Epilog.

11.2K 694 99
                                    

Hari ini, genap 7 bulan setelah kembalinya Taehyung ke dalam kehidupan Jungkook. Tidak banyak yang berubah dari kehidupan kepala mafia itu, hanya bertambah beberapa anggota baru termasuk omeganya.

Malam ini, semua orang yang tengah tertidur membuat mansion itu sepi dan hanya menyisakan Namjoon dan Seokjin yang kini tengah mengobrol di ruang utama mansion tersebut.

"Aku sebenarnya sudah mengatakan hal itu, tapi yang menyewa jasa ku tidak begitu perduli dengan jawabannya."

Namjoon mengangguk, mengiyakan ucapan Seokjin seraya kembali menyesap secangkir kopi yang dia punya.

"Lalu, urusan kita menikah bagaimana?" Tanyanya, membuat Seokjin hampir tersedak.

"Masih ada waktu 3 bulan, jangan membahasnya terlalu berlebihan."

Namjoon lagi-lagi hanya bisa mengangguk, mengiyakan ucapan Seokjin seraya mendekat ke arah tubuh kekasihnya itu.

Mengelus kecil, mengusap pucuk kepala Seokjin seraya mencium kedua pipinya.

Chup.

Pelekatan itu terjadi pada bibir Namjoon dan Seokjin. Hembusan nafasnya saling beradu, dengan sensasi hangat juga keromantisan yang menjadi satu.

Mengecup, melumat, menjilat. Mereka lakukan kini di ruang utama mansion tempatnya tinggal. Melupakan kenyataan Yoongi dan Jimin yang juga ada di sana, atau beberapa pekerja lain yang masih sibuk berlalu lalang menyelesaikan tugasnya.

Lengan Namjoon terulur, mengusap punggung Seokjin dan mulai meraba setiap inci tubuh laki-laki itu. Mengecup lehernya, terus menurun hingga Namjoon meninggalkan beberapa tanda kemerahan di ujung tulang selangka Seokjin.

Merasakan tubuhnya di tuntut berbaring, di atas sana Seokjin menumpahkan semua perasaan juga kepercayaan nya pada Namjoon.

"HYUNG!"

Hingga akhirnya, teriakan Jungkook dari lantai dua membuat kekacauan baginya. Laki-laki itu berdiri di depan pintu kamarnya, sesekali mendekat dan terus berteriak seperti orang yang sedang kebingungan.

"Jangan berteriak! Kau mengagetkan ku!"

Namjoon balas memekik, bangkit dari atas tubuh Seokjin seraya melirik keberadaan laki-laki Alpha itu.

"Taehyung! Dia, darah! Ada darah."

Seokjin bergegas bangkit, secepat kilat dia berlari dengan merapihkan pakaian yang tadi sempat Namjoon sentuh. Tidak perduli lagi apa yang tadi sedang dia lakukan, Seokjin sedikit takut saat mendengar Taehyung berhubungan lagi dengan cairan pekat berwarna merah itu.

Namjoon yang ikut panik, gugup justru berlarian ke arah kanan Yoongi. Sepanjang lorong, Namjoon terus berteriak memanggil nama ketiga kawan-kawannya. Hoseok yang tengah terpejam di ruang kerja, terpaksa bangun karena suara ribut Namjoon.

"Hey Hyung, jangan berteriak! Ini jam 2 pagi." Ucap Yoongi, keluar dari kamarnya hanya menggunakan piyama tidur yang tidak terkancing.

Begitu juga Jimin, kemana bajunya? Lalu kenapa laki-laki itu hanya menggunakan celana pendek dengan di tutupi selembar bathrobe? Dia mandi tengah malam begini?

"Taehyung berdarah!"

"APA? KENAPA? DIA TERLUKA?"

"Aku tidak tahu, karena itu aku membanggakan kalian semua."

Semuanyaaa berjalan ke kamar Jungkook, setengah berlari bahkan dengan mata Hoseok yang baru setengah terbuka. Pintu kamarnya terbuka, saat mereka melihat kedalam Seokjin telah membantu Taehyung untuk kembali berbaring di atas ranjangnya.

My AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang