セブン。

8.4K 718 62
                                    

Taehyung menyesap wine yang sudah laki laki paruh baya itu sediakan. Jimin, mengeluarkan dokumen perizinan usaha yang ingin Jungkook ajukan. O'mar tampak melirik sesaat, senyuman miring terukir kala melihat nama ketua organisasi black vanom tertulis jelas di dalam lembar dokumen tersebut.

"Jadi bagaimana? Bisa kami mendapatkan hak kami?" Tanya Taehyung.

Dia sadar, saat ini apapun yang Taehyung ucapkan bersama Jimin itu bisa Jungkook dengar dengan kawan kawannya yang lain. Paham akan gerak gerik nya yang di awasi, Taehyung tentu tidak bertindak ceroboh akan urusan yang tengah dia tangani.

"Kau tau ini bisnis ilegal kan? Sulit untuk ku memberikan izin. Karena sebagai gantinya, bisa saja jabatan ku di copot oleh pemerintah."

"Lalu bagaimana jalan tengah nya?" Kini Jimin turut menimpali.

"Aku butuh bagian dana, untuk menutupi bisnis ilegal ini."

Taehyung membuang nafas dalam, melirik pada Jimin yang kini juga memahami isi pikiran Taehyung. Jungkook menolak! Dia tidak akan memberikan dana sepeserpun untuk izin bisnis ini sebelum di setujui. Jungkook mau mendapatkan untung lebih dulu, baru setelahnya memberikan dana pada O'mar sebagai bentuk ucapan terimakasih.

"Kau bersedia memberikan kami izin lebih dulu?" Tanya Taehyung.

"Tidak. Aku butuh dana nya saat ini juga."

"Akan aku berikan, setelah tuan Jeon mendapatkan keuntungan pertama dari bisnis yang kita setujui."

"Minta tuan mu untuk membayar nya lebih dulu, baru setelah itu aku akan menandatangani ini."

Jungkook mendengar semua itu, di lain tempat dia tengah menyesap minuman beralkohol nya seraya menyimak negosiasi Taehyung. Rupanya laki laki itu cukup kukuh dan meyakini O'mar yang masih bersikukuh tidak ingin menandatangani lebih dulu.

"Menurut mu, apa yang akan dia lakukan?"

Tanya Namjoon, melirik ke arah Jungkook seraya mendengarkan perbincangan Taehyung.

"Tidak tahu. Ini lah yang aku tunggu!"

Taehyung berdiri, berjabat tangan seraya berpelukan dengan O'mar karena tidak menemukan jalan tengah yang baik. Jimin melakukan hal yang sama, memeluk laki laki paruh baya itu seraya kembali melempar pandang dengan Taehyung.

"Kita bisa berdiskusi di lain hari, bagaimana menurut anda tuan O'mar?" Tanya Jimin.

"Tentu."

Laki laki paruh baya itu mengangguk, hendak berbalik ke arah Taehyung namun gerakan nya terlalu lambat. Omega pria itu lebih dulu menjerat leher O'mar dengan sehelai kawat.

Dua orang penjaga yang ada di dalam ruangan itu sontak mendekat. Menarik lengan Taehyung, hendak menyelamatkan tuan nya sebelum Jimin menendang nya sekuat tenaga.

Bruk!

Meja kamar hotel itu hancur, berbarengan dengan tubuh pengawal pribadi O'mar yang jatuh terpental. Taehyung melepaskan jeratan kawat tadi dari leher laki laki paruh baya itu. Menyuntikan sebuah cairan, entah apa yang Taehyung maksud saat ini.

Nyatanya, tubuh laki laki itu terbujur kaku. Suhu tubuh yang menurun, membuat tubuh O'mar bereaksi seperti mayat pada umumnya. Taehyung bangkit, meninggalkan laki laki tua itu untuk mulai berkelahi membantu Jimin.

Bruk!

"Bagaimana dengan nya?"

Jimin bertanya, di sela sela nafas nya yang memburu dengan kegiatan tersebut. Taehyung membuka jas luar nya, kembali mengadu skill beladiri sampai dua pengawal laki laki tua itu tergeletak tak berdaya.

My AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang