06. Officially Mrs. Anslee

3.3K 269 11
                                    

          Dengan ukuran kamar seluas ini seharusnya Kavi bisa duduk di mana pun atau berbaring di atas kasur yang terlihat empuk itu tetapi ia lebih memilih duduk di atas lantai pada sudut kamar.

Seolah kurang tersudut, ia bahkan menarik sofa kecil yang ada di hadapannya berharap bisa menyembunyikan tubuhnya.

Sejak tadi Kavi tak bisa berhenti meremas jari-jemarinya sendiri karena gugup menunggu Anslee, suaminya itu menyuruhnya untuk lebih dulu masuk ke dalam kamar setelah resepsi pernikahan mereka berakhir.

Ya, suami. Setelah melakukan pemberkatan dan resepsi secara tertutup dan sederhana, sekarang Anslee resmi menjadi suaminya.

Memikirkannya saja sudah membuat Kavi merasa aneh, atasannya yang sering mempersulit hidupnya kini menjadi suaminya.

Kavi meninggalkan kekasihnya yang sudah menemaninya selama delapan tahun dan menikah dengan pria kaya yang baru saja ia kenal dua bulan lamanya.

Sekarang Kavi sudah menjadi istri Anslee dan kini ia tengah menunggu suaminya itu, masih dengan gaun pengantin yang melekat sempurna pada tubuhnya.

Gila bukan? Ia juga tidak mengerti bagaimana jalan hidupnya bisa menjadi seperti ini, semua seperti terjadi begitu saja dan–apakah terlambat jika sekarang Kavi berubah pikiran?

Seolah menjadi jawaban atas pertanyaannya, pintu kamar yang terbuka memperlihatkan sosok tampan yang merupakan suaminya sendiri.

Anslee tak terlihat gugup sedikit pun ketika pria itu masuk, justru Kavi yang semakin gugup dan bercampur aduk dengan perasaan lainnya hingga ia tidak menyadari jika Anslee sudah duduk di atas kasur.

Untuk beberapa saat pria itu menatap Kavi dengan tatapan penuh tanya. "Kau seperti anak kecil yang sedang dihukum, kemari Kavi," ujarnya menepuk sisi kasur yang kosong.

Meski ragu, Kavi tetap bangkit dan berjalan mendekati Anslee. Kepalanya tertunduk dengan perasaan berkecamuk, di satu sisi ia takut, bukan kepada Anslee tetapi terhadap apa yang akan pria itu lakukan.

Ingatannya akan perempuan-perempuan yang pernah berakhir di dalam ruang kerja Anslee semakin membuat Kavi takut.

Tangan Anslee terangkat membuka veil yang menutupi wajah istrinya itu agar ia bisa melihat dengan jelas ekspresi Kavi.

Sedikit tak menyangka karena sekarang dia sudah menikah dan memiliki seorang istri. Hal gila yang tak pernah Anslee bayangkan sebelumnya.

Telapak tangan Anslee berakhir membelai wajah Kavi yang sedikit memerah. Jantung Kavi berdegub tak karuan ketika Anslee mengusap bibirnya lembut, pria itu perlahan mendekat dan Kavi tak menolaknya ketika Anslee meninggalkan kecupan lembut nan singkat pada bibirnya. Ini ciuman pertama atau tepatnya kecupan pertamanya dengan Anslee, suaminya.

Sebuah kecupan seperti ini seharusnya tak membuat Kavi salah tingkah, ia perempuan dewasa dan bahkan sudah pernah bercumbu sebelumnya tetapi entah mengapa rasanya benar-benar asing. Kini dirinya seperti remaja yang dicium oleh pria untuk pertama kalinya.

Diamnya Kavi saat itu adalah lampu hijau untuk Anslee, pria itu kembali melancarkan aksinya. Kali ini bukan semua kecupan melainkan lumatan lembut, berusaha mengundang Kavi untuk menerimanya.

"Open your mouth," ujar Anslee lembut dan lagi-lagi perintahnya bagai sihir yang menghipnotis Kavi untuk segera membuka mulutnya, menerima Anslee, bahkan perlahan mulai membalas pria itu.

Di saat Anslee akan membawa mereka ke jenjang yang lebih panas, Kavi justru melepas pangutan mereka dan berusaha mengatur nafasnya.

"Sir, y-you want to do it now?" tanya Kavi sangat ketara terlihat gugup.

Pleasing Mr. AnsleeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang