Di sebuah ruangan dalam mansion megah Jungkook, tepat di pukul 3 sore tampak begitu tegang. Taehyung yang sedang di latih, begitu juga dengan Namjoon yang setia mengawasi. Gerak gerik omega itu benar benar di amati, bersamaan dengan Yoongi yang baru saja datang menggenggam sebuah cerutu.
"Bagaimana?"
"Hal dasar dari bela diri yang dia miliki cukup bagus, apa kau tidak dapat info apapun soal siapa dia sebelum ini?" Tanya Namjoon.
Yoongi menggeleng kecil, menatap sosok Taehyung yang kini dengan lincah bergerak mengeluarkan kemampuan bela diri nya. Taehyung di hampiri salah satu pekerja Jungkook, untuk memberikan omega itu minum dan mengelap keringat nya.
Taehyung berjalan mendekat pada sebuah meja bulat, terdapat 3 jenis senjata api jarak dekat yang kini ada di hadapannya. Seorang pekerja Jungkook membongkar senjata api itu secara acak, menata nya di hadapan Taehyung untuk mempersilahkan laki laki itu menyusun nya dengan benar.
Taehyung menatap mata laki laki yang juga bekerja untuk Jungkook di hadapan nya, meraih sebuah peluru yang kini ada di atas meja sana seraya memperhatikan nya dengan baik.
"Tidak ada yang lebih sulit?" Ucap Taehyung yang mulai merakit senjata api itu hanya hitungan detik.
Yoongi membuang cerutu nya, memadamkan cerutu mahal itu di atas asbak antik yang tersedia di tiap sudut mansion megah Jungkook. Berjalan mendekat, dia menghampiri Taehyung yang hanya Namjoon lihat dari kejauhan.
Menepuk bahu omega pria itu, Yoongi meraih senjata api khusus yang dia punya. Senjata yang selalu ada di dalam jas nya, untuk mulai Yoongi perlihatkan kemampuan menembak yang dia punya.
Taehyung melihat laki laki itu, dengan jarak cukup jauh Yoongi menembak tepat pada titik sasaran yang ada di depan mereka. Semua pekerja Jungkook tentu tau, mereka mengagumi keahlian yang Yoongi miliki sebagai orang kepercayaan bos mereka.
Namun siapa sangka? Taehyung mematahkan kharisma Yoongi lagi lagi hanya dalam hitungan detik.
"Itu terlalu mudah, saat usia ku 17 tahun aku sudah biasa melakukan hal itu. Biar aku tunjukkan permainan orang dewasa."
Taehyung membuka pakaian atas nya yang telah basah terkena keringat, berjalan pada sebuah meja seraya mengambil sebuah kaleng, omega laki laki itu menarik lengan Yoongi untuk berjalan ke depan sejauh mungkin.
"Berdiri di sini, dan jaga kaleng nya. Aku akan menembak dari kejauhan sana."
"Kim Taehyung, apa kau tau dengan siapa kau bicara?"
"Tentu saja, aku tidak harus mengulang nama juga kedudukan mu di sini kan?"
"Kurang ajar sekali, kau merendahkan ku?"
"Tidak, ini hanya permainan biasa! Diam di sini, jika aku salah menembak kau boleh membalas nya nanti."
Yoongi mengepalkan sebelah lengan nya, seraya lengan yang lain menggenggam sebuah kaleng minuman yang kini dia pegang. Meletakkan nya di atas telapak tangan, Yoongi mengangkat setinggi mungkin untuk menjadi sasaran tembak Taehyung.
Dalam hatinya berjanji, jika seujung kuku saja lengan nya tergores peluru, atau nyatanya peluru itu salah sasaran mengenai tubuh nya yang lain. Yoongi bersumpah! Dia akan menghabisi Taehyung detik itu juga tidak perduli jika keadaan mereka sama sama sekarat setelahnya.
Taehyung kembali berjalan menjauh, sangat jauh untuk ukuran menembak dengan senjata jarak dekat. Namun laki laki itu masih tetap melangkah, yang membuat dahi Namjoon kian berkerut. Laki laki ini, siapa dia sebenarnya?
"Hey omega sialan, kau yakin bisa mengenai sasaran mu sejauh itu?" Namjoon berteriak dari tempat nya duduk.
Dia merasa khawatir, Yoongi akan terluka dengan kegiatan ini. Taehyung melirik sesaat, mengisyaratkan jarinya menempel pada bibir agar Namjoon tidak membuat keributan dan tetap tenang.