ruangan,
Selanjutnya aku akan melupakan perasaanku padamu.
Teriang selalu ucap kata yang kemarin Ji utarakan membuat dirinya benar-benar tak bisa fokus dalam hal apapun bahkan hari ini dia bolos dan memilih bermalas-malasan dikamar dengan pikiran rumit yang membuat otaknya ingin pecah.
"Bajingan itu!!! Argh! Kenapa aku harus memikirkan ini!!!!!! " Jennie mengacak rambutnya frustasi, dia menghela nafas,
Aku mencintaimu Jennie dan aku tak butuh balasan akan itu.
"Arrrghhh!!! Pergi kau dari pikiranku LOSERRR!!!!" Jennie lempar kuat batal kearah pintu kamar,
Jennie menatap dengan begitu banyak arti, dia merasakan rasa yang tercampur aduk, Jennie berdiri dia berjalan keluar kamar untuk menuju dapur, dengan makan dia akan lebih baik,
Dia berjalan telusuri rumahnya berjalan kearah dapur dimana kebetulan sekali Krystal tengah memakan sebuah Dessert box, tanpa meminta dan kata, Jennie dengan seenaknya mengambil alih dessert box milik Krystal lantas memakannya dengan terburu,
"Ya!!! Jika kau mau bilang! Dan aku sudah simpan bagianmu di kulkas" Krystal meneriaki dengan tangan mengambil kembali box dessert yang Jennie makan,
Jennie hanya diam dan berjalan menuju kulkas lantas mengambil dessert box yang Krystal katakan, dia segera makan tanpa banyak bicara membuat Krystal begitu keheranan dengan sikap Jennie hari ini yang sedikit aneh dan uring-uringan.
"Kau baik-baik saja Jennie?"
"Hm" Jennie hanya mengangguk malas,
"Kau bertengkar dengan Mino" Jennie segera menggeleng,
"Semalam aku habis berciuman dengannya dan tidak ada alasan ku untuk bertengkar dengannya," Krystal hampir tersedak dengan ucapan Jennie yang begitu santai.
"Kau berciuman? Awas kebablasan Mommy dan Daddy tidak akan memaafkanmu!" Jennie hanya mengangguk,
"Meski aku mencintai Mino bukan berati aku mau dijamah begitu saja, dan ciuman adalah hal yang wajar" Krystal mengangguk membenarkan,
"Hati-hati saja si-"
"Menurutmu unnie lelaki macam apa yang menyatakan cinta dan akan slalu ada tapi akhirnya berkata akan melupakan serta meninggalkan?" Ucapan Krystal terpotong dengan pertanyaan Jennie,
"Bajingan." Krystal menjawab dengan singkat,
"Kau benar, lantas hukuman apa yang baik untuk lelaki itu?" bukan menjawab namun Krystal malah menatap yakin,
"Tuh kan! Aku yakin kau bertengkar dengan Mino, kenapa? Apa dia berkata ingin meninggalkanmu disaat kau tengah sayang-sayangnya???" Jennie mendengus malas atas ucapan sang kaka yang sangat meleset,
"Hentikan menjawab aku bertengkar dengan Mino, kami baik-baik saja. Aku hanya bertanya akan rasa penasaran dalam pikiranku saat ini" Jennie berucap membuat Krystal menatap curiga,
"Apa ada lelaki lain yang menyatakan cinta padamu?" Dengan tenangnya Jennie mengangguk,
"Hm, seorang rakyat jelata, sicupu, dekil dan so tau, dia menyatakan cinta padaku " Jennie berucap dengan raut kekesalannya, Krystal terkekeh,
"Oh ya??? " Jennie mengangguk,
"Hm, dia itu sangat aneh, ah lebih tepatnya begitu naif dan sulit kutebak apa yang sebenarnya dia pikirkan, dia itu menyatakan perasaannya padaku dan tiba-tiba kemarin dia berkata ingin melupakanku, bukan kah itu aneh?" Krystal semakin terkekeh,