14。

5.3K 583 106
                                    

Meninggalkan gedung yang menjadi tempat nya bergelut beberapa waktu yang lalu, kini Jungkook membawa Taehyung berada di dalam sebuah mobil yang tengah melaju entah akan pergi kemana.

Jalan yang mereka lalui terlihat begitu sepi, tengah malam membuat penduduk mexie tidak ada lagi yang beraktivitas di luar meski sekedar untuk berlalu lalang.

"Kau ingin membawa ku kemana?" Tanya Taehyung.

"Pulang!"

Jawab Jungkook, dengan menginjak pedal gas begitu kencang. Dering telepon nya berbunyi, alpha itu melambatkan laju mobil nya sesaat seraya menerima telpon dari orang yang tidak lain adalah min Yoongi.

"Mau kau apakan dua bedebah ini?"

"Habisi saja!"

Srek!

Taehyung menarik ponsel genggam Jungkook tanpa seizin pemiliknya. Mendekatkan itu pada telinganya sendiri, Taehyung melirik sesaat ke arah Jungkook yang kini menginjak pedal rem secara mendadak.

"Jangan sakiti kawan kawan ku! Jangan sentuh mereka atau—"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Jungkook lebih dulu meraih ponsel itu kembali dari genggaman tangan Taehyung. Mematikan telpon itu, dan kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan yang begitu mengkhawatirkan.

"Jungkook, jangan sakiti kawan kawan ku!"

"Jadi Jimin bukan lah kakak mu?"

"Kau pikir?"

"Ah, aku merasa benar benar di bodohi."

Bak kerasukan setan, Jungkook mengemudikan mobil itu setengah sadar yang membuat Taehyung kian ketakutan. Tidak! Dia tidak takut jika harus mati saat ini, namun setidaknya bukan dengan cara begini yang Taehyung harapkan.

"Jangan sakiti kawan kawan ku."

"Diam!"

"Jika kau menyakiti kawan kawan ku, aku akan pastikan kau tidak akan bernafas dengan tenang!"

"Mengancam? Selamat kan saja dirimu lebih dulu, baru menggertak ku dengan ancaman murahan begitu."

"Jangan sakiti mereka, Jungkook!"

"DIAM!"

Pekik laki laki alpha itu dengan nada tinggi nya. Jungkook terus mengemudikan mobil itu dengan brutal di kesunyian malam.

Tidak perduli apapun yang sekiranya akan melintas di hadapan mobil Jungkook, dia akan menabraknya hingga habis tak tersisa!

Benar, tempat tinggal Jungkook kini berada tidak jauh di depan sana. Itu mansion pribadi sang alpha, Taehyung bisa lihat dari sorot lampu mobil yang kini memantul tepat pada pagar besi yang menjulang begitu tinggi.

Membiarkan tuan nya masuk, dan memarkirkan mobil sesuka hatinya, kini Jungkook turun dan menarik lengan Taehyung. Entah akan di bawa kemana, Jungkook menyeret tubuh sang omega keluar masuk lift yang sedikit membuat kebisingan.

Namjoon mendengar itu, dia sadar jika sesuatu telah terjadi dan menunggu kedatangan Jungkook tepat di depan pintu ruang kerjanya. Laki laki itu keluar, namun dengan keadaan yang kurang enak di pandang.

"Jungkook—"

Dia melewati sosok Namjoon dan Seokjin begitu saja, dengan tangan yang masih menyeret Taehyung dengan genggaman yang begitu erat. Hendak meraih gagang pintu kamar nya, Jungkook terhenti sejenak seraya melirik ke arah Namjoon yang masih setia menanti.

"Orang yang kau bela dan orang yang menjadi partner kerja mu itu, aku pastikan jika dia bagian dari kekacauan ini!"

Ucap Jungkook, seraya memasuki kamar pribadinya dengan menarik lengan Taehyung. Namjoon berdiri kebingungan, namun Namjoon yakin jika ucapan yang baru saja Jungkook katakan tidak mungkin dia salah artikan.

My AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang