“Ramai sekali, Alhamdulillah” (Name) kini sedang membantu ibunya menjual kolak. “(Name)-Chan kalau kau lelah duduk saja ibu bisa kok” (Name) melirik ibunya sedang menata gelas untuk wadah kolaknya lalu berjalan ke arah ibunya.
“Apa ibu bercanda? Ibu lah yang paling lelah disini! Aku masih muda ya! Ibu istirahat saja dulu” Ibu (Name) terharu lalu memutuskan untuk istirahat.
“SAMUU KEMBALIKAN UANGKU!” “UANG LO UANG GUE!” (Name) melihat pertunjukan yang di perlihatkan oleh si Miya Twins.
“Atsumu Osamu ini bulan puasa, kurangi pertengkaran kalian…bla bla bla..” (Name) menahan tawanya melihat Kita Shinsuke menceramahi Miya Kembar.
“Yah.. Dawet nya abis..”
“Hus! Jangan gitu Tsum, bahagia kek temennya dapet rejeki”
“Sun, lo jadi kaya Kita-San deh” (Name) menggeleng kepala pelan sambil meladeni Osamu yang memesan Kolak dan gorengan.
“(Name) udah dulapuluh tahunan lo belum ada niatan cari suami buat nafkahin kehidupan lu?” Karena ucapan yang dilontarkan pria bersurai kuning, (Name) melirik sebentar Atsumu, diam, sebenarnya (Name) suka Atsumu. Dan fun fact nya ternyata Atsumu juga suka (Name).
Namun karena didalam agamanya (Name) pacaran itu zina, maka hanya bisa menunggu waktu yang tepat untuk melakukan hubungan lebih serius.
“Nggak usah mikirin gue dah, mending urusin kehidupan sendiri sendiri. Lo juga belom punya bini kan?” Ucap (Name) sambil beberes karena dagangannya laris maniezz.
“Belom, tapi mau hehe~” Osamu yang mendengar itu langsung melirik sekilas, ‘Udah siap toh’ batinnya.
🌆
Pulang tarawih, (Name) berjalan pulang bersama Atsumu sedangkan Osamu bagian piket ngawasin tadarus anak anak. “Eh (Name), lo inget nggak tadi ceramah uztad Kita-San?” (Name) mengangguk.
“Apa?” “Kalau kamu menyukai seseorang dan benar benar mencintainya, janganlah kau zina-kan dirinya. Bila kau ingin membuat dia milikmu, maka halalkanlah, nikahilah dirinya, Begitu kan?”.
“Menurut kamu setuju nggak sama perkataan Kita-San?” (Name) mengangguk lagi.
“Trus lo setuju nggak kalo aku nikahin kamu?” (Name) mau megangguk tapi dia langsung menoleh dengan cepat, melihat Atsumu wajahnya merah semu.
Melihat itu (Name) juga ikutna salting.
“…restu..” Atsumu pasti tahu dia juga butuh restu, Atsumu juga udah ngesiapin mentalnya.📍
“Jadi nak Atsumu, apa kau benar benar mencintai (Name) dan berjanji untuk tidak menyakitinya?” Atsumu mengangguk.
“Lalu, apa kau sudah siap bertanggung jawab atas namamu untuk (Name)?” Atsumu kembali mengangguk dengan yakin.
Orang tua (Name) dan orang tua Miya sedang mendiskusikan hal ini. Orang tua dari ke dua belah pihak pun setuju dan memberi restu untuk Atsumu dan (Name).
Dengan refleks, Atsumu memeluk (Name).
"WOI BELUM HALAL TOD"
"OSAMU BAHASANYA!"
"HAHAHAHA"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot Haikyuu
FanfictionDi dalam cerita ini murni imajinasi saya dan pengalaman pribadi. Bila ada kesamaan alur, maaf, itu murni tidak kesengajaan. -Typo itu manusiawi -bahasa baku x nonbaku -beberapa kata kasar -semua karakter milik Furudate sensei (-Name) -art/gambar say...