“Bangun pagi~ Gosok gigi~ cuci mukaa tak mandi~ na na na na~ Eh Tsuki! Ohayooo” Yang di sapa malah diem diem bae.
Karena merasa di cuekin si (Name) iseng ngarahin selang kearah pemuda bernama Tsukisima Kei tersebut. “Anj*ng! (Name) Kusoooo!” Tsukisima nggak terima lah, orang dia abis mandi malah di siram air.
“Makannya kalo di sapa tu jawab, WLee” Tersangka malah kabur masuk ke dalam rumah buat melindungi diri dari amukan si garem dapur.“Sialalan emang (Name) awas besok lu!” Tsukisima sepanjang hari terus mendumel karena mood nya dari pagi emang udah rusak, Akiteru yang melihatnya hanya bisa mengelus dada sabar dengan kelakuan adiknya tersebut.
Hari telah berganti, dari Minggu menuju hari Senin. “Buku udah… Tugas rangkuman… udah… bekal! Ohya!” (Name) mengambil kotak bento di dapur nya dan berpamitan kepada paduka raja, g. “Otou-San (Name) berangkat!” “Iya, hati hati” jawab ayahnya.
Saat di perjalanan berangkat sekolah, (Name) berpapasan sama si surai blonde dan surai lumut.
“Yamaguchi! Ohayo!” “Ah! Ohayo (Name)-San” Ah seperti biasa Yamaguchi sopan sekali, tipe-tipe soft boy deh.
“Hei! Aku juga ada di sini” -Tsukisima “Hey Yamaguchi, apa kau merasa seperti ada yang berbicara? Tapi kok nggak ada bentuknya ya?” Sarkas (Name). “Heh bocel gue itu tinggi harusnya keliatan, nggak kek lu! Cebol”
(Name) nggak terima di katain cebol lah, tingginya itu 168 cm Cuma karena Tsukisima tingginya 190 jadi ya terkesan pendek baginya.
“Sialan Lo!” (Name) mencoba nendang Tsuki , karena Tsukisima lincah dia berhasil ngindar.
(Name)? Dia sedang berciuman.. dengan aspal. Bukannya di bantu malah di ketawain dasar garem dapur.
“(Name) Daijobu?” syukurlah ada Yamaguchi yang masih waras.“HUeeee wajah cantik nan mulus gueee” (Name) merengek seperti anak kecil yang meminta es krim.
Sepanjang perjalanan (Name) sama Tsukisima saling adu bacot, Yamaguchi? Ia sudah terbiasa jadi ya selow aja.
Skip Istirahat~
“(Name) udah tau belum kalo kelas sebelah tu ada cewe yang nembak Tsukisima trus dia nangis gara gara di tolak”. “Hmm Twerwush?” “Anjr, makanan di dalem mulutlo abisin dulu tilil”. (Name) ngga peduli, tetep makan dengan tenang. “Tapi aneh nggak si? Masa Mika-San di tolak, dia kan udah cantik, baek, pinter, kaya gitu di tolak”.
(Name) mulai tertarik dengan pembicaraan sohibnya itu. Dengan segera menelan makanan yang ada di dalam mulutnya dan minum biar ngga seret.
“Iya juga ya, emang goblck itu si Tsuki” Sohibnya Cuma ngangguk setuju. Tiba tiba….
“Neng jangan gibah mulu, dosa lu nambah banyak, ngga niat sumbangin?” “EH AYAM BOYOLALI! Anjr orangnya disini (Name), jangan jangan dia dukun” “Hooh!” (Name) paling depan kalo berurusan dengan membully Garem Dapur.
Bento (Name) udah abis… tapi dia masih laper, dasar. (Name) melirik es jeruk yang di bawa Tsukisima. Mengambil kesempatan saat Tsukisima lagi adu bacot ama sohibnya ( Name) meluncurkan aksinya.
“Sialan lo (Name)” Tsukisima mengejar (Name) yang lari entah kemana. “Kalian berdua cocok deh, sama sama bikin darah tinggi, cepet cepet jadian deh sana” Sohibnya malah ditinggal.
Disisi lain Tsukisima melihat (Name) sedang bermain dengan kucing. (Name) tertawa memperlihatkan deretan gigi putihnya.
//Blushh. ‘Manis’ itu yang ada di pikiran Tsukisima Kei saat melihatmu tertawa.
‘Kok gue merasa ada orang lain selain gue ya’ (Name) parno sendiri kan.
“Oi”
“MAMAAAAK!” Jantung (Name) hampir copot.
“Kagetan banget lo” Tsukisima berjongkok menyamakan tinggi nya dengan (Name). “Nggak tau” Kini (Name) sedang sibuk dengan kucing kucingnya tersebut.
“Balik ke kelas gih, bel bentar lagi bunyi” (Name) menyiritkan dahinya, tumben tumbenan Garem peduli ama dia. Merasa tau apa yang di pikirkan gadis tersebut Tsukisima berkata, “Gue cuma nggak mau emak lo marahin gue”.
“Aelah bilang aja lo peduli ama gue, jangan jangan lu suka ana gue ya...” Sarkas (Name).
“Iya, kalo gue nggak suka lo, gak mungkin gue peduli sama lo” percayalah walau mukanya tampak datar sebenarnya jantung Tsukisima Kei sedang disko pak cepak cepak jeder. (Name) ngebug, berusaha menelaah kalimat yang di lontarkan Tsukisima barusan.
“Jadi, selama ini cinta gue ngga bertepuk sebelah tangan toh” (Name) bangkit dan berlari menghampiri Tsukisima yang sudah menjauh.
“Ea~ pipi lo merah tomat kei~ lucu deh kaya tomat" Goda (Name).
Tsukisima diam dengan earphone yang berada di telinga nya. “Gue tau tu irpon ngga ada lagunya, hp lo kan ada di saku celana belakang koplak” Tsukisima tambah merah merona, malunya juga nambah 2x lipat.
“hihihi Tsundere~”
“Siapa yang tsundere”
“lo”
“g”
“lo”
“g” ….”…Makasih..” Tsukisima menyiritkan dahinya. “Buat?” (Name) tersenyum dan berkata “..bales perasaan gue…”. Sejak saat itu, (Name) sama Tsukisima menjalin hubungan. Yang tau hubungan mereka hanya mereka berdua dan Yamaguchi tentunya.
个╭╮个
/Time Skip/
“Apakah kalian berjanji akan saling mencintai sehidup semati?”
Disinilah lembaran baru kami buka.
Dengan serempak kami menjawab “Iya!”.
Pendeta tersenyum, “Baiklah, pengantin di persilahkan untuk mencium”~
Hai~ cringe ya ಥ‿ಥ?
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang muslim 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot Haikyuu
FanfictionDi dalam cerita ini murni imajinasi saya dan pengalaman pribadi. Bila ada kesamaan alur, maaf, itu murni tidak kesengajaan. -Typo itu manusiawi -bahasa baku x nonbaku -beberapa kata kasar -semua karakter milik Furudate sensei (-Name) -art/gambar say...