12。

5.9K 575 36
                                    

Tiga hari sudah, setelah semalaman penuh Jungkook menyiksa Taehyung di dalam ruangan itu tanpa ampun. Pagi ini cuaca yang terlihat sedikit gelap, membuat Jungkook memandang ke arah halaman mansion megahnya.

Mengingat video yang beberapa waktu lalu dia lihat tentang dua orang yang begitu dia incar, entah kenapa membuat rahang Jungkook kembali mengeras menahan emosi.

Di tempat lain, Taehyung yang baru saja berbaring mulai menarik nafas untuk dirinya sendiri. Meluruskan sandaran tubuhnya, matanya yang terpejam seolah mencari ketenangan atas semua rasa sakit juga kenikmatan yang beberapa waktu lalu dia dapatkan.

Di dalam kamar ini, Taehyung melihat Seokjin yang tengah mengetik sesuatu di dalam laptop pribadi mereka. Ini cukup beresiko, karena itu Seokjin menutupi kamera cctv yang sengaja Jungkook pasang di dalam kamar omega itu.

"Aku mendapatkan dua dokumen penting mengenai bisnis yang Jungkook miliki."

"Lalu?" Tanya Taehyung, dengan nada suara yang begitu serak dan lelah.

Wajar saja, tiga hari yang lalu semalaman penuh yang Taehyung lakukan hanyalah menjerit dan mendesah. Menerima semua hukuman di dalam ruangan yang begitu mengerikan, tanpa di beri ampun semua benda yang menjadi mainan Jungkook di masukan ke dalam tubuhnya.

"Bukti ini bisa aku kirim sebagai salah satu pegangan terkuat pemerintah, untuk mulai mengendalikan pergerakan laki laki alpha seperti Jungkook kita tidak bisa main main." Jelas Seokjin. Yang hanya di balas dengan anggukan kecil.

Taehyung memasrahkan pengumpulan bukti dokumen itu pada Seokjin, hanya dia yang tahu dan paham apa saja yang mereka cari di dalam kandang mafia ini. Tugas Hoseok, Jimin, dan Taehyung hanyalah mengandalkan tenaga juga kekerasan. Selebihnya, mereka hanya mengiyakan perintah Seokjin.

"Kemungkinan apa yang akan terjadi?" Tanya Taehyung.

"Sebenarnya, aset aset yang Jungkook miliki bisa saja di sita secara permanen. Pemerintah tentu berhak mengusut segala nya, atas aliran dana yang Jungkook punya melalui bisnis ilegal."

"Kerjakan lebih cepat, sebelum laki laki itu mencurigai kita semua." Timpal Taehyung lagi.

Seokjin mengangguk, ada benarnya juga ucapan yang baru saja Taehyung katakan. Sebelum akhirnya Jungkook mulai curiga, ada baiknya mereka benar benar keluar dan pergi dari lingkaran manusia manusia liar tersebut.

Tidak kah mereka merasa ngeri? Jika sampai hal itu terjadi, sudah di pastikan tidak akan ada lagi yang keluar dari rumah ini hidup hidup. Hukuman yang Jungkook berikan saja sudah cukup menyiksa, bagaimana saat laki laki alpha itu benar benar murka?

Seokjin merogoh saku celananya, memotret lembar dokumen juga informasi yang dia dapat tentang kehidupan juga alur bisnis Jungkook. Mengirimkan gambar juga beberapa informasi lain menggunakan email, dia bergegas untuk menyimpan kembali laptop pribadinya di bawa ranjang tidur Taehyung.

"Sudah?" Tanya Taehyung.

Seokjin mengangguk, tubuhnya yang baru saja bangkit untuk berdiri di kejutkan dengan kedatangan seseorang. Itu Namjoon, laki laki itu datang dengan menggenggam sebotol vitamin yang begitu mereka kenal.

"Ah anda tidak mengetuk pintu lebih dulu?"

"Maaf, aku pikir hanya ada taehyung di kamar ini." Jawab Namjoon.

Laki laki itu kembali melangkah kian mendekat, meletakkan sebotol pil berisikan vitamin tepat di sudut meja yang ada di kamar sang omega.

"Agar kondisi tubuh mu tidak mudah sakit." Ucap Namjoon. Seokjin yang mendengar itu tentu melirik, seraya meraih botolan pil yang baru saja Namjoon berikan.

My AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang