20。

5.2K 561 46
                                    

Malam bersama Min Jae itu telah berlalu. Hari bahkan menjelang sore, melewati begitu banyak ragam aktivitas yang sudah Taehyung lakukan.

Hari ini dia memiliki janji untuk menemani Seokjin berbelanja, laki-laki itu akan datang menjemputnya ke tempat Min Jae berjualan roti.

Benar, kurang dari setengah jam Seokjin telah sampai di toko itu. Memarkirkan mobilnya dengan rapi, dan keluar untuk menemui Taehyung yang menjadi kasir di toko roti tersebut.

"Hai."

Melambaikan tangan, Seokjin mendekat dengan memberikan beberapa makanan yang justru dia beli di luar untuk Min Jae dan Taehyung. Meskipun banyak roti enak di dalam sana, Min Jae tentu tidak setiap saat bernafsu memakan dagangannya sendiri kan?

Laki-laki itu mendekat, meletakkan barang bawaannya di atas meja kasir Taehyung.

"Sup ayam pedas." Ucap Seokjin.

Taehyung mengangguk, meraih bingkisan itu dengan meletakkannya kedalam. Memberitahukan Min Jae keberadaan kawannya, laki-laki itu kembali berjalan keluar bersamaan.

"Hyung sudah lama menunggu?" Tanya Min Jae.

Seokjin menggeleng, duduk di salah satu meja yang ada di toko roti itu seraya meminta pelayan membuatkan nya minuman hangat.

"Aku kebetulan mampir untuk membeli sup ayam pedas. Cuaca sedang dingin, jadi aku rasa itu baik untuk kalian berdua." Jelas Seokjin.

Min Jae mengangguk, membuka makanan itu seraya memakannya bersama dengan Taehyung.

Laki-laki baik, yang selalu siaga dalam menjaga dan memenuhi apapun yang Taehyung butuhkan. Min Jae mengeluarkan satu wadah vitamin yang harus Taehyung minum, memberikan laki-laki itu sebotol air mineral untuk meminum vitaminnya secara rutin.

"Ikutlah dengan kami, temani aku dan Taehyung berbelanja keperluan bulanan." Ajak Seokjin pada Min Jae.

"Tidak, pergilah berdua. Aku tidak ingin membuntuti Taehyung setiap saat." Jawabnya, seraya merapihkan bekas makan mereka berdua.

Srek!

Taehyung menahan pergerakan tangan Min Jae. Menarik kembali laki-laki itu untuk duduk di tempatnya.

"Kau kenapa bicara begitu? Kau kan berjanji menemaniku."

"Ya, aku takut kau tidak nyaman jika terus aku ikuti."

"Kau ini kenapa? Kau bilang kau mencintaiku?"

Uhuk, uhuk, uhuk.

Seokjin tersedak air liurnya sendiri. Mendengar itu, Seokjin tentu terkejut. Hal ini tidak pernah Min Jae katakan padanya sebelumnya, mungkin kah malam tadi mereka berdua membahas hal ini?

Mendengar ucapan Taehyung, raut wajah Min Jae sedikit tersipu malu. Kenapa Omega itu harus mengatakan nya di sini? Di depan Seokjin begitu?

"Ah, itu—"

"Jika kau mencintaiku, seharusnya kau selalu ada bersamaku. Benar kan?"

"Iya, soal itu—"

"Jangan berpikir aku tidak nyaman dengan keberadaan mu Min Jae, kau adalah orang yang paling mencintai ku dan bayi ini. Saat ini, benar kan?"

Min Jae mengangguk, mengelus pucuk kepala Taehyung dan tersenyum pula ke arah Seokjin. Raut wajahnya, tatapan matanya, tersirat banyak luka juga kerinduan yang Taehyung rasakan.

Hanya saja, Taehyung tidak bisa meminta itu dari Jungkook. Min Jae yang bersedia memberikan nya tanpa syarat, sungguh kehangatan perlahan mulai kembali Taehyung dapatkan.

My AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang